PWMU.CO – Wali Kota Surabaya mengajak Panti Asuhan Muhammadiyah untuk melakukan doa bersama dalam rangkah menyambut tahun baru masehi 2022 di halaman Balai Kota Surabaya, Kamis (30/12/21).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ST MT mengatakan dalam menyambut tahun baru masehi tersebut akan menggelar acara pengajian dan doa bersama anak yatim piatu.
“Kurang lebih peserta yang hadir dalam acara pengajian dan doa bersama anak yatim piatu itu sekitar 800 santri,” ujarnya.
Dia memaparkan acara tersebut dihadiri oleh 11 pondok pesantren, 8 panti asuhan, dan penggerak pemberdaya dan kesejahteraan keluarga Kota Surabaya.
Surabaya Terhindar dari Covid
Eri Cahyadi menjelaskan dengan melakukan acara doa bersama tersebut, Kota Surabaya bisa dihilangkan dari wabah Covid-19. Selain itu, warganya bisa sejahtera dan dikurangkan kemiskinannya.
“Kegiatan ini selalu saya lakukan tiap tahun. Biasanya saya selalu mengundang anak yatim dalam acara keluarga, tetapi karena Covid-19 tidak bisa terlaksana,” katanya.
Dia mengungkapkan kebiasaan yang sudah kami lakukan itu, alhamdulillah bisa kami lakukan di akhir tahun 2021. Semoga, lanjutnya, dengan diadakan acara tersebut, warga Kota Surabaya diberikan kesehatan dan tentunya silaturrahim antara kita semua bisa terus dilanjutkan.
Kebahagiaan dan Kemakmuran
Tidak hanya doa dari anak yatim piatu yang hadir dalam acara nanti, Eri Cahyadi juga berharap Pembina atau ketua yayasan masing-masing bisa mendoakan untuk semua warga kota ini (Surabaya).
“Saya juga minta tolong, untuk pembina atau ketua yayasan, ketika selesai shalat lima waktunya, bisa mendoakan kota Surabaya supaya semuanya bisa terwujud kebahagiaan dan kemakmuran,” katanya.
Dengan doa itu, sambungnya, warga di sini bisa terbebas dari pandemi dan terus dinaungi kesejahteraannya. Dengan demikian, lanjutnya, semua warga bisa menjalani tahun 2022 bisa lebih baih lagi bila dibandingkan dengan tahun 2021.
“Mari kita berdoa bersama, semoga di tahun baru masehi 2022 nanti, kesehatan, kemakmuran, dan kesejahteraan menaungi warga di kota tercinta ini,” tandasnya. (*)
Penulis Nashiiruddin. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post