PWMU.CO – Hikmah Diklat Calon Kepala Sekolah (CKS), SD Muhammadiyah 1 (Muri) Giri Kebomas Gresik kedatangan tamu SMP Muhammadiyah 6 Krian Sidoarjo, Kamis (30/12/21).
Kepala SMP Muhammadiyah 6 Krian Sidoarjo Taufiqqurahman SPd mengatakan kunjungan ini diikuti sebanyak 16 guru.
“Ini adalah silaturahmi kelanjutan dari kegiatan CKS yang harus dibina terus, biar tidak putus,” ujarnya.
Dia memaparkan bahwasanya setelah CKS itu ingin langsung datang dan belajar ke SD Muri tapi masih ada kegiatan Muhammadiyan Future School (MFS). Kami ingin belajar bagaimana SD Muri membaca peluang dan banyak keunggulannya, meski secara geografis sekolahnya letaknya nylempit (tersembunyi).
“Bagaimana sekolah kami bisa diperhitungkan, dan benar-benar unggul, karena selama ini kurang diperhitungkan oleh sekolah Muhammadiyah sendiri di sekitarnya. Untuk itu kami belajar dan belajar ke sesama sekolah Muhamadiyah,” tuturnya dalam sambutannya.
Bisa Bermanfaat Bagi Sesama
Kepala SD Muri Lutfi Arif MPd, menyampaikan kehadiran tamui ini adalah kesempatan yang sangat berarti dan bisa bermanfaat bagi kita semua. Sesama sekolah Muhammadiyah Kita tidak boleh menolak kehadiran tamu.
“Bahwasanya SD Muri merupakan sekolah yang sudah cukup tua lebih dari 50 tahun. Dalam fase organisasi usia ini sudah mengalami penurunan,” jelasnya.
Kita saat ini, lanjutnya, berada pada fase itu yaitu mengalami antara ya dan tidak. Jadi yang kita lakukan berdikusi dengan Bapak Ibu guru. Apa yang harus dilakukan sekolah ini supaya tetap eksis dan tidak ketinggalan. Apalagi di kelilingi sekolah yang gratis semua.
Sekolah Buat Karya
Lutfi Arif mengatakan yang dilakukan SD Muri adalah membuat karya karya berupa buku siswa, buku wali murid, video-video siswa, video pembelajaran, dan video wali murid.
“Kemudian sinergi dari TK , SD dan SMP. Guru SMP Muhammadiyah 4 Kebomas mengajar di SD. Murid SD Muri diajak belajar ke SMP. Membantu TK Aisyiyah Giri membuatkan video maupu flayer. Kita saling support dan sinergi bersama.
Kemudian, sambungnyaa, peluang yang kami ambil adalah sekolah payung dan sekolah inklusi yang sampai saat ini terus bertambah dan menjadi rujukan sekolah sekolah lain untuk belajar inklusi.
Strategi Keberhasilan
Lutfi Arif menjelaskan strategi keberhasilan yang dilakukan sekolah diantaranya adalah perencanaan. Di era seperti ini tidak boleh kaku. Kepala sekolah sebagai kapten, sebagai mitra, komunikasi, tim yang solid, dan kerjasama.
“Selain itu, service (pelayanan), lingkungan iklim belajar yang saling men-support yang terakhir adalah berkembang. Usahakan sekolah mempunyai pengembangan-pengembangan. Tidak harus dari teknologi, tapi bisa mengoptimalkan yang ada,” tuturnya.
Dia memaparkan kepala sekolah harus bertanggung jawab. Ini tidak bisa didelegasikan. Yang berjalan adalah semua warga sekolah. Harus ada saling sinergi dan support. (*)
Penulis Riza Agustina. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post