• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Minggu, Mei 29, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Bom Demografi

Kamis 27 Januari 2022 | 16:35
3 min read
40
SHARES
125
VIEWS
ADVERTISEMENT
Bom demografi
Daniel Mohammad Rosyid

Bom Demografi oleh Daniel Mohammad Rosyid, pendiri Rosyid College of Arts, Guru Besar ITS.

PWMU.CO– Pada saat sekolah mulai buka kembali dan kampus bersiap untuk kuliah luring, terdengar kabar penularan Omicron cepat di beberapa daerah. Usai praktikum luring, 40 mahasiswa di Bogor dikabarkan terpapar varian Omicron.

 Akhir bulan ini, pemerintah memberlakukan kembali PPKM level 1, 2 dan 3 di seluruh Jawa dan Bali. Kebijakan penanganan pandemi selama dua tahun tidak berubah mendasar sekalipun tingkat vaksinasi sudah lumayan tinggi. Orang sudah mulai berbicara dan antre vaksinasi ketiga atau booster.

Beberapa hari lalu the US Supreme Court menolak kebijakan Presiden Joe Biden untuk memperpanjang vaksinasi wajib. Sementara itu PM Inggris Boris Johnson mencabut semua protokol Covid-19 di Inggris, termasuk vaksinasi wajib untuk berbagai layanan publik.

Masyarakat kedua negeri itu ageing. Tapi pemerintah negeri kepulauan bercirikan nusantara yang sedang memanen bonus demografi ini tetap mengambil kebijakan penanganan Covid yang bisa memperburuk learning and working loss atas warga muda produktif. Bom demografi mengancam.

Kerugian sosial, ekonomi, dan budaya bangsa ini tidak dihitung. Sebagai kebijakan publik ini dapat merupakan maladministrasi.

Mengherankan, selama dua tahun pandemi, dunia kesehatan kita belum berhasil merumuskan manajemen Covid-19 mandiri yang lebih efektif dan efisien. Padahal data kasus melimpah. Layanan kesehatan yang lama dipengaruhi industri farmasi asing, kini tampak didikte oleh industri test diagnostics dan vaksin asing.

Ini sangat disayangkan. Pada saat industri kesehatan ditengarai menuai banyak keuntungan, masyarakat tetap diposisikan sebagai konsumen tanpa banyak pilihan. Bahkan sel-sel tubuhnya juga dianggap tidak pernah belajar menghadapi virus ini.

Public liberty terus dirampas dengan alasan public health emergency of international concern. Intimidasi bagi rakyat yang tidak bersedia divaksin terus disemburkan. Bahkan untuk kembali ke sekolah dan kampus, murid belia dan mahasiswa wajib vaksin.

Dunia kampus sudah kehilangan akal sehat. Sebenarnya setiap masalah tidak pernah memiliki solusi tunggal. Mestinya kampus cukup memiliki imajinasi untuk menemukan solusi yang komprehensif juga lebih berpihak pada mahasiswa yang kini terpaksa merogoh kantong cukup dalam untuk kuliah.

Kini prospek kuliah luring suram kembali. Jangan jadikan mahasiswa menjadi korban kemiskinan imajinasi kampus.

Sementara itu pilihan memperkuat imunitas tidak pernah memperoleh perhatian pengambil kebijakan. Yang diutamakan selalu mencegah penularan. Padahal tertular virus ini bagi warga muda yang sehat bukan masalah besar. Mereka mungkin akan sakit ringan sebentar, tapi akan segera sembuh dengan istirahat, obat dan diet serta pola hidup sehat.

Peningkatan aktivitas fisik dan mental serta spiritual justru menguatkan imunitasnya. Menahan mereka di rumah dan menghabiskan waktu di depan TV dan main gadget justru menggerus imunitas.

Ivan Illich mengingatkan 50 tahun silam bahwa saat layanan kesehatan dimonopoli oleh rumah sakit, masyarakat sering diposisikan sebagai pasien dungu korban iatrogenesis: semula sehat, namun justru tertular lalu sakit selama proses diagnosis di rumah sakit karena salah penanganan atau keracunan obat.

Saya duga covid-related deaths banyak disebabkan karena sebab-sebab iatrogenik. Isolasi pasien dari kerabat dekat ikut memperburuk kondisi pasien. Pasien dengan komorbid justru tidak tertangani komorbidnya. Kepanikan massal yang tidak perlu ikut menyebabkan layanan rumah sakit runtuh. Kasus iatrogenik sudah banyak terjadi di dunia dan sudah menjadi kajian baku dalam ilmu kesehatan masyarakat.

Di tengah tekanan industri farmasi dan vaksin, profesi kesehatan harus berjuang menjaga independensinya demi kemuliaan dan kehormatannya. Sebagai penyintas Covid-19 paro baya, saya harap bagi negeri yang sedang memanen bonus demografi ini, ada perubahan mendasar dalam kebijakan pemerintah menghadapi pandemi ini.

Pandemi ini mungkin tak terelakkan, tapi bisa dikalahkan. Jangan sampai mass learning and working loss pada generasi muda ini mengubah bonus demografi menjadi ledakan bom demografi.

Gununganyar, 27 Januari 2022

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Covid-19Daniel Mohammad RosyidPPKMVarian Omicron
SendShare16Tweet10Share

Related Posts

Metaverse Jadi Dunia Zombie

Selasa 17 Mei 2022 | 17:01
116

Daniel Mohammad Rosyid Metaverse Jadi Dunia Zombie oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan...

Oligarki Merampas Masa Depan Mahasiswa

Sabtu 14 Mei 2022 | 13:25
266

Daniel Mohammad Rosyid Oligarki Merampas Masa Depan Mahasiswa oleh Daniel Mohammad Rosyid,  guru besar ITS...

Alumni Kampuh Welding Indonesia Diterima di Galangan Kapal Oshima Jepang

Kamis 12 Mei 2022 | 13:22
62

Tiga Alumni Kampuh Welding Indonesia Diterima di Galangan Kapal Oshima Jepang (Istimewa/PWMU.CO) Alumni Kampuh Welding...

Sang Profesor

Senin 9 Mei 2022 | 08:59
298

Daniel Mohammad Rosyid Sang Profesor  oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS, Ketua Pendidikan Tinggi...

Idul Fitri: Resolusi Proklamatik

Senin 2 Mei 2022 | 19:18
78

Daniel Mohammad Rosyid Idul Fitri: Resolusi Proklamatik oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan...

Siswa MTsM Wotan Bagikan 40 Paket Sembako

Sabtu 30 April 2022 | 13:32
3.3k

Kegiatan pembagian sembako kepada warga oleh Ipmawan PRIPM MTs Muhammadiyah 9 Wotan (Arifiyanto/PWMU.CO) Siswa MTsM...

Ruang Publik Itu Bang-Bang Wetan

Kamis 28 April 2022 | 13:57
70

Daniel Mohammad Rosyid Ruang Publik Itu Bang-Bang Wetan oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS...

Cha Guan Sekul

Senin 25 April 2022 | 13:39
73

Daniel Mohammad Rosyid Cha Guan Sekul oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan Ketua...

Jongos Globalisasi

Sabtu 23 April 2022 | 22:18
252

Daniel Mohammad Rosyid Jongos Globalisasi oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan Ketua Pendidikan...

Mlungsungi Terpimpin, Sebuah Reproklamasi

Minggu 17 April 2022 | 17:38
179

Daniel Mohammad Rosyid Mlungsungi Terpimpin oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS, Ketua Pendidikan Tinggi...

Discussion about this post

Terpopuler Hari Ini

  • Buya Syafii, Kompas Moral Bangsa Itu Telah Tiada

    10094 shares
    Share 4038 Tweet 2524
  • Haedar Nashir: Saya Jadi Saksi, Buya Syafii Dipanggil Allah dengan Kesiapan Luar Biasa

    6907 shares
    Share 2763 Tweet 1727
  • Buya Syafii dan Tiga Pendekar Chicago

    4165 shares
    Share 1666 Tweet 1041
  • Jadi Duta Buku Nasional, Ini Rahasia Siswa Smamio

    3564 shares
    Share 1426 Tweet 891
  • Smamio Gandeng PBS Kenalkan Budaya Tionghoa

    610 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    3882 shares
    Share 1553 Tweet 971
  • Kenangan bersama Buya Syafii sang Alumnus Muallimin

    262 shares
    Share 105 Tweet 66
  • Pancasila Produk Tokoh Muhammadiyah, Jangan Alergi Dulu

    170 shares
    Share 68 Tweet 43
  • Presiden Jokowi Beri Penghormatan Terakhir pada Buya Syafii

    320 shares
    Share 128 Tweet 80
  • Buya Syafii Itu seperti Nabi Khidir

    666 shares
    Share 266 Tweet 167

Berita Terkini

Kabar

Minimnya Keterwakilan Politik Perempuan Muhammadiyah Dipertanyakan

Minggu 29 Mei 2022 | 05:49
49

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gresik Nur Saidah SE MM saat menyampaikan sambutan. Minimnya Keterwakilan Politik Perempuan Muhammadiyah Dipertanyakan (Ian Ianah/PWMU.CO)...

Read more

Pesan Ketua PWM pada Wisudawan SMK Mutu

Minggu 29 Mei 2022 | 04:59
52

Tak Mengenal Gender, Stop Pelecehan Seksual

Sabtu 28 Mei 2022 | 20:12
25

Wabup Indah Bagikan Kartu Prioritas Berobat RSUM Lumajang

Sabtu 28 Mei 2022 | 20:05
97

Smamga Jember Wisuda 225 Siswanya

Sabtu 28 Mei 2022 | 20:03
39

Ketua Pusat Studi Peradaban Islam UM Jember Raih Doktor

Sabtu 28 Mei 2022 | 17:19
243

Peduli Lansia, PWA Jatim Gelar Pramurukti

Sabtu 28 Mei 2022 | 15:46
169

Penyuluhan G-Beka dan Gosok Gigi Berhadiah di SD Musix

Sabtu 28 Mei 2022 | 15:03
104

Kenangan bersama Buya Syafii sang Alumnus Muallimin

Sabtu 28 Mei 2022 | 12:52
818

Madrasah Itu Maju kalau Banyak Muridnya, apalagi Menolak

Sabtu 28 Mei 2022 | 12:32
194
PWMU.CO | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In