• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Minggu, Mei 29, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Standardisasi yang Menyesatkan

Selasa 18 Januari 2022 | 12:13
3 min read
98
SHARES
306
VIEWS
ADVERTISEMENT
Standardisasi yang Menyesatkan
Daniel Mohammad Rosyid

Standardisasi yang Menyesatkan oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS dan Ketua Pendidikan Tinggi Dakwah Islam Jawa Timur.

PWMU.CO– Mencermati artikel Prof Yosaphat Tetuko Sri Sumantyo, guru besar UNS sekaligus Universitas Chiba Jepang berjudul Menakar Guru Besar Kita di www.kompas.id hari ini, saya akan memberi beberapa catatan.

Pertama, gambaran kita tentang apapun, termasuk soal guru besar, perlu dipahami secara lebih konteks spasial, temporal dan personal agar isu-isu itu bisa kita pahami relevansinya agar bermakna.

Ini penting karena manusia adalah subjek, bukan sekadar robot yang remotely controlled. Konteks dan relevansi itu kini makin dianggap tidak penting karena internet dan digitalisasi bersamaan dengan gelombang globalisasi.

Salah satu instrumen penting globalisasi adalah standardisasi yang ditetapkan sering secara sepihak oleh pihak dengan posisi tawar yang lebih tinggi. Lalu mantra mutu dipropagandakan sebagai bungkus bagi compliant to the standard.

Sebagai bagian dari perang asimetri dalam rangka revolusi industri, globalisasi adalah bentuk penjajahan baru di mana derajat bangsa terjajah dilestarikan melalui mantra mutu. Bangsa terjajah akan dipaksa sebagai sumber bahan baku murah dan pasar.

Jika pun mau jadi produsen, harus memenuhi standar yang konon bersifat sukarela. Padahal standardisasi dan mutu adalah instrumen intimidasi. Bagaikan sihir, disebut tidak bermutu adalah semacam hinaan yang amat memalukan.

Kedua, jika standar sebagai kriteria minimal pencapaian kinerja, penggunaan standar bagi jasa menimbulkan problem serius. Makin tinggi intellectual content-nya makin problematik. 

Penggunaan standar untuk produksi sepatu, barang elektronik dan mobil, bisa diterima. No problem. Untuk jasa, seperti pendidikan dan penelitian? Apakah bisnis utama perguruan tinggi? Mencetak lulusan atau melahirkan manusia terdidik?

Apa yang dimaksud dengan terdidik? Apakah mereka yang cukup terampil menjalankan mesin-mesin paling sederhana hingga paling canggih, sekaligus cukup dungu untuk taat bekerja bagi kepentingan pemilik modal asing? Ataukah mereka yang merdeka?

Ketiga, jasa jelas beda dengan barang. Produksi jasa mensyaratkan proses prosumsi di mana produksi dan konsumsi terjadi sekaligus.

Lihatlah kampus-kampus kita selama pandemi ini. Tanpa kehadiran mahasiswa di kampus, bak virtual sekalipun, apakah terjadi produk jasa pendidikan tinggi? Cukup satu mahasiswa hadir secara virtual dalam kelas daring agar seorang guru besar tidak disebut satpam dan kampusnya tidak disebut gudang atau museum.

Jangan salah, publikasi tentu penting sebagai bagian dari akuntabilitas seorang staf akademik yang senantiasa terlibat dalam proses-proses innovation and knowledge creation.

Kitapun tahu bahwa proses-proses ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar kendali universitas. Perombakan kelembagaan penelitian dan pendidikan tinggi selama dua tahun terakhir masih menyisakan persoalan.

Jika proses-proses penelitian terganggu, apa mungkin menghasilkan publikasi yang baik? Juga, publikasi untuk apa dan siapa? Ekosistem riset dan pendidikan tinggi berbeda-beda untuk kemudian sahih dibanding-bandingkan hasilnya.

Keempat, problem utama pemaksaan standar internasional pada jasa adalah bahwa Chiba, Udine, Kyoto, Cambridge, dan Boston serta Malang memiliki setting sosial yang unik bagi setiap mahasiswa sebagai prosumen.

Mengatakan bahwa guru besar terbaik pasti yang mengajar di Oxford atau MIT, atau ITS adalah menyesatkan jika bukan refleksi kesombongan. Keangkuhan inilah yang bersembunyi di balik semua standar internasional itu.

Saya khawatir kita telah terpapar virus deprived emotional dependance yang bingung jika tidak di-ranking lalu men-jumawa jika di papan atas, atau mempecundang jika di bawah.(*)

Rosyid College of Arts Gunung Anyar,18/1/2022

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Daniel Mohammad Rosyidera globalisasiGuru Besar
SendShare39Tweet25Share

Related Posts

Metaverse Jadi Dunia Zombie

Selasa 17 Mei 2022 | 17:01
116

Daniel Mohammad Rosyid Metaverse Jadi Dunia Zombie oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan...

Oligarki Merampas Masa Depan Mahasiswa

Sabtu 14 Mei 2022 | 13:25
266

Daniel Mohammad Rosyid Oligarki Merampas Masa Depan Mahasiswa oleh Daniel Mohammad Rosyid,  guru besar ITS...

Sang Profesor

Senin 9 Mei 2022 | 08:59
298

Daniel Mohammad Rosyid Sang Profesor  oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS, Ketua Pendidikan Tinggi...

Idul Fitri: Resolusi Proklamatik

Senin 2 Mei 2022 | 19:18
78

Daniel Mohammad Rosyid Idul Fitri: Resolusi Proklamatik oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan...

Ruang Publik Itu Bang-Bang Wetan

Kamis 28 April 2022 | 13:57
70

Daniel Mohammad Rosyid Ruang Publik Itu Bang-Bang Wetan oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS...

Cha Guan Sekul

Senin 25 April 2022 | 13:39
73

Daniel Mohammad Rosyid Cha Guan Sekul oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan Ketua...

Jongos Globalisasi

Sabtu 23 April 2022 | 22:18
252

Daniel Mohammad Rosyid Jongos Globalisasi oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan Ketua Pendidikan...

Mlungsungi Terpimpin, Sebuah Reproklamasi

Minggu 17 April 2022 | 17:38
179

Daniel Mohammad Rosyid Mlungsungi Terpimpin oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS, Ketua Pendidikan Tinggi...

Memetakan Pesantren Radikal

Selasa 1 Februari 2022 | 17:00
538

Daniel Mohammad Rosyid Memetakan Pesantren Radikal oleh Daniel Mohammad Rosyid, pendiri Rosyid College of Arts,...

Imlek, Gong Xi Fa Cai

Senin 31 Januari 2022 | 22:08
292

Daniel Mohammad Rosyid Imlek, Gong Xi Fa Cai oleh Daniel Mohammad Rosyid, pendiri Rosyid College...

Discussion about this post

Terpopuler Hari Ini

  • Buya Syafii, Kompas Moral Bangsa Itu Telah Tiada

    9898 shares
    Share 3959 Tweet 2475
  • Haedar Nashir: Saya Jadi Saksi, Buya Syafii Dipanggil Allah dengan Kesiapan Luar Biasa

    6905 shares
    Share 2762 Tweet 1726
  • Buya Syafii dan Tiga Pendekar Chicago

    4083 shares
    Share 1633 Tweet 1021
  • Jadi Duta Buku Nasional, Ini Rahasia Siswa Smamio

    3564 shares
    Share 1426 Tweet 891
  • Smamio Gandeng PBS Kenalkan Budaya Tionghoa

    610 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    3880 shares
    Share 1552 Tweet 970
  • Kenangan bersama Buya Syafii sang Alumnus Muallimin

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
  • Pancasila Produk Tokoh Muhammadiyah, Jangan Alergi Dulu

    169 shares
    Share 68 Tweet 42
  • Presiden Jokowi Beri Penghormatan Terakhir pada Buya Syafii

    320 shares
    Share 128 Tweet 80
  • Buya Syafii Itu seperti Nabi Khidir

    666 shares
    Share 266 Tweet 167

Berita Terkini

Kabar

Minimnya Keterwakilan Politik Perempuan Muhammadiyah Dipertanyakan

Minggu 29 Mei 2022 | 05:49
34

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gresik Nur Saidah SE MM saat menyampaikan sambutan. Minimnya Keterwakilan Politik Perempuan Muhammadiyah Dipertanyakan (Ian Ianah/PWMU.CO)...

Read more

Pesan Ketua PWM pada Wisudawan SMK Mutu

Minggu 29 Mei 2022 | 04:59
52

Tak Mengenal Gender, Stop Pelecehan Seksual

Sabtu 28 Mei 2022 | 20:12
24

Wabup Indah Bagikan Kartu Prioritas Berobat RSUM Lumajang

Sabtu 28 Mei 2022 | 20:05
94

Smamga Jember Wisuda 225 Siswanya

Sabtu 28 Mei 2022 | 20:03
39

Ketua Pusat Studi Peradaban Islam UM Jember Raih Doktor

Sabtu 28 Mei 2022 | 17:19
240

Peduli Lansia, PWA Jatim Gelar Pramurukti

Sabtu 28 Mei 2022 | 15:46
169

Penyuluhan G-Beka dan Gosok Gigi Berhadiah di SD Musix

Sabtu 28 Mei 2022 | 15:03
104

Kenangan bersama Buya Syafii sang Alumnus Muallimin

Sabtu 28 Mei 2022 | 12:52
807

Madrasah Itu Maju kalau Banyak Muridnya, apalagi Menolak

Sabtu 28 Mei 2022 | 12:32
193
PWMU.CO | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In