• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Minggu, Agustus 7, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Diktaktor Partikelir dan Matinya Demokrasi

Selasa 8 Maret 2022 | 10:37
6 min read
746
SHARES
2.3k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Sang Pangeran
Dhimam Abror Djuraid

Diktaktor Partikelir dan Matinya Demokrasi, oleh Dhimam Abror Djuraid, kolumnis tinggal di Surabaya.

PWMU.CO – Arkian, di sebuah hutan seekor kuda berkelahi dengan seekor rusa jantan. Si kuda terdesak dan kalah. Lewatlah seorang pemburu, dan si kuda meminta pertolongan kepada pemburu untuk bisa mengalahkan rusa jantan.
 
Pemburu bersedia membantu kuda dengan berbagai syarat. Pemburu memasang sepatu besi di kaki kuda, memasang tali kekang di hidung kuda, dan memasang pelana di punggung kuda untuk dinaiki dan dikendalikan oleh pemburu. Dengan semua peralatan itu si kuda dengan bantuan pemburu bisa mengalahkan rusa jantan.
 
Selesai pertarungan kuda meminta pemburu untuk melepas semua yang telah dipasang di tubuhnya. Tapi si pemburu tersenyum menyeringai dan mengatakan, ‘’Wow, tidak bisa semudah itu, kawan. Aku sudah memacumu dalam kendaliku, dan aku sudah memutuskan untuk tetap memperlakukanmu seperti itu’’.
 
Sang kuda yang sudah terjebak oleh tipu daya pemburu hanya bisa diam, tertunduk, dan menyesali kebodohannya. Kalau saja dia mau berpikir lebih panjang dan bekerja sedikit lebih keras, dia akan bisa mengalahkan rusa jantan. Tetapi, kuda tertipu dan teperdaya oleh si pemburu dan akhirnya terperangkap seumur hidup.

Diktaktor Partikelir

Cerita fabel itu dikutip oleh dua ilmuwan Harvard, Prof Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt, dalam buku How Democracies Die (2018). Beberapa waktu yang lalu buku itu viral di Indonesia karena Gubernur DKI Anies Baswedan mengunggah fotonya di media sosial sedang membaca buku itu sambil bersantai mengenakan sarung. Publik bertanya-tanya apa isi buku itu. Dan dalam waktu singkat buku itu menjadi best seller di Indonesia.
 
Levinsky dan Ziblatt menjelaskan proses kematian demokrasi di Amerika di bawah Presiden Donald Trump pada 2016-2020 dengan mengungkap sejumlah indikasi yang terjadi di era itu. Semua indikator dan fenomena yang diungkap Zibalt terjadi di Amerika. Tetapi, penelitian ini bersifat induktif yang memungkinkan peristiwa yang bersifat partikular bisa mengarah ke sifat universal yang berlaku di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
 
Kematian demokrasi di Amerika di bawah Trump menjadi sindiran terhadap Indonesia. Unggahan Anies dengan buku itu di media sosial menjadi perfect timing dengan kondisi Indonesia yang mengalami berbagai fenomena yang bisa mengarah kepada kematian demokrasi.
 
Levinsky-Ziblatt mengajukan beberapa hal yang menjadi indikasi kematian demokrasi. Di masa lalu demokrasi mati karena munculnya diktator dari kalangan militer yang memberangus demokrasi dengan kekerasan dalam sebuah kudeta. Saat ini, diktator model baru muncul dari kalangan sipil yang memenangkan kekuasaan melalui pemilu, tapi kemudian menyelewengkan prinsip-prinsip demokrasi.
 
Diktator militer sudah menjadi bagian dari masa lalu. Sekarang muncul varian baru diktator sipil alias diktator partikelir. Dia tidak datang dari kalangan jenderal militer yang kuat, tapi datang dari kalangan publik atau swasta, dan bahkan muncul dari kalangan rakyat, atau setidaknya mengaku sebagai bagian dari rakyat melalui politik populisme.
 
Fenomena diktator partikelir itu terjadi di Brazil dengan munculnya Jair Bolsonaro yang populis. Di Filipina muncul Rodrigo Dutarte yang menapaki karir politik mulai dari walikota sampai menjadi presiden, dan kemudian memerintah dengan tangan besi. Hal yang sama terjadi di Peru, Polandia, dan Rusia dengan munculnya Vladimir Putin.
 
Putin yang sekarang mengerahkan pasukan Rusia menggempur Ukraina adalah personifikasi ‘’diktator demokratis’’ yang memenangkan kepresidenan melalui pemilihan umum sejak awal 2000. Putin kemudian mengamandemen konstitusi yang memungkinkannya untuk memerintah sampai 20 tahun mendatang. Dengan usia Putin yang sekarang 69 tahun praktis Putin bisa menjadi presiden seumur hidup.

Baca sambungan di halaman 2: Pembajakan Demokrasi

Page 1 of 3
123Next
Tags: DemokrasiDhimam Abror DjuraidHow Democracies DieMatinya Demokrasi
SendShare298Tweet187Share

Related Posts

Benarkah Tak Ada Islamophobia di Era Jokowi?

Kamis 28 Juli 2022 | 12:41
385

Dhimam Abror: Benarkah Tak Ada Islamophobia di Era Jokowi? Benarkah Tak Ada Islamophobia di Era Jokowi? Kolom oleh Dhimam Abror...

Anwar Sadat yang Di-Firaun-kan dan Kedekatan Pangeran MBS dengan Israel

Rabu 20 Juli 2022 | 16:12
2.3k

Dhimam Abror Anwar Sadat yang Di-Firaun-kan dan Kedekatan Pangeran MBS dengan Israel, kolom oleh Dhimam Abror...

Antara Kisah Yusuf dan Joshua, Kapolri Diuji

Jumat 15 Juli 2022 | 10:38
1.4k

Dhimam Abror Antara Kisah Yusuf dan Joshua, Kapolri Diuji; Kolom oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Dalam Kitab Suci...

The Little Sukarno dan Klaim Kepulauan Riau

Kamis 23 Juni 2022 | 09:04
290

The Little Sukarno dan Klaim Kepulauan Riau Abror The Little Sukarno dan Klaim Kepulauan Riau:...

Resafel Kabinet dan Politik Mebel ala Jokowi

Kamis 16 Juni 2022 | 10:15
3.9k

Dhimam Abror Resafel Kabinet dan Politik Mebel ala Jokowi Resafel Kabinet dan Politik Mebel ala...

Rendang Babi, Polarisasi Kadrun-Cebong

Senin 13 Juni 2022 | 16:14
3.4k

Dhimam Abror Djuraid Rendang Babi, Polarisasi Kadrun-Cebong, oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - I still remember...

FPI Reborn, Operasi Intelejen yang Bocor, dan Perang The King Maker

Kamis 9 Juni 2022 | 11:35
18k

Dhimam Abror: FPI Reborn, Operasi Intelejen yang Bocor, dan Perang The King Maker FPI Reborn,...

Buya Syafii dan Tiga Pendekar Chicago

Sabtu 28 Mei 2022 | 10:16
14.4k

Dhimam Abror: Buya Syafii dan Tiga Pendekar Chicago Buya Syafii dan Tiga Pendekar Chicago, kolom oleh Dhimam Abror Djuraid...

Bendera LGBT, Arogansi Kulit Putih

Selasa 24 Mei 2022 | 20:06
16.3k

Dhimam Abror Bendera LGBT, Arogansi Kulit Putih oleh Dhimam Abror Djuraid, jurnalis. PWMU.CO- Bendera LGBT...

UAS dan Yahudi Asia

Jumat 20 Mei 2022 | 09:32
12.9k

Dhimam Abror Djuraid: UAS dan Yahudi Asia UAS dan Yahudi Asia; oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Ustaz...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • 7 Pesilat SMPM 7 Borong 7 Juara

    14132 shares
    Share 5653 Tweet 3533
  • Amerika Serikat, Pembaca Terbanyak Kedua PWMU.CO

    46021 shares
    Share 18408 Tweet 11505
  • Smamio Launching Kafe Inspirasi Kopi

    47302 shares
    Share 18921 Tweet 11826
  • Kuliah Premium Smamio: Belajar Itu ibarat Maraton, Bukan Sprint

    46964 shares
    Share 18786 Tweet 11741
  • Pembicara dari Turki di Fortasi Sekolah Ini

    49312 shares
    Share 19725 Tweet 12328
  • Alumni Smamita Diterima Jalur Prestasi UMM dan Akademi Militer

    9886 shares
    Share 3954 Tweet 2472
  • Keunikan Masjid Bilal bin Rabbah, Dilengkapi Shopping Center

    997 shares
    Share 399 Tweet 249
  • Menikmati Kecanggihan Museum Nabi Muhammad di Madinah

    1738 shares
    Share 695 Tweet 435
  • Begini Proses Produksi Berita PWMU.CO hingga Melahirkan Penulis Keren

    8167 shares
    Share 3267 Tweet 2042
  • Penjual Gorengan Naik Haji, Begini Kisahnya

    1695 shares
    Share 678 Tweet 424

Berita Terkini

  • Pesan Keutamaan Puasa Asyura di Khutbah Jumat Masjid NabawiMinggu 7 Agustus 2022 | 20:55
  • Di SD Mutu Kagumi, Puskesmas Balongpanggang Sosialisai IniMinggu 7 Agustus 2022 | 20:46
  • Muhammadiyah Membangun Berorientasi Kemanfaatan dan Kemaslahatan UmatMinggu 7 Agustus 2022 | 20:20
  • Muhibah Muhammadiyah
    Muhibah Muhammadiyah ke Aussie, Begini Sambutan Umat di SanaMinggu 7 Agustus 2022 | 18:50
  • Senior Care
    Senior Care PAM Kenjeran Salurkan Sembako dan Uang ke LansiaMinggu 7 Agustus 2022 | 18:05
  • PBS Teken MoU dengan King Sejong Institute untuk SmamioMinggu 7 Agustus 2022 | 17:22
  • Bekerjalah seperti Digaji Lima Juta, meski Gajinya Satu JutaMinggu 7 Agustus 2022 | 17:04
  • SD Mugeb Siapkan Formasi Pimpinan IPM JuniorMinggu 7 Agustus 2022 | 16:57
  • Siswa SD Almadany
    Siswa SD Almadany Berjalan Kaki demi Raih PahalaMinggu 7 Agustus 2022 | 16:18
  • Ngaji on the Street
    Ngaji on the Street makin Asyik saat Belajar QiroahMinggu 7 Agustus 2022 | 12:14

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In