Kajian Kamis Sore, Begini Kata Kepala Kemenag

Kajian Kamis Sore
Kajian Kamis Sore PDM Pacitan.

PWMU.CO– Kajian Kamis Sore PDM Pacitan Pengajian berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kamis (24/3/2022)

Hadir sebagai pembicara Kepala Kantor Kementerian Agama Pacitan yang baru, Drs H Mohammad Nashim MPd.

Kajian Kamis sore dihadiri masyarakat dan warga Muhammadiyah. Ada Ketua PDM Pacitan Suprayitno Ahmad MPdI, Rektor ISIMU (Institut Studi Islam Muhammadiyah) Pacitan Dr Ahmadi MPdI bersama segenap dewan dosen. Pemandu acara Nurul Hadi Mustofa, dosen ISIMU.

Dalam ceramahnya Mohammad Nashim menyampaikan, sebentar lagi puasa perlu persiapan fisik, mental, lebih-lebih niat kita.

”Niat ditata untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Minimal senang dan gembira dengan datangnya bulan Ramadhan,” ujarnya.

Dalam bulan Ramadhan, sambung dia, Allah obral pahala. ”Tidak hanya supermarket saja yang obral barang murah. Rahmat ampunan terus diberikan bahkan doa dikabulkan oleh Allah. Hati dan pikiran harus jernih untuk dapat menyambut bulan Ramadhan,” tuturnya.

Menurut dia, jangan sampai hati tidak jernih, suka menghukumi orang tanpa membandingkan, atau mempelajari dulu permasalahannya.

”Idealis boleh, tapi harus paham, bahwa negara kita terdiri dari berbagai macam, suku ras, keyakinan,” tegasnya.

Menghiasi Ramadhan dengan amalan-amalan. ”Jika hati tidak bersih,  pikiran tidak bagus,  maka diri akan berat untuk memasuki Ramadhan,  meski Allah memberikan obral pahala namun tidak akan didapatkan,” ujarnya. 

Dia mengatakan,  gunakan bulan Ramadhan dengan bermunajat,  perjalanan masih panjang. Banyak cobaan,  meski sudah diiming-iming dengan pahala yang berlipat ganda,  tapi ujian tetap ada karena ada setan yang terus mengganggu.

Setelah kajian, Ketua PDM Suprayitmo Ahmad memberikan apresiasi kepada Ustadz Nashim sebagai Kepala Kankemenag terus membangun sinergi dalam tugas melayani masyarakat. 

Suprayitno menyampaikan Muhammadiyah di Pacitan juga sudah memberikan sumbangsih kepada pemerintah. ”Muhammadiyah memiliki 100 lebih lembaga, dengan jumlah seribu orang tenaga pendidik di bawah Kemenag,” kata Suprayitno.

Suprayitno berharap guru-guru yang diangkat dengan perjanjian kerja (P3K) yang berangkat dari sekolah Muhammadiyah, dikembalikan untuk mengabdi di yayasan kembali. 

Penulis Endang Mia Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version