• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Sabtu, Mei 28, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Perampasan Kemanusiaan, Refleksi Akhir Tahun

Jumat 31 Desember 2021 | 09:33
4 min read
53
SHARES
166
VIEWS
ADVERTISEMENT
Perampasan kemanusiaan
Daniel Mohammad Rosyid

Perampasan Kemanusiaan, Refleksi Akhir Tahun oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS dan Ketua Pendidikan Tinggi Dakwah Islam Jawa Timur.

PWMU.CO– Dibayang-bayangi gelombang Omicron, dunia tampak bersemangat untuk bangkit dari keterpurukan multi-dimensi. Dua tahun pandemi telah nyaris meluluhlantakkan ekonomi, sosial, dan budaya umat manusia.

Ditambah dengan ancaman perlombaan nuklir dan perubahan iklim kita perlu melihat kembali prasyarat budaya untuk membangun kembali dunia yang lebih damai sekaligus ramah terhadap lingkungan.

Sejak dua ratus tahun silam, seiring dengan revolusi industri, proses-proses belajar masyarakat secara perlahan-lahan digantikan oleh formalisme persekolahan paksa massal. Belajar melalui berguru dan magang ( apprenticeship) yang sangat taylor-made digantikan oleh indoktrinasi massal melalui persekolahan.

Persekolahan adalah instrumen teknokratik untuk menyiapkan sebuah masyarakat baru: masyarakat industri. Di sekolah itu warga muda dilatih untuk cukup terampil menjalankan mesin-mesin untuk setia bekerja bagi para pemilik bisnis, dan pabrik. Proses penjongosan massal itu berlangsung hingga dua dekade pertama abad 21 ini.

Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) bisa memberi harapan baru namun memerlukan beberapa syarat. MBKM perlu dipahami kembali sebagai upaya menyediakan prasyarat budaya bagi bangsa yang merdeka.

Ini berarti sistem pendidikan nasional harus dipahami sebagai fasilitasi perluasan kesempatan belajar untuk merdeka. Belajar merdeka penting untuk menghentikan proses penjongosan massal ini.

Perlu dicermati bahwa upaya penjajah untuk melanggengkan penjarahan sumber-sumberdaya alam kita telah dilakukan melalui modus baru yang lebih canggih. Ini disebut perang asimetri atau neo-cortex war: perang pemikiran melalui berbagai instrumen.

Beberapa peluru perang ini adalah standardisasi mutu, dan perankingan internasional, serta scopusisasi melalui slogan besar globalisasi. Melalui perang ini, kita dipaksa untuk terus merasa rendah diri sebagai inlander.

Bangsa ini sesungguhnya memiliki semua kekayaan alam dan budaya sebagai bangsa besar. Sejarah telah membuktikannya. Yang kini dibutuhkan adalah kesadaran baru bahwa peradaban dunia tidak boleh dibiarkan ditentukan oleh segelintir elite, melalui internet dan IT serta bio-it-teror semacam Metaverse Mark Zuckerberg atau Neuralink Elon Musk. Hindari perampasan kemanusiaan.

Kekuatan Ifrity

Manusia pada fitrahnya adalah makhluk yang merdeka. Kemerdekaannya harus dilindungi dari manipulasi pikiran dan kesadaran oleh kekuatan-kekuatan ifrity yang bersembunyi dalam microchips.

Ifrity artinya bersifat jin ifrit. Jin itu makhluk energi, listrik. Panjang pendek bekerja dengan angka 0 dan 1. Binary number. Gadget itu instrumen seperti kerja jin untuk menarik kita ke dunia mereka. Pengembang gadget itu memanfaatkan kekuatan jin dalam teknologi IT ini. Dari bahasa manusia ke bahasa assembler lalu ke bahasa mesin.

Oleh karena ini MBKM justru harus memastikan bahwa semua perangkat teknologi harus tetap di bawah kendali manusia. Teknologi itu harus konvivial: memperluas kreativitas tapi tidak memperbudak manusia sebagai makhluk merdeka. Oleh karena ini MBKM harus dimulai dengan mengurangi formalisme persekolahan. Ini sudah dimulai sejak internet makin tersedia sebelum pandemi dan selama Study from Home dan Work from Home.

Peran keluarga dan masyarakat perlu diperkuat untuk memberi pengalaman 3D di ruang nyata, agar warga belajar memiliki konsep yang cukup untuk memahami keseluruhan kompleks kehidupan.

Terlalu lama berinteraksi di ruang maya bisa berbahaya karena memiskinkan pengalaman ruang-waktu. Pengalaman akan tetap menjadi guru terbaik, sedangkan belajar adalah sebuah proses memaknai pengalaman tersebut melalui membaca, berbicara dan menulis.

Perampasan kemanusiaan kita oleh kekuatan-kekuatan ifrity dalam dunia maya harus dihentikan dengan mendorong aktivitas fisik, mental, intelektual serta spiritual yang lebih bermakna. Prasarana IT dengan berbagai kecanggihannya harus diatur kembali agar tidak mendominasi kehidupan.

Teknologi itu harus tetap dipertahankan perannya sebagai alat bantu belaka, tidak untuk merampas peran manusia sebagai makhluk yang mengambil keputusan yang penuh tanggung jawab. Kesempatan mengambil tanggung jawab itu satu-satu caranya bagi manusia untuk mampu merasakan kebahagiaan.

Hemat saya, itulah beberapa persyaratan agar Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka memberi harapan baru bagi pendidikan kita sebagai strategi budaya mempersiapkan bangsa yang merdeka.

Konsistensi kita di papan bawah prestasi akademik PISA serta kekalahan kecerdasan emosional dan psikomotorik Timnas dalam AFF 2021 tidak perlu terlalu lama membuat kita larut dalam kesedihan. 

Kita perlu ingat pesan Ki Hadjar Dewantara bahwa tujuan utama pendidikan kita adalah membangun jiwa merdeka.

Rosyid College of Arts, Gunung Anyar, 31/12/2021

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Daniel Mohammad RosyidMerdeka BelajarPersekolahan
SendShare21Tweet13Share

Related Posts

Metaverse Jadi Dunia Zombie

Selasa 17 Mei 2022 | 17:01
116

Daniel Mohammad Rosyid Metaverse Jadi Dunia Zombie oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan...

Oligarki Merampas Masa Depan Mahasiswa

Sabtu 14 Mei 2022 | 13:25
265

Daniel Mohammad Rosyid Oligarki Merampas Masa Depan Mahasiswa oleh Daniel Mohammad Rosyid,  guru besar ITS...

Sang Profesor

Senin 9 Mei 2022 | 08:59
297

Daniel Mohammad Rosyid Sang Profesor  oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS, Ketua Pendidikan Tinggi...

Idul Fitri: Resolusi Proklamatik

Senin 2 Mei 2022 | 19:18
78

Daniel Mohammad Rosyid Idul Fitri: Resolusi Proklamatik oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan...

Ruang Publik Itu Bang-Bang Wetan

Kamis 28 April 2022 | 13:57
68

Daniel Mohammad Rosyid Ruang Publik Itu Bang-Bang Wetan oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS...

Cha Guan Sekul

Senin 25 April 2022 | 13:39
73

Daniel Mohammad Rosyid Cha Guan Sekul oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan Ketua...

Jongos Globalisasi

Sabtu 23 April 2022 | 22:18
249

Daniel Mohammad Rosyid Jongos Globalisasi oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan Ketua Pendidikan...

Tidak Ada Siswa Bodoh di Merdeka Belajar

Kamis 21 April 2022 | 11:12
252

Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (istimewa/PWMU.CO) Tidak Ada Siswa Bodoh di Merdeka Belajar, liputan Elisyah Susanty...

Mlungsungi Terpimpin, Sebuah Reproklamasi

Minggu 17 April 2022 | 17:38
178

Daniel Mohammad Rosyid Mlungsungi Terpimpin oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS, Ketua Pendidikan Tinggi...

Beda Kurikulum Merdeka dengan K-13

Jumat 1 April 2022 | 19:11
159

Fadibah Setiawan dari LPMP menyampaikan perbedaan K-13 dan kurikulum Merdeka Belajar di Smamda Surabaya. PWMU.CO-...

Discussion about this post

Terpopuler Hari Ini

  • Haedar Nashir: Saya Jadi Saksi, Buya Syafii Dipanggil Allah dengan Kesiapan Luar Biasa

    3211 shares
    Share 1284 Tweet 803
  • Buya Syafii Maarif Wafat

    1880 shares
    Share 752 Tweet 470
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    3610 shares
    Share 1444 Tweet 903
  • Buya Syafii Itu seperti Nabi Khidir

    553 shares
    Share 221 Tweet 138
  • Bolehkah Wanita Haid Tadarus Al-Quran?

    1822 shares
    Share 729 Tweet 456
  • Tauhid dan Syirik: Keadilan Vs Kezaliman

    1493 shares
    Share 597 Tweet 373
  • Tauhid, Menjauhi Al-Ghuluw dan At-Taqshir

    1270 shares
    Share 508 Tweet 318
  • Inilah Nilai-Nilai Islam Perwujudan Tauhid

    1823 shares
    Share 729 Tweet 456
  • Hari Buku Nasional, Siswa Spemdalas Belajar Resensi Buku

    1320 shares
    Share 528 Tweet 330
  • Maqam Tinggi Buya Syafii di Mata Din Syamsuddin

    317 shares
    Share 127 Tweet 79

Berita Terkini

Kolom

Jangan Takut Berkata Tidak, Belajar dari Hamka dan Natsir

Jumat 27 Mei 2022 | 23:04
41

M. Anwar Djaelani: Jangan Takut Berkata Tidak, Belajar dari Hamka dan Natsir (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Jangan Takut Berkata Tidak,...

Read more

Digital Creative Communication Jadi Bekal Penguatan Karir Mahasiswa Komunikasi UMM

Jumat 27 Mei 2022 | 22:49
13

Tasyakur Milad Aisyiyah Semarak dengan Tarian Ini

Jumat 27 Mei 2022 | 22:21
14

Premium Time Anak Menghafal Quran

Jumat 27 Mei 2022 | 22:15
27

Inilah Pejuang Terbaik Ramadhan 1443 SD Muwri

Jumat 27 Mei 2022 | 22:13
15

Jadi Duta Buku Nasional, Ini Rahasia Siswa Smamio

Jumat 27 Mei 2022 | 22:12
15

Siswa Mimsix Ikuti Munaqasah Terbuka

Jumat 27 Mei 2022 | 22:11
12

Arti Monokrom di Purnawiyata SD Mudabo

Jumat 27 Mei 2022 | 22:10
14

Menag: Buya Syafii Konsisten Rawat Kerukunan Umat Beragama

Jumat 27 Mei 2022 | 21:57
71

Buya Syafii, Kompas Moral Bangsa Itu Telah Tiada

Jumat 27 Mei 2022 | 21:31
83
PWMU.CO | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In