PWMU.CO – Remaja Kenjeran Surabaya ini termasuk aneh dan langka. Dalam menyambut tahun baru 2017, mereka berbeda dengan remaja pada umumnya. Tidak ada terompet. Tidak ada raungan suara knalpot yang diblonk. Apalagi minuman keras.
Di malam tahun baru 2017, mereka justru berkumpul di masjid untuk menggelar sejumlah acara bernuansa spiritual. Ada muhasabah atau evaluasi diri, shalat tahajjud, dan mendengarkan nasehat-nasehat kebajikan.
Mereka adalah komunitas remaja yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Di Masjid Attaqwa Pogot Surabaya Sabtu (31/12) mereka melakukan semua kegiatan yang berbeda itu.
Ada dua materi yang malam itu mereka kaji. Pertama, ‘Remaja dan Media Online’ yang disampaikan oleh Ustadz Aksar Wiyono, Ketua Divisi Media Online Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim. Di depan puluhan remaja itu, Aksar mewanti-wanti agar mereka memiliki ‘saringan’ informasi di dunia maya. “Karena di dalamnya apa saja ada: hal-hal positif, juga yang negatif,” tutur dia.
(Baca juga: Memaknai Tahun Baru dengan Religiusitas Keislaman, Pesan Ketua PW Muhammadiyah Jatim Sambut 2017)
Sedangkan kajian kedua bertema ‘Cara Cerdas Remaja Muhammadiyah dalam Memilih dan Memilah Pergaulan Modern’. Materi disampaikan oleh Ustadz Muhammad Arifin–Ketua LDK PWM Jatim. Dalam paparannya, mantan Ketua PD IPM/IRM Surabaya itu menjelaskan seluk beluk narkoba dan bahayanya.
“Remaja termasuk salah satu sasaran sindikat narkoba. Karena itu hati-hatilah,” katanya. Arifin lalu menjelaskan bagaimana halusnya modus yang dipakai untuk menyasar remaja sebagai pemakai narkoba. “Bahkan awalnya mereka memberi narkoba secara gratis.”
Acara ditutup dengan kajian Subuh, Ahad (1/1/17) yang disampaikan oleh Ustadz Wakil Ketau PWM Jatim Nur Cholis Huda. Kegiatan yang didampingi oleh Majelis Tabligh PCM Kenjeran itu disambut baik oleh para orangtua. Mereka senang karena anaknya tidak ikut menyambut tahun baru dengan hura-hura. (MN)
Discussion about this post