• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Sabtu, Mei 28, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Feature

Peran Dua Aktivis Aisyiyah di Balik Hari Ibu, Siti Moendjijah dan Siti Hajinah

Rabu 22 Desember 2021 | 15:56
9 min read
9.5k
SHARES
29.7k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Siti Moendjijah (kanan) dan Siti Hajinah (foto aisyiyah.or.id)

Peran Dua Aktivis Aisyiyah di Balik Hari Ibu, Siti Moendjijah dan Siti Hajinah, oleh M. Anwar Djaelani, penulis buku Jejak Kisah Pengukir Sejarah.

PWMU.CO – Kongres Perempuan I sukses diselenggarakan di Pendopo Joyodipuran, Yogyakarta, pada 22-25 Desember 1928. Lalu, tanggal 22 Desember dipilih sebagai Hari Ibu, bagian dari keputusan Kongres Perempuan III yang diselenggarakan pada 1938 di Bandung. 

Di Kongres Perempuan I itu, hampir seluruh agendanya membicarakan hak-hak perempuan. Saat itu, misalnya, Nyi Hajar Dewantara—istri Ki Hadjar Dewantara—membicarakan soal “Adab Perempuan”.

Lalu, di antara pembicara lain, ada dua aktivis Aisyiyah. Siti Moendjijah menyampaikan tema “Derajat Perempuan”. Sementara, Siti Hajinah menyampaikan topik “Persatuan Manusia”.

Kongres Perempuan I itu menarik. Pertama, karena dinilai berhasil. Kedua,karena ternyata ada peran Aisyiyah lewat aktivisnya yaitu Siti Moendjijah dan Siti Hajinah. Keduanya hadir dan berperan besar di momentum bersejarah itu. 

Siti Munjiyah: Jago Pidato dan Pemberi Corak Aisyiyah

Banyak sisi positif di Siti Moendjijah sedemikian rupa bisa menjadikannya cukup berpengaruh. Dia tumbuh-kembang di keluarga aktivis sekaligus di lingkungan yang baik. Dia pintar meyakinkan orang lewat kata-katanya yang tertata.

Siti Moendjijah lahir di Kauman Yogyakarta pada 1896. Dia putri Hisyam Ismail. Dia bagian dari keluarga aktivis, murid awal KH Ahmad Dahlan sekaligus murid Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan).

Perhatikanlah, Siti Moendjijah adik dari Fachrodin dan kakak dari Siti Bariyah. Fachrodin murid awal KH Ahmad Dahlan dan Siti Bariyah murid KH Ahmad Dahlan sekaligus murid Siti Walidah. Kebetulan, rumah sang guru tidak jauh dari rumah keluarga Siti Munjiyah.

Terampil Bicara

Menjadi murid pasangan Ahmad Dahlan dan Siti Walidah, menjadikan Siti Moendjijah sebagai kader yang andal. Segera dia menjadi aktivis Muhammadiyah dan/atau Aisyiyah.

Di tangan Siti Walidah, Siti Moendjijah dan murid-murid perempuan lainnya dididik dengan beragam ilmu dan kecakapan. Hasilnya, mereka—termasuk Siti Moendjijah—memiliki dasar yang kuat untuk menjadi pemimpin yang baik.  

Siti Moendjijah pribadi yang sederhana, suka berterus-terang, tegas, dan cakap berpidato. Tentang keahlian berorasinya, mirip sang kakak yaitu Fachrodin yang dikenal sebagai sang “singa mimbar”. 

Memang, jika Siti Moendjijah sedang berpidato maka pendengarnya bisa terpukau. Mereka bisa menangkap dengan baik pesan yang disampaikan Siti Moendjijah.

Jam Terbang

Sebagai bagian dari pengkaderan, Siti Moendjijah termasuk salah satu murid Ahmad Dahlan yang sering diajak oleh sang guru saat bertabligh. Kesempatan itu, termasuk jika berdakwah atau di acara terkait organisasi ke luar kota. 

Pernah PP Muhammadiyah diundang Syarikat Islam (SI) pada 20 November 1921 di Jawa Timur. Kala itu, Ahmad Dahlan mengajak Fachrodin dan Siti Moendjijah. 

Siti Moendjijah, satu-satunya utusan perempuan, diberi kesempatan naik mimbar. Dia lalu dengan tegas tapi santun menyampaikan ceramah. Performanya mampu menyedot perhatian yang hadir untuk memahami apa yang diutarakannya. 

Selanjutnya, berkat kemahirannya berbicara di depan umum, Moendjijah sering dipercaya untuk berbicara mewakili Aisyiyah di banyak kesempatan. Di antaranya, tergolong yang penting, saat Siti Moendjijah berbicara di Kongres Perempuan I.

Baca sambungan di halaman 2: Tahu Batas

Page 1 of 4
12...4Next
Tags: Hari IbuKH Ahmad DahlanKongres PerempuanM Anwar DjaelaniSiti HajinahSiti HayinahSiti MoendjijahSiti MunjiyahSiti Walidah
SendShare3797Tweet2373Share

Related Posts

Jangan Takut Berkata Tidak, Belajar dari Hamka dan Natsir

Jumat 27 Mei 2022 | 23:04
47

M. Anwar Djaelani: Jangan Takut Berkata Tidak, Belajar dari Hamka dan Natsir (Sketsa foto Atho'...

UAS, Islamofobia, dan Telaah Natsir

Jumat 20 Mei 2022 | 07:34
9.2k

M. Anwar Djaelani: UAS, Islamofobia, dan Telaah Natsir (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) UAS, Islamofobia, dan...

Mohammad Natsir dan Tiga Gurunya yang Inspiratif

Jumat 13 Mei 2022 | 11:13
592

Mohammad Natsir dan Tiga Gurunya yang Inspiratif. Dari kiri: A. Hasan, Haji Agus Salim, Ahmad...

Doa Al-Fatihah Orangtua Tuntaskan Kesembuhan Sakit Saya

Senin 9 Mei 2022 | 07:43
595

M. Anwar Djaelani: Doa Al-Fatihah Orangtua Tuntaskan Kesembuhan sakit Saya (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Doa...

Mochtar, Murid KH Ahmad Dahlan yang Berjasa dalam Gerakan Literasi Muhammadiyah

Kamis 21 April 2022 | 15:46
256

Mochtar, Murid KH Ahmad Dahlan yang Berjasa dalam Gerakan Literasi Muhammadiyah Mochtar, Murid KH Ahmad...

Intelektual Kritis Adaby Darban: Penguasa Selalu Berusaha Mengarahkan Jalannya Sejarah

Sabtu 16 April 2022 | 22:00
383

Adaby Darban Intelektual Kritis Adaby Darban: Penguasa Selalu Berusaha Mengarahkan Jalannya Sejarah; Oleh M. Anwar Djaelani,...

Aktivis Komplet Ahmad Watik Pratiknya, Dokter yang Mubaligh

Kamis 14 April 2022 | 21:50
584

Ahmad Watik Pratiknya Aktivis Komplet Ahmad Watik Pratiknya, Dokter yang Mubaligh, oleh M. Anwar Djaelani, penulis sejumlah...

Kuntowijoyo Cendekiawan ‘Dilarang Mencintai Bunga-Bunga’

Senin 11 April 2022 | 06:17
70

Kuntowijoyo Cendekiawan 'Dilarang Mencintai Bunga-Bunga'; Oleh M. Anwar Djaelani, penulis sejumlah buku dan peminat sejarah ...

Berawal dari Kentut, Pembelajaran Kontekstual ala KH Ahmad Dahlan

Minggu 3 April 2022 | 08:52
220

H Pahri SAg MM, saat memberi sambutan di acara Silatnas Kepala SMP/Mts Muhammadiyah di Indonesia...

Lukman Harun: Ikon Hubungan Luar Negeri Muhammadiyah

Senin 28 Maret 2022 | 22:34
315

Lukman Harun: Ikon Hubungan Luar Negeri Muhammadiyah Lukman Harun: Ikon Hubungan Luar Negeri Muhammadiyah, oleh M....

Discussion about this post

Terpopuler Hari Ini

  • Haedar Nashir: Saya Jadi Saksi, Buya Syafii Dipanggil Allah dengan Kesiapan Luar Biasa

    3455 shares
    Share 1382 Tweet 864
  • Buya Syafii Maarif Wafat

    1884 shares
    Share 754 Tweet 471
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    3615 shares
    Share 1446 Tweet 904
  • Buya Syafii Itu seperti Nabi Khidir

    557 shares
    Share 223 Tweet 139
  • Bolehkah Wanita Haid Tadarus Al-Quran?

    1822 shares
    Share 729 Tweet 456
  • Tauhid dan Syirik: Keadilan Vs Kezaliman

    1493 shares
    Share 597 Tweet 373
  • Tauhid, Menjauhi Al-Ghuluw dan At-Taqshir

    1270 shares
    Share 508 Tweet 318
  • Inilah Nilai-Nilai Islam Perwujudan Tauhid

    1823 shares
    Share 729 Tweet 456
  • Hari Buku Nasional, Siswa Spemdalas Belajar Resensi Buku

    1320 shares
    Share 528 Tweet 330
  • Maqam Tinggi Buya Syafii di Mata Din Syamsuddin

    320 shares
    Share 128 Tweet 80

Berita Terkini

Kolom

Jangan Takut Berkata Tidak, Belajar dari Hamka dan Natsir

Jumat 27 Mei 2022 | 23:04
47

M. Anwar Djaelani: Jangan Takut Berkata Tidak, Belajar dari Hamka dan Natsir (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Jangan Takut Berkata Tidak,...

Read more

Digital Creative Communication Jadi Bekal Penguatan Karir Mahasiswa Komunikasi UMM

Jumat 27 Mei 2022 | 22:49
14

Tasyakur Milad Aisyiyah Semarak dengan Tarian Ini

Jumat 27 Mei 2022 | 22:21
16

Premium Time Anak Menghafal Quran

Jumat 27 Mei 2022 | 22:15
42

Inilah Pejuang Terbaik Ramadhan 1443 SD Muwri

Jumat 27 Mei 2022 | 22:13
16

Jadi Duta Buku Nasional, Ini Rahasia Siswa Smamio

Jumat 27 Mei 2022 | 22:12
16

Siswa Mimsix Ikuti Munaqasah Terbuka

Jumat 27 Mei 2022 | 22:11
19

Arti Monokrom di Purnawiyata SD Mudabo

Jumat 27 Mei 2022 | 22:10
28

Menag: Buya Syafii Konsisten Rawat Kerukunan Umat Beragama

Jumat 27 Mei 2022 | 21:57
95

Buya Syafii, Kompas Moral Bangsa Itu Telah Tiada

Jumat 27 Mei 2022 | 21:31
93
PWMU.CO | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In