Dua Dokter Cilik Berlian Dampingi Adik Kelas Vaksinasi

Dokter Cilik Berlian Azka Ramadhani Juniawan bantu catat hasil skrining tekanan darah (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Dua Dokter Cilik Berlian Dampingi Adik Kelas Vaksinasi, Laporan Sayyidah Nuriyah, Kontributor PWMU.CO dari Gresik.

PWMU.CO – Dua Dokter Cilik Berlian Dampingi Adik Kelas Vaksinasi. Mereka adalah Arya Bima Arrasyid—Siswa kelas V yang telah wisuda pelatihan Dokter Cilik Batch 2021—dan peraih juara 1 Lomba Cerdas Cermat Dokter Cilik 2021 Azka Ramadhani Juniawan.

Kamis (20/1/2022) pagi, siswa kelas I, II, dan V bergantian vaksinasi Sinovac dosis pertama di aula SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School).

Dokter Cilik Berlian

Arya dengan jas dokter dan stetoskopnya sudah berjaga di aula, tepatnya di area vaksin, sejak sekitar pukul 9.00 WIB. Dia duduk di samping bidan Koordinator Puskesmas Sukomulyo Enny Ruslikawati SSt MMKes.

Arya semangat mengapresiasi adik-adik kelas I dan II yang sudah berani divaksin dengan menstempel kata pujian warna-warni di tangan mereka. Di antaranya, ada stempel well done (bagus) dan terrific (hebat). Ekspresi lega pun tergambar di wajah para siswa usai disuntik dan mendapat stempel lucu di tangannya.

Meski bersiaga sejak pagi, Arya mengaku tidak capek menghibur adik-adik kelasnya. Justru, dia menyatakan senang bisa membersamai adik-adik yang menangis maupun berani divaksin.

Sementara itu, Azka—yang berpenampilan serupa dengan Arya—bertugas di area skrining. Gadis itu ikut membantu menulis hasil skrining tekanan darah dengan pendampingan petugas dari Puskesmas Sukomulyo.

Baca sambungan di halaman 2: Berhasil Vaksinasi

Dokter Cilik Berlian Arya Bima Arrasyid hibur adik-adik kelas I dan II dengan stempel lucu (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Berhasil Vaksinasi

Tak sedikit siswa kelas I dan II yang ketakutan dan menangis ketika hendak divaksin. Untungnya, ada badut Bus Tayo yang sukses membantu para guru mengalihkan perhatian siswa hingga berani divaksin.

Sementara itu, kepada PWMU.CO, Suciana—bunda Muhammad Gibran Hariadi—mengungkap rasa syukurnya. Sebab, di tangan bidan andalan Enny Ruslikawati, anaknya yang semula takut, akhirnya berhasil divaksin tanpa merasa sakit.

“Untung tadi ada Bu Enny yang nyuntik, Bu Enny kan enak kalau nyuntik,” ujarnya lega setelah selesai menemani Gibran vaksin.

Kemudian, dia menceritakan, Rashanah Apta Hariadi—kakak Gibran yang kini duduk di kelas IV—sedang antre divaksin dosis kedua. Dia bersyukur usai vaksinasi dosis pertama dulu, tidak ada gejala demam yang muncul pada Rashanah.

Baca sambungan di halaman 2: Ditemani Polisi dan TNI

Bhabinkamtibmas Bripka Bagus mendampingi siswa kelas IV M Arvin Abqary (Istimewa/PWMU.CO)

Ditemani Polisi dan TNI

Di hari yang sama, siswa kelas III, IV, dan VI menjalani vaksinasi dosis kedua di area Kantin Bintang. Di sana, ada tiga Bhabinkamtibmas Polsek Manyar yang mendampingi dan menenangkan siswa vaksinasi. Mereka adalah Aipda Sujatmiko, Bripka Bagus, dan Bripka Jurianto.

“Kita menyiapkan mental anak-anak, biar nggak takut. Kalau ada yang takut, kita rayu,” tutur Aipda Sujatmiko.

Bripka Bagus menghampiri dan memegang tangan M Arvin Abqary yang tampak sedikit ketakutan. “Nggak sakit, kan?” ujarnya ramah.

Hampir sejam vaksinasi berlangsung, dia belum menemukan siswa yang ketakutan di sana. Dia menyatakan, vaksinasi berjalan aman. Sejalan dengan itu, siswi kelas III Aisyah Nur Kirani dengan riang menyatakan, “Nggak sakit, cuma kayak digigit semut kok.”

Beberapa saat kemudian, dengan lembut, Bripka Bagus menghampiri dan memegang tangan M Arvin Abqary yang tampak sedikit ketakutan. “Nggak sakit, kan?” ujarnya ramah ketika ekspresi riang tampak di wajah siswa kelas IV al-Battani itu usai divaksin.

Selain itu, ada anggota Komando Rayon Militer (Koramil) 0817/06 Manyar Serma Randim yang juga hadir pada vaksinasi dosis pertama (22/12/21). Pagi itu, dia kembali memantau dan mendampingi para siswa di area vaksinasi.

Ahmad menerangkan, selain bekerja sama dengan Puskesmas, Berlian School juga berkoordinasi dengan TNI dan Polres setempat untuk mendukung program pemerintah terkait vaksinasi Covid-19 untuk siswa usia lebih dari enam tahun. Ahmad mengatakan, “Dengan vaksinasi dosis pertama dan kedua harapannya kekebalan anak tetap terjaga.” (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version