• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Rabu, Juli 6, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Learning Loss Al-Quran

Rabu 16 Februari 2022 | 07:04
4 min read
41
SHARES
129
VIEWS
ADVERTISEMENT
Learning Loss Al-Quran, oleh Maulana Arif Muhibbin, Pengasuh II Panti Muhammadiyah Genteng Surabaya, tentang rendahnya baca Al-Quran.
Ilustrasi generasi muda membaca kitab suci, antisipasi learning loss al-Quran

Learning Loss Al-Quran, oleh Maulana Arif Muhibbin, Pengasuh II Panti Muhammadiyah Genteng, Surabaya, tentang rendahnya baca al-Quran.

PWMU.CO – Hari-hari ini publik sekaligus Mendikbudristek waspada dengan potensi learning loss pada peserta didik. Di sisi lain learning loss pendidikan Agama Islam sangat minim perhatian dari akademisi maupun tenaga pendidik. Salah satu ruh pendidikan agama Islam adalah kemampuan membaca al-Quran. Pertanyaannya sejauh mana monitoring dan evaluasi pengembangan kemampuan membaca al Quran di tanah air?

Sebagai negara mayoritas muslim, sangat perlu memetakan hambatan pengajaran dan transformasi pengajaran al-Quran, terlebih lagi di masa disrupsi pandemi Covid-19.

Learning loss adalah hilangnya pengetahuan dan hilangnya keterampilan akademik siswa akibat berhentinya pendidikan dalam jangka panjang. Jika Unesco dan Kemendikbud menggunakan kemampuan numerasi dan literasi sebagai indikator terjadinya learning loss, maka tentu tidak berlebihan jika menggunakan kemampuan membaca Al-Quran sebagai indikator learning loss pada pendidikan Agama Islam.

Belum Bisa Mengaji

Data tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Yayasan Indonesia Mengaji menyebutkan bahwa 65 persen penduduk beraga Islam di Indonesia belum bisa mengaji. Dalam konteks pandemi saat ini jumlah tersebut diindikasikan meningkat sebab dengan diberlakukkannya PJJ, pembelajaran Al Quran pada level TPQ dan Madin nyaris lumpuh.

Jika ditinjau lebih detail lagi, learning loss pendidikan agama Islam pada sekolah umum telah terjadi pada sebelum pandemi. Argumen tersebut dibuktikan dengan alokasi waktu pelajaran agama yang hanya  berkisar 4-5 jam perminggu di sekolah umum. Dari alokasi waktu tersebut belum tentu digunakan untuk belajar mengaji. Maka pondasi pengajaran al-Quran pada klaster sekolah umum sangat lemah dibanding sekolah plus dan sekolah bercirikan Islam.

Tedapat 28.000 anak yatim dan piatu yang terancam tidak bisa membaca al-Quran. Hal tersebut lantaran keluarga rentan dengan karaktersitik single parent dan miskin cenderung tidak memperhatikan pendidikan anak karena tuntutan ekonomi dan lemahnya kesadaran orangtua mengenai pendidikan Islam. Informasi yang dilansir BBC Indonesia menyatakan bahwa dampak Covid-19 menyebabkan 2,7 juta orang masuk dalam kategori miskin.

Satu hal lagi yang kian memperburuk learning loss pendididikan Islam. Yaitu anak zaman now lebih gandrung  game online dan kecanduan gawai daripada mempelajari al-Quran. Fenomena ini adalah trend generasi Z dan generasi Alpha di mana mereka lahir di tengah canggihnya teknologi digital. Kajian ilmiah menemukan fakta bahwa semakin banyak waktu yang digunakan untuk game online maka semakin rendah minat belajar dan kedisiplinan beribadah.

Dapat digarisbawahi terdapat tiga hambatan yang menyumbang learning loss pada pendidikan agama Islam di tengah pandemi. Minimnya alokasi waktu pelajaran agama di sekolah umum, kurangnya kemampuan dan kesadaran pendidikan Islam pada keluarga rentan, serta fenomena game online yang melenakan minat belajar khususnya membaca al-Quran.

Ujung Tombak Sekolah Islam

Lantas bagaimana tindakan preventifnya? Mari kita tadabburi al-Insyirah ayat 5-6 selalu ada kemudahan dibalik kesulitan. Sulit tapi yakinlah semua bisa jika kita para akademisi, orangtua dan pendidik Islam bergerak bersama berjihad membumikan al-Quran di tanah air.

Point yang pertama adalah memastikan klaster sekolah-sekolah bercirikan Islam menjadi ujung tombak pengajaran al-Quran. Sekolah yang dimaksud adalah madrasah, sekolah swasta Islam, pondok pesantren dan Islamic Boarding School. Orientasi sekolah bukan tertuju pada kelulusan 100 persen tapi bagaimana 100 persen siswa mampu membaca al-Quran dengan fasih. Sekolah bercirikan Islam mempunyai previlige waktu yang sebanyak banyaknya untuk mempelajari agama Islam.

Poin yang kedua adalah memberdayakan lembaga sosial, lembaga dakwah dan komunitas Islam. Contoh nya adalah Rumah Pintar Matahari Surabaya yang mengajarkan al-Quran pada anak jalanan. Lazismu Sukun Malang yang mengadakan bimbel gratis pada anak yang tinggal di daerah minoritas muslim. Komunitas Maslah Jember yang mengajarkan al-Quran pada anak-anak petani.

Lembaga nonprofit seperti ini lebih efektif menyentuh akar rumput permasalahan pembelajaran al-Quran. Lembaga swadaya seperti ini lebih mampu merangkul kelompok rentan sehingga sangat perlu mendapat dukungan dari praktisi pendidikan Islam. Adakah komunitas seperti itu di lingkungan anda? Jika ada, bergabunglah.

Berbasis Digital

The last adalah tranformasi pengajaran Islam berbasis digital dan kekinian. Yang dimaksud berbasis digital adalah platform pengajarannya menggunakan teknologi digital screen, aplikasi dan software. Yang dimaksud kekinian adalah strategi persuasif meningkatkan minat baca al-Quran, misal dengan membuat podcast al-Quran, konten TikTok, game edukatif, dan melibatkan influencer untuk menarik minat mengaji al-Quran. Design pengajaran Islam perlu disesuaikan dengan zaman karena beginilah trend generasi Z dan Alpha. Sebagaimana pesan Ali RA “ Didiklah a akmu sesuai zamannya, karena zaman mereka berbeda”.

Kesimpulannya, klaster sekolah bercirikan Islam harus menjadi ujung tombak pengajaran al-Quran, selanjutnya pemberdayaan komunitas Islam untuk merangkul kelompok rentan, dan terakhir adalah tranformasi pengajaran Islam berbasis digital dan kekinian.

Kalau ditanya kepada Kemendikbudristek berapa jumlah siswa yang belum bisa calistung? Mereka pasti sudah punya datanya. Kalau ditanya kepada anda berapa siswa yang belum bisa mengaji? Mungkin anda akan mulai menghitung dengan jari. Tapi tolong upayakan ketika datang pertanyaan, adakah anak anda belum bisa mengaji? Semoga anda bisa menjawab, “Alhamdulillah anak saya seluruhnya pandai mengaji dan cinta al-Quran.” Amin.(*)

Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Learning LossLearning Loss Al-QuranMaulana Arif MuhibbinPanti Muhammadiyah Genteng
SendShare16Tweet10Share

Related Posts

Tim MIM 02 Cakru Sabet Juara Tahfidh

Minggu 1 Mei 2022 | 03:16
118

Tim MIM 02 Cakru Saat meraih medali Juara 2 Lomba Tahfidz (Maulana Arif/PWMU.CO)

MIM 2 Cakru Sabet 11 Medali di Kompetisi Alpokat 2022

Minggu 10 April 2022 | 05:39
16

Siswa-siswi MIM 2 Cakru mendapat medali di Kompetisi Alpokat I 2022 (Maulana Arif/PWMU.CO)

Kurikulum Semi Prasmanan

Jumat 25 Maret 2022 | 20:43
131

Ilustrasi bongkar pasang kurikulum. Kurikulum Semi Prasmanan oleh Anis Shofatun, kontributor Gresik. Tulisan ini Juara...

Siswa MIM 2 Cakru Jember Juara English Speech

Jumat 11 Maret 2022 | 07:20
188

Para pemenang lomba Englsih Speech PWMU.CO – Siswa MIM 2 Cakru, Jember, Areta Jacinda Cahyaningtyas...

Pendidikan Biologi UMM Bahas Solusi Pembelajaran Pasca Pandemi

Selasa 9 November 2021 | 16:00
60

Prof Siti Nur Hidayati PhD pemateri pada SEMBIO VI UMM. PWMU.CO- Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah...

Menulis Mimpi Anak, Ini Manfaatnya

Minggu 7 November 2021 | 19:43
126

Diana Rahmasari, kanan, narasumber parenting di SD Muhammadiyah 1 Menganti. (Rawadan/PWMU.CO) PWMU.CO- Menulis mimpi anak...

Pemerintah Buka SMA/SMK Mulai 30 Agustus

Sabtu 28 Agustus 2021 | 20:06
476

Gubernur Khofifah melihat vaksinasi di satu SMPN di Surabaya. (Choirul Amin/PWMU.CO) PWMU.CO – Sekolah dibuka...

Ing Sinyal Sung Tulodho, Tut Wifi Handayani

Jumat 19 Februari 2021 | 09:09
540

Murid mengikuti sekolah online. Ing Sinyal Sung Tulodho oleh Sugeng Purwanto, Ketua Lembaga Informasi dan...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    9069 shares
    Share 3628 Tweet 2267
  • Semua Orang Itu Penting, Ini Branding Empat Sekolah GKB

    3557 shares
    Share 1423 Tweet 889
  • Dipuji Haedar Nashir, Begini Respon Rektor UM Bima

    3837 shares
    Share 1535 Tweet 959
  • Ikut Pelatihan Menulis, Dapat Rezeki Nomplok

    3046 shares
    Share 1218 Tweet 762
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    2740 shares
    Share 1096 Tweet 685
  • Luar Biasa! Begini Besarnya Potensi Lahan Dakwah Digital

    3665 shares
    Share 1466 Tweet 916
  • Pentas Dalang Cilik Spemdalas Bawa Pesan Peduli Lingkungan

    3264 shares
    Share 1306 Tweet 816
  • Jamaah Masjid Sujud Diingatkan Karakter Internet yang ‘Khalidina fiha Abadan’

    2716 shares
    Share 1086 Tweet 679
  • Begini Calon Jamaah Haji Mencuci Pakaian di Mekah

    1488 shares
    Share 595 Tweet 372
  • Tim Kompak di Balik Sukses Graduation XIX Spemdalas

    2230 shares
    Share 892 Tweet 558

Berita Terkini

  • Inilah Makanan Favorit CJH asal Indonesia di MekahRabu 6 Juli 2022 | 13:34
  • G30S Ujian konstitusi
    Alphard untuk Ustadz dan UmatRabu 6 Juli 2022 | 13:09
  • Rahasia Siswa Berlian School Jadi Siswa Terbaik TahfidhRabu 6 Juli 2022 | 12:22
  • Guru SD Mudabo Mengikuti Pelatihan agar Soalnya Lebih HOTSRabu 6 Juli 2022 | 11:42
  • Metode Tajdied
    Metode Tajdied Serentak Dipakai di BojonegoroRabu 6 Juli 2022 | 11:26
  • Jangan Mencampur-adukkan Urusan Keluarga dengan SekolahRabu 6 Juli 2022 | 11:14
  • Kisah Masa Kecil Ketua PWM Jatim: Pencari Kayu Bakar dan Ngasak TeloRabu 6 Juli 2022 | 10:52
  • Begini Calon Jamaah Haji Mencuci Pakaian di MekahRabu 6 Juli 2022 | 08:49
  • Tingkat Keadaban Digital Masyarakat Indonesia MemprihatinkanRabu 6 Juli 2022 | 08:27
  • Santri Panti Muhammadiyah
    Santri Panti Muhammadiyah Berkumpul Bicarakan Masalah IniRabu 6 Juli 2022 | 08:16

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In