PWMU.CO – Shalat berjamaah Subuh di Masjid Gedhe Kauman memberi kesan tersendiri bagi reporter pwmu.co Uzlifah, yang sedang melakukan liputan di Yogyakarta. Meskipun jamaah Subuh pada Sabtu, (7/1) adalah pengalaman keempatnya, tapi tetap saja meninggalkan kesan baginya. Berikut adalah pengalaman yang ia laporkan langsung dari kota kelahiran Muhammadiyah itu.
(Baca: Masjid Darussalam Sumenep, Istiqamah dengan As-Sajdah dan Al-Insan di Subuh Jumat dan Subuh Berjamaah 1212 di Masjid Taqwa GKB Layaknya Jumatan)
Berbeda dengan hari biasa, jamaah shalat Subuh di Masjid Gedhe Kauman pada hari Sabtu memiliki keistimewaan. Pasalnya, usai shalat jamaah, digelar acara pengajian. Karena itu, Subuh di hari Sabtu menjadi penantian para jamaah. Seperti yang dituturkan Harjati, salah seorang warga Kauman. “Hari Sabtu selalu dinanti oleh jamaah karena ada majelis ilmunya bakda shalat,” ujarnya.
(Baca juga: Tebus Dosa dengan Dirikan Masjid: Perjalanan Spiritual Haji Suparno, Pendiri Gereja yang Kembali Muslim dan Duet Dakwah yang Menggembirakan untuk Makmurkan Masjid)
Yang disampaikan Harjati benar adanya. Saya melihat sendiri, bagaimana antusiasme jamaah mengikuti pengajian. Usai berdzikir, jamaah langsung ambil posisi melingkar di teras masjid yang sudah siap dengan gelaran tikar dan kotak amal keliling. Tak lupa pula suguhan teh hangat lengkap dengan kue basah, juga disediakan.
Dibanding dua tahun lalu–saat terakhir ikut berjamaah Subuh Sabtu di masjid yang menjadi ikon Yogyakarta itu–kali ini terdapat perkembangan yang signifikan, di antaranya jumlah jamaah yang semakin meningkat. Bahkan kali ini saya lihat ibu-ibu muda juga ikut berjamaah dengan membawa bayinya.
(Baca juga: Inilah Geliat Dakwah Muhammadiyah di Tanah Osing dan Diintimidasi sejak Wakaf Tanah hingga Jelang Peresmian: Inilah Kisah Dramatis Perjuangan Membangun Masjid Latifah Zaid Al Isa Muhammadiyah)
Selain itu, terlihat juga beberapa remaja muda belia yang menjadi bagian dari kegiatan ini. Termasuk yang mendampingi Syakir Jamaluddin—ustadz yang kali ini mendapat amanah memberi kajian. Sebelum ngaji dimulai, nuansa Muhammadiyah nampak sekali ketika dibacakan ikrar.
Dalam ceramahnya, anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah itu mengambil tema ‘Jamak Qashar’, yaitu rukhsah atau keringanan yang diberikan oleh Allah pada para musafir. Bersambung ke halaman 2: Jamaluddin memulai kajian ….
Discussion about this post