Ada Terapi Ibadah bagi Siswa Inklusi di Ramadhan Ceria SD Mumtaz, Heni Dwi Utami, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO – Pembelajaran Ramadhan Ceria di SD Muhammadiyah 1 dan 2 (SD Mumtaz) Taman Sidoarjo diberikan secara menyeluruh pada siswanya—baik yang regular maupun siswa ABK (anak berkebutuhan khusus). Tidak ada pembedaan hak belajar pada setiap siswa di kelas.
Namun untuk anak-anak spesial berkebutuhan khusus, diberikan tambahan penguatan ibadah lewat religious behavior therapy atau terapi perilaku dalam beribadah.
Farah Karimah Andini SPd—Koordinator Tim Guru Shadow (Guru Pendamping Khusus—di SD Mumtaz menjelaskan, di bulan Ramadhan ini ada pemberian terapi untuk 35 siswa inklusi di SD Mumtaz.
Terapi lebih menekankan pada penguatan ibadah. “Kita menggunakan tekhnik religious behavior therapy pada sesi terapi mereka di ruang sumber. Kebetulan 75 persen siswa ABK kami jenis ABK-nya adalah autisme. Sisanya adalah ADHD (attention deficit hyperactive disorder), borderline, speech delay, dan retardasi mental sedang, sehingga modifikasi terapi perilaku beribadah sangat cocok diterapkan,” terangnya.
Farah menerangkan, model terapi ini merupakan kombinasi dari beberapa teknik seperti terapi perhatian, pemberian reward, sensori, fisik, dan kognitif perilaku yang diintegrasikan pada pembiasaan ibadah.
Dia menjelaskan, jika di kelas regular, mereka belajar bersama dengan siswa lainnya secara klasikal. Pada terapi ini memang dimodifikasi lebih sederhana namun aplikatif. Anak ABK dibimbing untuk dapat melakukan kegiatan ibadah seperti wudhu dan shalat secara mandiri.
“Pada materi shalat contohnya, terapi teknik ini diawali dengan menciptakan suasana yang senyaman mungkin oleh para guru shadow dan pemberian perhatian sepenuhnya pada masing-masing ABK,” terang dia.
Setelah mereka terlihat benar-benar merasa nyaman, para guru shadow ini menyampaikan materi sederhana tentang shalat lewat komunikasi dengan nada dan artikulasi yang jelas serta tegas agar anak mau mendengarkan.
Misalnya, guru shadow bisa mengatakan “Kita orang Islam. Orang Islam harus shalat. Obi bisa shalat. Ayo kita shalat.” Kalimat sederhana itu diucapkan berulang-ulang dan perlahan sampai anak ABK mau diajak praktik shalat.
Baca sambungan di halaman 2: Ledakan Emosi
Discussion about this post