PWMU.CO – Takut jarum suntik, guru SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik mengikuti vaksinasi booster Astrazeneca, Jumat (11/2/22).
Dalam kegiatan vaksinasi yang diikuti 350 orang meliputi guru, karyawan, dan keluarga Sekolah Muhammadiyah GKB Gresik (Mugeb Schools), serta masyarakat sekitar, guru Spemdalas Hamidah SPd ini mengaku takut mengikuti vaksinasi booster.
“Sempat takut karena takut disuntik, tapi selalu yakin ini adalah bentuk ikhtiar agar terhindar dari virus Covid-19,” jelas pengajar bahasa Indonesia ini.
Semoga, harapnya, dengan adanya booster ini bisa meningkatkan imun kita semua. Hal lain juga, supaya bisa melakukan aktivitas pembelajaran, baik secara online maupun offline nantinya.
“Dengan mengikuti vaksinasi ini, guru Spemdalas imunnya tambah kuat. Yang tidak lupa juga kami selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). Ini adalah langkah untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini,” tuturnya.
Usaha Tetap Sehat
Dalam kesempatan yang sama, guru SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik Nurul Qomariyah SPd menyampaikan harapan semoga dengan kegiatan vaksin ini menjadi salah satu usaha agar tetap sehat.
“Saya merasa senang karena terfasilitasi untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga tanpa harus ke rumah sakit atau ke fasilitas klinik lainnya. Terima kasih Spemdalas yang telah melakukan vaksinasi ini,” paparnya.
Hal serupa juga disampaikan Hanifiatus Samhah SPd. Guru SD Muhammadiyah 1 GKB (Mugeb) Gresik bersemangat mengikuti vaksinasi booster kali ini. “Alhamdulillah akhirnya terjadwal juga untuk vaksin booster, sangat bersemangat untuk mengikuti vaksin booster ini,” katanya setelah melakukan vaksin.
Selain untuk meningkatkan imunitas dan kesehatan pribadi, lanjutnya juga untuk menjaga keselamatan orang-orang sekitar saya karena anak-anak saya juga masih kecil-kecil dan sebagai guru SD juga sangat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
“Jadi dengan adanya booster ini sangat membantu saya semakin kuat dalam melaksanakan aktivitas di masa pandemi ini, baik di rumah, lingkunga masyarakat, dan sekolah,” tandasnya. (*)
Penulis Ria Rizaniyah. Co-editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.
Discussion about this post