Sukses Tidak Tiba-Tiba
Kepala SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik Fauzuddin Ahmad SPd mengungkap rasa syukurnya. “Alhamdulillah, ada siswa kita yang berprestasi di bidang pengembangan diri, khususnya seni di tingkat internasional,” ujarnya (21/11/2021).
Usai mengucap selamat atas prestasi yang diraih, dia berpesan agar Syifa—panggilan akrab siswa Berlian School itu—terus mengembangkan potensinya. “Untuk siswa yang lain, tetaplah berusaha dan terus bersemangat mengikuti perlombaan hingga berprestasi,” imbuhnya.
Dia menegaskan, “Kesuksesan tidak diraih dengan tiba-tiba, tetapi dari berkali-kali percobaan!” Sejalan dengan Ahmad, Pudji menilai Syifa rajin berlatih. “Saya lihat karya-karya di rumahnya,” ujar Pudji.
Nungki Dyah, bunda Syifa, juga menyatakan putrinya gigih latihan sejak beberapa minggu sebelumnya. “Selain berlatih melalui pembinaan di sekolah dengan Pak Pudji, di rumah pun lebih sering lagi menghasilkan karya-karya lukis,” terangnya (1/12/2021).
Dalam prosesnya, Syifa berselancar di Internet tentang bentuk-bentuk robot untuk memperkaya wawasannya terhadap tema. “Sering berkonsultasi dengan Pak Pudji tentang hasil karyanya,” jelas Nungki.
Perempuan yang hobi menggambar sejak dini itu, tidak hanya menggambar di media kertas. Tas kanvas serut ranselnya dan adiknya jadi sasaran kreativitas. Sang bunda juga menceritakan, “Kadang bikin gambar di kotak kardus, kemudian kotaknya untuk wadah pernak-pernik.”
Dukungan Orangtua, Cegah Main HP
Bunda Nungki menyatakan, hobi menggambar Syifa awalnya masih sebatas mencontoh gambar kartun yang dia suka tonton. “Alhamdulillah, ini hikmah dari pandemi juga, selama pandemi kan banyak waktu luang jadi Syifa sering isi waktunya dengan corat-coret di buku,” terangnya.
Selama pandemi, dia juga mendorong Syifa ikut berbagai lomba menggambar sesuai minatnya. “Saya sengaja nyarikan lomba yang Syifa suka. Biar bisa isi waktu, juga biar lebih pede dan semangat untuk terus berkarya,” imbuhnya.
Tak hanya itu, ini juga upayanya untuk mengurangi penggunaan ponsel pada anak. “Biar ndak terlalu pengin main HP tuh, mana di sini lingkungan anak-anaknya kalau bermain pada bawa HP,” ujarnya.
“Sedih lihat anak-anak yang bermain di taman depan rumah. Bukannya berinteraksi bermain bersama, yang ada hanya duduk bersama dan maen dengan hp masing-masing,” tambah ibu tiga anak itu.
Dia juga bersyukur, Syifa mendapat arahan cara mewarnai dan menggambar di program ekstrakurikuler melukis. “MasyaAllah, Alhamdulillah bisa menemukan bakat Syifa yang bisa mengantarkan Syifa untuk berprestasi,” ucapnya.
“Bersyukur juga sekolah sudah memberi Syifa kesempatan untuk mengembangkan bakat dan kesukaannya,” tambah istri Andi Budianto itu.
Selaras dengan harapan Pudji Hari, “Kedua orangtua mendukung bakat-bakat anaknya!” Di mata Pudji, Syifa sudah bisa melukis cepat, berbeda dengan teman-temannya yang cenderung menerapkan pola menggambar.
“Butuh waktu setengah jam. Saya senang sekali imajinasi di seni lukis cepat. (Termasuk) untuk menggoreskan crayonnya di atas kertas,” jelasnya.
Baca sambungan di halaman 3: Sembilan Pelajar Indonesia
Discussion about this post