Sekolah Kreatif Ini Ajak Siswa Keliling Virtual Kampung Nelayan, liputan Riska Oktaviana, kontributor PWMU.CO Surabaya.
PWMU.CO – Sebanyak 91 siswa kelas I Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya antusias berkeliling di kampung nelayan Kenjeran Surabaya via Zoom Cloud Meetings. Kegiatan ini dibingkai dalam Pembelajaran Outdoor Virtual, Rabu (23/3/2022).
Bertema “Ayo Berkeliling di Kampung Nelayan” para siswa kelas I diajak berkeliling bersama Ustadz Ishwara Pranidana, Ustadzah Rima Fatmaningsih, serta Keke dan Atif—boneka peraga akronim dari kreatif, ikon sekolah kreatif.
Kegiatan ini diadakan di dua tempat. Lokasi 1 di kampung nelayan Kenjeran dan lokasi 2 di Sentra Ikan Bulak yang lokasinya berdekatan. Tepatnya di dekat Pantai Kenjeran Surabaya sebelah barat Taman Suroboyo, Jalan Cumpat Kulon No 1 Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak.
Koordinator Guru Kelas I Siti Mariyam SPd, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan anak-anak tentang profesi atau mata pencaharian. “Meskipun digelar secara virtual, anak-anak bisa mengenal secara langsung mata pencaharian yang mungkin sebelumnya belum mereka ketahui. Seusai outdoor anak-anak membuat laporan kegiatan,” katanya.
Hasil Olahan Sentra Ikan Bulak
Fasilitator Kewirausahaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dan Pengelola Sentra Ikan Bulak, Sukatno mengatakan, Sentra Ikan Bulak ini merupakan tempat berkumpulnya para pedagang hasil laut dan olahannya.
“Hasil laut dan olahannya seperti kerupuk teripang, kerupuk palembang, rengginang lorjuk, terasi, ikan asin dan ikan asap. Di sentra ini juga sebagai tempat pengasapan ikan,” katanya.
Pengasap ikan, Pak Yulius, menjelaskan, ikan yang biasanya diasap di sentra ini adalah ikan patin. “Sebelum diasap, ikan dicuci terlebih dahulu. Lalu dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Kemudian, ikan ditusuk seperti sate menggunakan bambu. Setelah itu, ikan siap diasap dan asap dan dibolik-balik supaya matang,” jelasnya.
Ia menambahkan, ikan diasap menggunakan batok kelapa yang sudah dibakar. Proses pengasapannya selama dua menit jika asapnya stabil. “Setelah diasap, lanjutnya, ikan diambil pengepul untuk dijual kembali. “Setiap hari bisa menghabiskan sekitar 150 kg ikan patin yang diasap,” katanya.
Kevin Alvaro Permana, siswa kelas I lumba-lumba mengaku tertarik ingin mengunjungi Sentra Ikan Bulak. “Kapan-kapan aku pengen kesana. Tempatnya jauh gak dari sekolah kreatif?” tanyanya penasaran.
“Sentra Ikan Bulak letaknya di dekat Pantai Kenjeran Surabaya sebelah barat Taman Suroboyo, Jalan Cumpat Kulon No 1 Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak. Sekitar 30 menit atau 6 kilometer, dari Sekolah Kreatif Baratajaya,” jawab Pak Sukatno.
Kampung Nelayan
Pelajaran selanjutnya menuju kampung nelayan yang berada di sekitar pantai Kenjeran Surabaya. Di sini anak-anak dikenalkan tentang profesi nelayan dari narasumber langsung.
Pak Tauhid, salah satu nelayan, mengatakan, untuk berlayar mencari ikan biasanya berangkat pukul 08.30 malam dan pulang pukul 11.00 siang. “Saat berlayar masih mendengar adzan berkumandang di dekat Pulau Madura lalu menepi. Jadi bisa shalat di atas perahu”, katanya.
Ia menambahkan, perlengkapan yang dibawa saat melaut adalah jaring, pancing, pelampung, pemberat, bahan bakar, persediaan makanan, baju ganti, tenda atau terpal dibuat seperti kemah buat persiapan kalau hujan. Kendalanya melaut pada malam hari itu gelombang dan angin. Hasil dari melaut yang didapat biasanya ikan layur, udang, terung, teri, dan gerago.
Cara Mengolah Hasil Laut
Mulyati, salah satu pengolah hasil laut mengatakan, ikan hasil tangkapan bisa dijadikan olahan ikan kering, ikan asin, dan kerupuk. Untuk membuat ikan asin, lanjutnya, terlebih dahulu ikan dibersihkan. Lalu direndam garam atau air laut (supaya kotorannya hilang).
Setelah itu ditaruh di atas anyaman bambu dan dijemur atau dikeringkan di bawah terik matahari langsung. “Proses pembuatannya memerlukan waktu satu minggu,” katanya.
Editor Mohammad Nurfatoni