Isgianto menjelaskan, potensi umat Islam Sambiroto dan sekitarnya sebenarnya luar biasa. “Di sekitar sini ada 350 KK. Bila 300 KK saja yang membelanjakan dananya Rp 1,5 jt per bulan di warung tetangga, maka omzet yang akan diperoleh pemilik usaha adalah 450 juta per bulan. Luar biasa. Itulah target kita,” jelasnya penuh semangat.
Dia lalu menjelaskan bagaimana konsep GBWT versi baru. Menurutnya, ada dua dalam gerakan ini, yaitu melakukan pembinaan pada konsumen dan pemilik usaha, secara integral.
Langkah-langkah dalam melakukan pembinaan konsumen, di antaranya menyosialisasian GBWT melalui spanduk dan banner, yang berisi ajakan belanja di warung tetangga. “Juga sosialisasi melalui Pengajian Ahad Pagi,” jelas dia. Selanjutnya, menjadikan jamaah masjid sebagai komsumen atau pasar awal untuk memulai gerakan ini. Pencerahan pentingnya GBWT pun, kata Isgianto, harus terus dilakukan melalui media sosial seperi Group WA.
(Baca juga: Sari Roti Diboikot, Roti Almaidah Siap Dilaunching Muhammadiyah Surabaya dan Holding Surya Mart Belum Terlambat, Berharap Muhammadiyah Lebih Serius)
Isgianto mengatakan, yang tak kalah penting adalah pembinaan pada pemilik usaha. “Poin inilah yang tidak dilakukan pada GBWT waktu dulu. Konsumen yg sudah dibina merasa kecewa ketika masuk ke warung tetangga, seperti produknya yang tidak lengkap, kurang ramah, lebih mahal, dan tokonya sering tutup,” jelasnya.
“Karena itu perlunya pembinaan pada pemilik toko, agar mereka bisa memberi pelayanan terbaik,” ujar Isgianto. Menuurutnya, beberapa yang akan dikomunikasikan dengan pemilik usaha adalah mendorong mereka memberi pelayanan penjualan dengan sistem semi online lewat grup WA.
Selain itu, lanjut Isgianto, warung tetangga didorong menyediakan produk lebih lengkap, adanya kepastian jam buka tutup, harga yang tidak lebih mahal darii minimarket. “Toko pun harus memberikan pelayanan yang ramah dan bisa menyediakan delivery order,” katanya. “Pada setiap warung akan kita beri spanduk GBWT.”
(Baca juga: Inspiratif .. Muhammadiyah Surabaya Barat Garap Bisnis Bersama dan 10 Manajemen Bisnis ala H Bisri Ilyas)
Ketua Takmi Masjid Al Huda Radjiman mengimbau agar semua pemilik usaha Muslim yang telah didata, segera mengikuti gerakan ini. “Tapi GBWT ini bersifat dinamis. Kami tidak menutup pengusaha Muslim yang baru untuk bergabung,” kata dia.
Radjiman berharap, selain sebagai ajang membangkitkan ekonomi umat, GBWT bisa menjadi ajang silaturrahmi. “Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa ingin dibanyakkan rejeki dan dipanjangkan umurnya, hendaklah menjalin tali sillaturrahim.’,” ungkap Radjiman.
KH Imam Mawardi yang menjadi pencermah Pengajian Aahd Pagi mendukung dan bangga atas aksi nyata GBWT itu. “Ini adalah gerakan kecil yang insyaallah memiliki dampak besar,” katanya. (Muhammad Taufik)
Discussion about this post