• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Senin, Juni 27, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Muhammadiyah Harus Lebih Kaya Lagi

Rabu 17 November 2021 | 12:48
6 min read
231
SHARES
723
VIEWS
Anwar Abbas: Muhammadiyah Harus Lebih Kaya Lagi

PWMU.CO – Muhammadiyah Harus Lebih Kaya Lagi. Hal itu terungakp saat angkatan muda Muhammadiyah (AMM) Piyungan, Yogyakarta, menggelar Kajian Resepsi Milad Muhammadiyah Ke-109 bertema “Mewujudkan Umat yang Berdikari dan Mandiri Ekonomi”, Senin (15/11/2021) malam.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi ekonomi dan kewirausahaan Dr H Anwar Abbas MM MAg hadir menjadi pemateri tunggal pada kegiatan itu mengapresiasi temanya. “Agak menggetarkan saya, karena sangat sesuai dengan apa yang saya cita-citakan,” ungkapnya.

Sejak menjabat Bendahara PP Muhammadiyah tahun 2010, Anwar Abbas menggemakan gerakan ekonomi di Muhammadiyah. Sebab, dia ingin Muhammadiyah menjadi organisasi kaya.

Pilar Penyanggah, Zona Nyaman

Anwar Abbas lantas menekankan dua pilar yang menyanggah perjuangan Muhammadiyah selama ini. Pertama, pilar dunia pendidikan. Kedua, pilar pelayanan sosial, seperti mendirikan klinik, rumah sakit, dan panti asuhan.

Pada dua pilar itulah dia menilai Muhammadiyah berkemajuan. “Bisa kita buktikan lewat jumlah amal usaha kita,” ujarnya.

Tapi, dalam bidang ekonomi dan bisnis, dia menilai Muhammadiyah masih jauh dari berkemajuan. Anwar Abbas menyatakan, “Total kekayaan kita sebagai organisasi mungkin kalah oleh kekayaan satu dua orang terkaya di negeri ini.”

Padahal, sebuah lembaga riset di Jerman menunjukkan jumlah anggota dan simpatisan Muhammadiyah minimal 65 juta jiwa. Kesimpulannya, Muhammadiyah sebenarnya organisasi besar dan harus diperhitungkan.

Meski orang luar mengagumi Muhammadiyah, lanjutnya, kita sebagai orang dalam tidak boleh terlena oleh pujian itu. Muhammadiyah, menurutnya, tidak bisa berhenti di zona nyaman dengan sekadar melihat jumlah sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakitnya. “Jangan sampai kita terninabobokan oleh comfort zone ini,” tuturnya.

Belum Berdikari

Sebagai organisasi, kata Anwar Abbas, cita-cita Muhammadiyah tidak hanya maju, tapi juga kuat di bidang ekonomi. Dari pengamatannya, Muhammadiyah belum menjadi organisasi berdikari.

“Karena kegiatan dan aktivitas kita di beberapa tempat masih sangat tergantung ke bantuan dari pemerintah dan masyarakat luas,” terang Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia periode 2020-2025 itu.

Dia meluruskan, bukannya itu tidak boleh, tapi yang diharapkan ke depan Muhammadiyah tidak memerlukan bantuan dari siapa pun. “Bisa berdikari. Maksudnya, sebagai organisasi tidak tergantung pada bantuan orang lain karena kaya,” jelasnya.

Anwar Abbas mengutip hadits riwayat Muslim, “Al yadul ulya khairun minal yadis suflaa.” Artinya, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Jadi, bukan Muhammadiyah tidak minta bantuan ke orang lain, justru Muhammadiyah membantu orang lain.

Bisa Diperhitungkan

Ada beberapa sumber yang patut Muhammadiyah perhitungkan. Pertama, dalam AD/ART Muhammadiyah, ada pasal yang menyatakan anggota wajib membayar iuran anggota. Kenyataannya, sampai sekarang Muhammadiyah belum pernah menerapkan iuran anggota secara sungguh-sungguh.

Dalam perhitungannya, misal anggota Muhammadiyah ada 10 juta, maka dalam setahun bisa mendapat 1,2 triliun dari iuran anggota. Karena ketentuan di organisasi, setiap anggota dibebani iuran 10 ribu per bulan. Maka, dalam setahun setiap anggota menanggung iuran anggota sebesar 120 ribu.

Kedua, dia mengingatkan Muhammadiyah punya banyak amal usaha. Dalam perhitungannya, “Kalau kita hitung, jumlah uang yang masuk setiap tahun mungkin sekitar 20 triliun. Seandainya kita buat kebijakan masing-masing amal usaha memberi kontribusi dari pendapatan kotornya 2,5 persen. Berarti 2,5 persen dari 20 triliun ya 500 miliar!”

Ketiga, efisiensi. Dari dana 20 triliun itu, kata dia paling tidak separuhnya habis untuk belanja. Dia berandai, “Seandainya kita terapkan teori membeli banyak lebih murah dari membeli sedikit, diskon membeli banyak lebih tinggi dari diskon membeli sedikit.”

Selisih perentase diskon itu bisa meningkatkan efisiensi. Dia menilai banyak dana yang justru dinikmati supplier dan kontraktor dari luar. “Seandainya kita mau bersatu dan mau membawa ilmu ke dalam sistem pengelolaan organisasi, dari efisiensi itu kita bisa mengantongi uang bersih sekitar 2 triliun per tahun!” ungkapnya.

Manajemen Kasus

Keempat, manajemen kasus. Kalau punya uang banyak tapi tidak pandai mengelola dan menegosiasi dengan pihak perbankan, percuma. Anwar Abbas menyarankan, ketika menyimpan uang di bank, maka perlu menaruh di tiga tempat: giro, tabungan, dan deposito.

Dia menyadari Muhammadiyah sudah bank-minded. “Sekarang sudah jarang Muhammadiyah yang menaruh uangnya di bawah bantal, umumnya menaruh uangnya di bank,” terangnya.

Kemudian Anwar memaparkan, di giro, bisa mendapat keuntungan equivalent rate sekitar 0,5 persen, paling tinggi 1 persen. Di tabungan, dapat sekitar 2 persen. Sedangkan di deposito, bisa dapat 5 persen.

“Masing-masing silakan mengelola keuangannya, tapi itu kita konsolidasikan!” imbaunya. “Kita koordinasikan di tingkat pusat, dengan menggunakan IT kita tahu berapa jumlah uang Muhammadiyah yang beredar di DIY,” imbuhnya.

Itulah mengapa ketika dia menjadi bendahara PP Muhammadiyah, dia mendesak agar lembaga keuangan yang berhubungan dengan Muhammadiyah dikurangi.

Muhammadiyah Cetak Sekolah Bisnis

Anwar Abbas mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, “Kalau esok hari kiamat akan tiba, di tanganmu ada benih, maka tanamlah meskipun engkau tidak menikmatinya tapi engkau telah berbuat baik!”

Meski dia mengakui entrepreneurship was born, berbisnis itu pembawaan, tapi menurutnya juga bisa dicetak. “Sebenarnya orangtuanya tidak pengusaha, tapi karena tekanan hidup terpaksa dia berusaha mencari duit, sehingga akhirnya dia kaya,” ujarnya.

Tapi ada pula teori konvergensi. Sebenarnya sudah ada bakat berbisnis, tapi karena tidak dikembangkan alias lingkungan tak mendukung, maka perlu sekolah bisnis. Dia mengimbau, “Saya ingin di sekolah Muhammadiyah setiap pekan ada bussiness day!”

Dalam bayangan dia, yang berdagang di kantin nantinya anak-anak didik sendiri. Anwar Abbas berhitung, misal ada alokasi waktu dua atau tiga jam seminggu siswa berjualan. Berarti setahun siswa itu punya pengalaman sekitar 50 hari berbisnis.

Selanjutnya, tamat SD dia punya pengalaman 300 hari berbisnis. Tamat SMA dia punya pengalaman 500 hari berbisnis. “Tamat perguruan tinggi dia punya pengalaman 800 hari berbisnis, itu kan lebih dari dua tahun! Maka bukan lagi employee mentality, itu sudah entrepreneurship mentality, atau minimal intrapreneurship mentality!” tegasnya.

Mandiri, Kekuatan Besar

Anwar Abbas menerangkan, saat orang punya mental entrepreneurship, dia akan membuat usaha sendiri. Kalau intrapreneurship, dia tidak membuat usaha sendiri, tapi bisa mandiri. “Kalau datang ke perusahaan begini, saya melamar ke perusahaan bapak, tapi saya minta gaji 200 juta sebulan,” ungkapnya.

Karena orang itu punya kemandirian, dia bisa menceritakan kontribusi yang mampu dia berikan untuk perusahaan. Itulah yang dia harapkan. Tapi di Muhammadiyah, kata Anwar Abbas budayanya belum mendukung. “Karena pimpinan-pimpinan di Muhammadiyah employee mentality,” ungkap ahli ekonomi Islam Indonesia itu.

Dia berharap, setelah muktamar nanti ada pengusaha-pengusaha yang masuk ke Muhammadiyah. Mulai tingkat pusat sampai ranting. “Mereka yang terbiasa dengan dunia bisnis kita minta mengurus ekonomi dan bisnis,” tuturnya.

Kalau ini diakumulasikan mulai ranting sampai pusat, menurutnya akan menjadi kekuatan besar. Lalu Anwar Abbas menegaskan, “Saya tidak malu akan ditertawakan orang, tapi saya percaya apa yang ditertawakan orang hari ini Insyaallah itu akan menjadi kenyataan!” Seperti KH Ahmad Dahlan yang dulu banyak diledek, tapi kini justru banyak dipuji.

Dia menutup dengan ar-Ra’d ayat 11, “Innallaha la yughayyiru maa biqaumin hatta yughoyyiru ma bi anfusihim.” Artinya, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”

Begitu juga dengan Muhammadiyah. “Tidak akan berubah nasibnya, kecuali individu-individu mudanya hari ini berubah! Memiliki visi dan misi yang jelas, dan sunnatullah yang dia tempuh salah satunya bidang usaha,” jelasnya.

Dia menambahkan, “Karena menjadi kaya itu tidak bisa jadi pegawai negeri. Pegawai negeri yang kaya pasti korupsi!” (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Anwar AbbasMilad Ke-109 MuhammadiyahSayyidah Nuriyah
SendShare92Tweet58Share

Related Posts

Dongeng Spesial Belajar dari Semut yang Sombong

Minggu 26 Juni 2022 | 19:48
140

Kak Ari menguji konsentrasi peserta sebelum memulai dongengnya (Indra Setiawan/PWMU.CO) Dongeng Spesial Belajar dari Semut...

Serasa Keliling Indonesia, Menikmati Beragam Tarian SD Mugeb

Sabtu 25 Juni 2022 | 21:16
66

Penampilan puisi Kembalikan Indonesia Padaku (Istimewa/PWMU.CO) Serasa Keliling Indonesia, Menikmati Beragam Tarian SD Mugeb; Liputan...

Kimono, Origami, dan Aneka Keseruan Pesta Bahasa di Zona Jepang

Selasa 21 Juni 2022 | 20:11
184

Almira Fahrani mengenalkan ucapan bahasa Jepang dengan kartu bergambar (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Kimono, Origami, dan Aneka...

Bersyukur Wisudawan Diajari Tahfidh, Bunda Ini Siapkan Buket Spesial

Selasa 21 Juni 2022 | 18:58
177

Khoridlotul Bahiyah menyerahkan buket spesial kepada Aisya Shofi Karima kelas VI Jupiter (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Bersyukur...

Serunya Language Party bersama Pusat Bahasa Spemdalas

Selasa 21 Juni 2022 | 06:09
2.5k

Fani Sensei (sapaan sang guru dalam bahasa Jepang) mengajak siswa bikin origami (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Serunya...

Jadi ‘Bunglon’, Wujud Cinta sang Wali Kelas SD Mugeb

Senin 20 Juni 2022 | 16:38
168

Wali kelas VI Venus A Mujahidul Authon menyiapkan diri melepas para siswanya (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Jadi...

Prestasiku di SD Mugeb Diabadikan di Buku Kenangan

Senin 20 Juni 2022 | 15:18
283

Buku Our Success Stories at SD Mugeb abadikan jejak kesuksesan wisudawan (Istimewa/PWMU.CO) Prestasiku di SD...

Kumpulkan Rp 25,6 Juta, SD Mugeb Wujudkan Mimpi Kak Aam sang Pelukis dengan Kaki

Senin 20 Juni 2022 | 05:59
92

Dari kanan: M Nor Qomari, Muhammad Amanatullah, Gunawan Hidayat, Saiful Rizal dan para siswa SD...

Rahasia sang ‘Pelukis dengan Kaki’ Tampil Percaya Diri

Kamis 16 Juni 2022 | 13:34
172

Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi bersama Muhammad Amanatullah di selasar depan SD Mugeb....

Bantu ‘Pelukis dengan Kaki’ Punya Sepeda Elektrik, SD Mugeb Gelar Pameran

Kamis 16 Juni 2022 | 06:01
15.1k

Siti Riana (kiri) dan Nurrahma antusias menyaksikan Muhammad Amanatullah menggambar kelopak bunga dengan kakinya (Sayyidah...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Mengenal Lebih Dekat Pasangan

    35413 shares
    Share 14165 Tweet 8853
  • Letkol HS Prodjokusumo sang Pendiri Kokam, Ini Lima Idenya untuk Muhammadiyah

    3393 shares
    Share 1357 Tweet 848
  • Sekolah Hafidh Wisuda Lulusan, Ada Rekomendasi ke Sini

    1956 shares
    Share 782 Tweet 489
  • Narkoba Bentuk Baru, Waspada!

    1590 shares
    Share 636 Tweet 398
  • Anak Panti Ini Diterima di Teknik Kimia UPN, Orangtuanya Sujud Syukur

    1498 shares
    Share 599 Tweet 375
  • Latihan Baris Spemdalas, Asyiknya di Sini

    1297 shares
    Share 519 Tweet 324
  • Pengalaman Asyik Siswa Spemdalas di Wisata Dusun Semilir

    1640 shares
    Share 656 Tweet 410
  • Bolehkah Kurban Diniatkan Juga sebagai Aqiqah

    1709 shares
    Share 684 Tweet 427
  • Anies Baswedan pada Wisudawan Spemdalas: Mau Jadi Permata atau Batu Bara

    790 shares
    Share 316 Tweet 198
  • Belajar IKM di Smamsatu Gresik, Smansa Bojonegoro Kagum Ini

    993 shares
    Share 397 Tweet 248

Berita Terkini

  • Ranting Golokan Itu Tinggal Mendirikan Universitas MuhammadiyahSenin 27 Juni 2022 | 17:49
  • Refreshing Ideologi dan Outbound GTK SMA MuhiSenin 27 Juni 2022 | 14:52
  • Lima Tahap Bercocok Tanam Hidroponik yang PraktisSenin 27 Juni 2022 | 14:46
  • Siswi SMK Mita Penghafal Terbanyak Wisuda Tahfidh Se-JatimSenin 27 Juni 2022 | 14:09
  • Perkemahan
    Perkemahan Jumat-Sabtu, Cara Madrasah Ini Rayakan MiladSenin 27 Juni 2022 | 12:19
  • Wakil Bupati Gresik Terbang bersama 446 CJH Kloter 31 SUBSenin 27 Juni 2022 | 12:08
  • Keceriaan Famgath
    Keceriaan Famgath, Ada Lomba Petik Lombok dan Ngulek SambalSenin 27 Juni 2022 | 11:29
  • Belajar 11 Jam Sehari, Kiat Siswa Smamsatu Diterima di UndipSenin 27 Juni 2022 | 10:34
  • Mantan Ketua KPU Pimpin Famgath 2023Senin 27 Juni 2022 | 10:00
  • Din Syamsuddin
    Prof Abdul Mu’ti Diusulkan Jadi Calon PresidenSenin 27 Juni 2022 | 09:40

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In