PWMU.CO – Pembuatan soal ujian, biasanya hanya terfokus pada materi. Seringkali kaidah bahasa, terutama soal ejaan yang benar, tidak diperhatikan. Sebab para pembuat soal merasa bahwa target utama dalam pembuatan soal adalah mutu, yang diukur sejauhmana tingkat kesulitan soal.
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya Suher M Saidi menyampaikan hal itu dalam pelatihan guru yang bertema ‘Membuat Soal yang Berkualitas dan Bermutu’.
(Baca: Untuk Bikin Soal Berstandar Nasional, Guru-Guru Muhammadiyah Ini Berlatih Khusus)
“Banyak orang berpikir bahwa kaidah ejaan hanya dipakai dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Padahal, jika kita lihat, semua materi pelajaran yang dijelaskan menggunakan bahasa Indonesia pasti memakai kaidah ejaan bahasa Indonesia,” ungkapnya. Memang, kata dia, ejaan sebagai materi pelajaran, termasuk dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. “Namun, penggunaan ejaan dalam kehidupan sehari-hari juga melingkupi mata pelajaran lain, terutama dipergunakan dalam pembuatan soal.”
Suher menuturkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kaidah adalah rumusan asas yang menjadi hukum; aturan yang sudah pasti; atau patokan. “Kaidah ejaan bahasa Indonesia adalah sebuah aturan atau patokan yang harus diikuti dalam pemakaian ejaan dalam bahasa Indonesia.” Kaidah ejaan bahasa Indonesia terbaru, kata dia, tertuang dalam Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015. Kaidah tersebut dinamakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
(Baca juga: Membanggakan, 2 Guru Muhammadiyah Lolos Jadi Penulis Soal Kemendikbud)
“Guru dalam menyusun soal diharapkan menggunakan kaidah yang berlaku saat ini, sehingga akan mempermudah siswa dalam mengerjakan tugas penilaian baik harian, tengah, atau akhir semester,’ ungkapnya.
Pelatihan guru yang diselenggarakan oleh SD Muhammadiyah 15 Wiyung Surabaya hari ini, (24/12), diikuti oleh 50 peserta. Asifatuz Zuhro, salah satu guru peserta kegiatan ini mengatakan, pelatihan ini sangat menarik bagi kami, agar ketika membuat soal ujian sesuai dengan kaidah yang berlaku. “Harapan kami acara ini diadakan berkelanjutan karena masih banyak ilmu yang harus kita pelajari,” kata dia. (Ali Shodiqin)
Discussion about this post