• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Jumat, Mei 27, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Pemimpin Politik Islam Tak Laku di Pemilu

Kamis 20 Januari 2022 | 10:26
3 min read
122
SHARES
380
VIEWS
ADVERTISEMENT
Pemimpin Politik Islam
Nurbani Yusuf

Pemimpin Politik Islam Tak Laku di Pemilu oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar.

PWMU.CO– Ini hanya pertanyaan klise maka jawabannya pun juga bukan hasil survei atau riset mendalam. Kegagalan para pemimpin politik umat Islam yang baik, jujur, kredibel, berintergritas justru sering tidak laku atau tidak terpilih dalam konstelasi praktik demokrasi.

Saya hanya akan memberi beberapa ilustrasi dan komparasi seadanya sebagai ikhtiar membangun paradigma atau setidaknya hipotesis atas pertanyaan ’kenapa kerap gagal’ menjadi orang nomor satu di negeri yang mayoritas berpenduduk Islam.

Greg Barton, William Liddle, dan Ben Anderson cukup paham dan mengerti kenapa demikian?

Pertama, kerap terlena dengan stigma bahwa Indonesia mayoritas muslim. Kemudian menderet jumlah, seakan bisa dipastikan bahwa jumlah besar itu bakal mendukung dan memilih. Ini sangat menipu, padahal sejatinya Islam di Indonesia beragam, beraneka dan banyak macam .

Stigma bahwa muslim adalah mayoritas adalah palsu alias prank. Tak layak dijadikan dasar rujukan sebagai modal politik.

Kedua,  gagal menjadi inklusif. Indonesia adalah negara dengan beragam kultur, budaya, adat, manhaj dan puluhan ideologi. Dengan pemimpin dan pendukung eksklusif,  jelas bakal tertolak, karena tidak adaptif dan berlawanan dengan alam pikiran.

Ini problem besar, realitasnya justru  pemimpin Islam sering mengedepankan identitas untuk meraih peneguhan politiknya. Mungkin solid di dalam, tapi tak laku di luaran. Karena identitas ini, pemimpin Islam makin mengecil, keras, fanatik, meski solid. Jumlah dukungan tak cukup bisa menguasai. Jangankan bertarung di luar, sesama Islam saja saling memangsa.

Ketiga, keterbatasan akses. Pemimpin politik umat Islam hanya konsen ngurusi diri sendiri, tak ada waktu ngurus yang lain. Konflik internal memang cukup merepotkan, sebab itu banyak partai-partai Islam terpecah belah dan cerai berai. Seakan al-Islam tak cukup bisa menyatukan dan sungguh disayangkan.

Keempat, gagal jadi negarawan. Para pemimpin politik Islam hanya menjadi pemimpin lokal. Tidak ada yang menjadi negarawan. Ini juga tradisi buruk ketika ada pemimpin politik umat Islam yang mencoba inklusif, diterima semua kalangan yang beraneka, justru ditahdzir bukan kita. Bukan pemimpin Islam. Kemudian dicap liberal, sekuler, nasionalis bahkan komunis.

Kelima, mungkin bisa menyalahkan sistem. Sistem demokrasi one man one vote tidak cocok dengan model politik Islam yang mengedepankan musyawarah, seperti yang ditulis Mietzner dalam Money, Power and  Idelogy.

Berbanding terbalik dengan pemimpin harus dipilih lewat musyawarah agung berdasar persyaratan yang sudah ditetapkan kitabullah dan sunah sahihah.

Keenam, memasang harga tinggi untuk sebuah persyaratan pemimpin. Pemimpin Islam adalah yang suci, yang tidak tersentuh oleh barang najis, yang selalu benar tidak boleh alpa yang tinggal di istana gading, dan tidak bertemu dengan orang kafir, munafik, musyrik, tidak merokok dan tidak suka musik.

Ketujuh, kegagalan itu karena tradisi pikiran jumud dan eksklusif. Cara pandang ini yang membuat seakan umat Islam gagal, tidak berdaya, kalah dst. Padahal tidak demikian. Banyak pemimpin Islam yang lahir dari rahim Islam, tapi tidak diakui: karena bukan kita, bukan kelompok kita, bukan partai kita, bukan manhaj kita, maka mereka bukan kita.

Banyak prestasi, banyak keberhasilan yang diraih, tapi karena tidak sesuai dengan kehendak, tidak sepadan dengan ekspektasi yang diinginkan, kemudian dianggap gagal. Banyak pemimpin Islam tapi bukan pemimpin kita. Jadi yang gagal itu bukan Islam tapi kita. Itulah kekalahan kita yang sesungguhhya. Wallahu taala a’lm. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: DemokrasiNurbani Yusuf
SendShare49Tweet31Share

Related Posts

Ranting Muhammadiyah Pinggiran

Rabu 25 Mei 2022 | 07:51
115

Nurbani Yusuf Ranting Muhammadiyah Pinggiran oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota Batu. PWMU.CO- Kang...

Selamat Hari Aisyiyah

Kamis 19 Mei 2022 | 17:08
115

Nurbani Yusuf Selamat Hari Aisyiyah oleh Nurbani Yusuf, Direktur Utama Agropolitan Televisi, Head of Amongtani...

Dari Sunah Menuju Sunah

Jumat 29 April 2022 | 14:02
111

Nurbani Yusuf Dari Sunah Menuju Sunah oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar PWMU.CO- Ada yang...

Mudik Itu Sunah

Minggu 24 April 2022 | 10:38
135

Nurbani Yusuf Mudik Itu Sunah oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar PWMU.CO- Mudiklah. Berbaktilah kepada...

Kiai di Muhammadiyah, Siapa Saja Mereka?

Jumat 22 April 2022 | 09:16
4.2k

Nurbani Yusuf Kiai di Muhammadiyah, Siapa Saja Mereka? oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar PWMU.CO-...

Indonesia Itu Sejarahnya Muhammadiyah

Minggu 10 April 2022 | 09:48
53

Indonesia Itu Sejarahnya Muhammadiyah. Suasana Kajian Ahad Pagi PDM Kota Probolinggo. (Ahmad Qori'Ulul Albab/PWMU.CO) Indonesia...

Masuk Surga karena Nraktir Teman

Jumat 8 April 2022 | 10:12
158

Nurbani Yusuf Masuk Surga karena Nraktir Teman di Warung oleh Nurbani Yusuf, Padhang Makhsyar Kota...

Paradoks Agama Sempurna

Sabtu 2 April 2022 | 09:54
150

Nurbani Yusuf Paradoks Agama Sempurna oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar. PWMU.CO- Bukankah Islam agama...

Rumah Singgah Ideologi dan Gesekan yang Terjadi di Muhammadiyah

Rabu 9 Maret 2022 | 09:34
615

Nurbani Yusuf Rumah Singgah Ideologi oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar. PWMU.CO- Tulisan Prof Syafiq...

Diktaktor Partikelir dan Matinya Demokrasi

Selasa 8 Maret 2022 | 10:37
804

Dhimam Abror Djuraid Diktaktor Partikelir dan Matinya Demokrasi, oleh Dhimam Abror Djuraid, kolumnis tinggal di...

Discussion about this post

Terpopuler Hari Ini

  • Buya Syafii Maarif Wafat

    1873 shares
    Share 749 Tweet 468
  • Haedar Nashir: Saya Jadi Saksi, Buya Syafii Dipanggil Allah dengan Kesiapan Luar Biasa

    899 shares
    Share 360 Tweet 225
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    3547 shares
    Share 1419 Tweet 887
  • Bolehkah Wanita Haid Tadarus Al-Quran?

    1822 shares
    Share 729 Tweet 456
  • Buya Syafii Itu seperti Nabi Khidir

    535 shares
    Share 214 Tweet 134
  • Tauhid, Menjauhi Al-Ghuluw dan At-Taqshir

    1270 shares
    Share 508 Tweet 318
  • Tauhid dan Syirik: Keadilan Vs Kezaliman

    1492 shares
    Share 597 Tweet 373
  • Inilah Nilai-Nilai Islam Perwujudan Tauhid

    1823 shares
    Share 729 Tweet 456
  • Hari Buku Nasional, Siswa Spemdalas Belajar Resensi Buku

    1320 shares
    Share 528 Tweet 330
  • Maqam Tinggi Buya Syafii di Mata Din Syamsuddin

    307 shares
    Share 123 Tweet 77

Berita Terkini

Headline

Buya Syafii, Kompas Moral Bangsa Itu Telah Tiada

Jumat 27 Mei 2022 | 21:31
23

Buya Ahmad Syafii Maarif (antaranews.com) Buya Syafii, Kompas Moral Bangsa Itu Telah Tiada; Oleh Biyanto Guru Besar UIN Sunan Ampel dan Wakil...

Read more

Halal Bihalal PDM Lumajang Jadi Ajang Marketing

Jumat 27 Mei 2022 | 21:08
30

Haedar Nashir: Saya Jadi Saksi, Buya Syafii Dipanggil Allah dengan Kesiapan Luar Biasa

Jumat 27 Mei 2022 | 20:47
2.8k

Hidup Lebih Berkah ala KH Thoha Yusuf Zakariya

Jumat 27 Mei 2022 | 17:46
167

Buya Syafii Itu seperti Nabi Khidir

Jumat 27 Mei 2022 | 17:27
1.7k

Presiden Jokowi Beri Penghormatan Terakhir pada Buya Syafii

Jumat 27 Mei 2022 | 17:15
516

Binalah Cinta dengan Agama, Bukan dengan Uang

Jumat 27 Mei 2022 | 16:57
727

Menko PMK: Kita Kehilangan Bapak Bangsa

Jumat 27 Mei 2022 | 15:40
93

Silih Berganti Jamaah Shalatkan Almarhum Buya Syafii

Jumat 27 Mei 2022 | 15:25
299

Maqam Tinggi Buya Syafii di Mata Din Syamsuddin

Jumat 27 Mei 2022 | 14:54
960
PWMU.CO | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In