PWMU.CO – Sejak terbitnya Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPPM) Nomor 1.5/883/1438, bisa dikata dinamika organisasi mulai menghangat. Lazimnya sebuah perubahan, SK tentang Penetapan Personalia PP Pemuda Muhammadiyah Hasil Reshuffle Periode 2014-2018, itu memang tidak bisa memuaskan semua pihak. Biasa: ada yang kecewa, dan ada pula yang sebaliknya.
Terkait dengan semakin hangatnya dinamika organisasi pasca-resuffle personalia PPPM, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur, Mukayat al-Amien MSosio menyatakan beberapa pendapat.
[Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Harus Berani Tampil seperti Dahnil]
“Yang pertama, reshuffle personalia PPPM adalah amanat Tanwir Pemuda Muhammadiyah, sebuah musyawarah tertinggi kedua setelah Muktamar,” katanya kepada PWMU.CO.
Mukayat menyatakan bahwa dalam evaluasi di Tanwir I Pemuda Muhammadiyah, 27-30 November 2016 lalu, ada beberapa persoalan organisasi yang perlu dibenahi. “Salah satu putusan Tanwir I di Tangerang itu mengamanatkan agar PPPM melakukan resuflle pimpinan untuk efektifitas dan maksimalitas kerja organisasi.”
[Baca juga: Tepat 2 Tahun Pimpin Pemuda Muhammadiyah, Begini Kesan Dahnil Anzar Simanjuntak]
Bagi Mukayat, karena terkait dengan perubahan personalia yang mengisi struktur pimpinan, tentu sesuatu yang wajar jika ada pihak yang menerima atau menolak. Namun, Mukayat sendiri menyayangkan adanya berbagai manuver yang beberapa personalia yang membawa masalah internal ini ke ruang publik.
“Bagi saya, sikap seperti ini sangat tidak menguntungkan bagi organisasi. Toh, sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, banyak mekanisme untuk melakukan tabayyun dan klarifikasi jika memang tidak puas dengan keputusan reshuffle itu. Bisa lewat Pimpinan Pemuda Muhammadiyah tingkat wilayah atau pun langsung ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” jelas Mukayat.
[Baca juga: Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah: Indonesia Kaya Orang Cerdas, Miskin Integritas]
Terkait dengan wacana Muktamar Luar Biasa yang digelindingkan oleh beberapa orang , Mukayat secara tegas menolaknya. “Saya tentu menolak isu terkait Muktamar Luar Biasa karena bukan sesuatu yang produktif bagi organisasi,” tegas Mukayat.
Selanjutnya halaman 2
Discussion about this post