• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Selasa, Maret 2, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Headline

Stop Labelisasi Umat Islam Anti-NKRI, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah dalam Tabligh Akbar di Kota Malang

Senin 30 Januari 2017 | 10:22
in Headline
8
SHARES
26
VIEWS
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti (foto Uzlifah)

PWMU.CO – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Abdul Mu’ti MEd mencermati bahwa belakangan ini umat Islam Indonesia cenderung reaktif dan konfrontatif. Sikap saling vonis, saling memojokkan, saling sengketa, atau saling melaporkan menjadi pemandangan sehari-hari. Padahal sikap saling ber-ta’arrud itu, yakni pertentangan satu dengan lainnya, tanpa disadari, telah menguras energi umat Islam sendiri.

Pernyataan itu disampaikan Mu’ti dalam Tabligh Akbar yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang di Masjid Manarul Islam, Sawojajar, Malang, Ahad (29/1) pagi.

(Baca: Abdul Mu’ti: Ini 5 Alasan Kenapa Umat Islam Indonesia Disudutkan Bersikap Konfrontatif)

“Sikap reaktif dan konfrontatif itu menimbulkan justifikasi dan stigma bahwa seakan-akan umat Islam itu anti-NKRI, tidak toleran, suka teror dan kekerasan, bahkan dianggap tidak siap dengan demokrasi,” kata dia. Mu’ti berharap, persepsi dan labelisasi seperti itu harus di-stop. “Jangan sampai menjadi sebuah opini dan sebuah konklusi. Ini berbahaya.”

Baca Juga:  "Kita Amien Rais" Bukan Kultus Individu tapi Kepedulian pada NKRI, Anda Juga kan?

Mu’ti mengungkapkan, ada lima hal yang menyebabkan umat Islam cenderung reaktif dan konfrontatif. Pertama, ada perasaan seakan-akan pemerintah tidak adil, sehingga menimbulkan kesan bahwa umat Islam selalu ditempatkan pada posisi yang kalah. Kalau untuk kelompok tertentu diberikan keistimewaan, tapi kalau untuk umat Islam, tidak, justru malah ditekan.

“Perasaan inilah yang memicu umat Islam menjadi reaksioner. Ketika disenggol langsung bereaksi, kemudian ditindaklanjuti dengan melahirkan gerakan-gerakan yang sangat reaktif, bahkan sangat emosional,” jelas Mu’ti.

(Baca juga: Abdul Mu’ti: Jangan Curigai Muhammadiyah)

Faktor kedua, lanjut Mu’ti, adanya sikap-sikap aparatur pemerintah yang dinilai represif atau terlalu menekan. “Semua berpendapat, bila ada kasus yang berkaitan dengan pemerintah, cepat terselesaikan. Tapi kenapa bila ada kasus yang berkaitan dengan umat Islam, lambat sekali penanganannya,” ujar Mu’ti yang juga bercerita, ketika dikunjungi Presiden Joko Widodo, Muhammadiyah menyampaikan pesan, agar dalam penyelesaian masalah selalu menggunakan pendekatan musyawarah bukan represif.

Baca Juga:  Seminar Pendidikan Heboh di Smamda

Ketiga, adalah faktor tidak-adanya silaturrahmi politik yang baik. Mu’ti mengatakan, terjadi kebuntuan aspirasi masyarakat. “Lihat saja dewan, hanya menyerap dana aspirasi, bukan aspirasi masyarakatnya. Saya sampaikan hal itu pada pak Presiden, ketika berkunjung ke PP Muhammadiyah,“ ujar Mu’ti.

Menurut Mu’ti, hal itulah yang membuat masyarakat berbondong-bondong mencari jalur aspirasi mereka sendiri, melalui aksi demonstrasi biar disorot televisi dan seakan aspirasinya sudah didengar,“ ujar Mu’ti yang disambut geerrrr para peserta. “Untuk itu, saya benar–benar berpesan agar pada Pemilu nanti tidak usah memilih anggota dewan yang tidak aspiratif,” tegas Ketua Badan Akreditasi Nasional ini.

(Baca juga: Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Berperan Besar dalam Kemerdekaan Indonesia)

Faktor keempat, ungkap Mu’ti, umat Islam hanya untuk menjadi alat dan diperalat untuk kekuasaan. “Ada upaya agar umat Islam dibuat kehilangan pegangan dan tokoh sentral,” tuturnya. Akhirnya, lanjut Mu’ti, ketika ada tokoh yang muncul bisa mengumpulkan massa dan menghimpun kekuatan, seketika itu juga langsung kagum dan gumun. Padahal itu bagian skenario.

Baca Juga:  Abdul Mu'ti Jadi Guru Besar, Ini Istimewanya

“Saya khawatir saja, umat Islam seperti daun salam pada sayur lodeh. Daun salam itu dibutuhkan ketika masak sayur lodeh sebagai  penyedap. Tapo ketika makan sayur lodeh, apa yang dibuang duluan? Pasti daun salamnya. Baru sayur lodehnya yang dimakan.”

Faktor kelima, menurut Mu’ti, umat Islam itu miskin strategi. “Kebanyakan umat Islam itu tidak punya banyak cara dalam berdakwah. Masih banyak yang suka grubyak-grubyuk. Tidak punya konsep yang jelas, sehingga terkesan simplitif dan paranoid. Makanya, dengan mudahnya menggunakan sikap konfrotatif. Biar terkesan heroik, meski tidak memberi efek positif untuk jangka panjang,” kata Mu’ti. (Uzlifah)

Tags: Abdul Mu'tiIslam ToleranNKRI
Share3Tweet2SendShare

Related Posts

Muhammadiyah dan NU Tolak Keras Legalisasi Miras
Headline

Muhammadiyah dan NU Tolak Keras Legalisasi Miras

Senin 1 Maret 2021 | 20:27
844
Abdul Mu’ti: Pak Artidjo Alkostar Hanya Takut Allah
Kabar

Abdul Mu’ti: Pak Artidjo Alkostar Hanya Takut Allah

Minggu 28 Februari 2021 | 20:46
362
Abdul Mu’ti Setuju UU ITE Direvisi
Headline

Abdul Mu’ti Setuju UU ITE Direvisi

Selasa 16 Februari 2021 | 10:38
145
Wafat Prie GS, Budayawan yang Sebut Abdul Mu’ti Berwajah NU
Kabar

Wafat Prie GS, Budayawan yang Sebut Abdul Mu’ti Berwajah NU

Jumat 12 Februari 2021 | 19:45
2k
Din Syamsuddin
Headline

Kritikan Din Syamsuddin Dilaporkan Radikal, Ini Kata Sekum Muhammadiyah

Jumat 12 Februari 2021 | 15:10
26k
Dakwah Global Diaspora Muhammadiyah di Taiwan, demikian kata Prof Dr Abdul Mu’ti MEd dalam silaturahim virtual PCIM Taiwan, Sabtu (6/2/21).
Kabar

Dakwah Global dengan Diaspora Muhammadiyah

Selasa 9 Februari 2021 | 18:44
200

Discussion about this post

Berita Terbaru

Kepo Hasanah Vs Kepo Sayyiah

Kepo Hasanah Vs Kepo Sayyiah

Selasa 2 Maret 2021 | 20:05
Artidjo Alkostar di Mata Habib Chirzin

Artidjo Alkostar di Mata Habib Chirzin

Selasa 2 Maret 2021 | 18:56
ICP Spemdalas Undang Mahasiswa Universitas Jepang

ICP Spemdalas Undang Mahasiswa Universitas Jepang

Selasa 2 Maret 2021 | 18:15
New Normal dan Roller Coaster Berhantu, kolom inspiratif ditulis oleh Anwar Hudijono, independent columnist.

Apakah Covid-19 Memuara ke Malhamah, Perang Superbesar?

Selasa 2 Maret 2021 | 17:45
Muhammadiyah Jatim Dorong Masyarakat Ikut Vaksinasi

Muhammadiyah Jatim Dorong Masyarakat Ikut Vaksinasi

Selasa 2 Maret 2021 | 16:07
Aisyiyah Jatim Kuatkan 23 Amal Usaha

Aisyiyah Jatim Kuatkan 23 Amal Usaha

Selasa 2 Maret 2021 | 15:49
Investasi miras

Investasi Miras Akhirnya Dicabut Jokowi

Selasa 2 Maret 2021 | 14:57
Haedar Nashir: Miras Haram Mutlak, Tidak Bisa Ditawar

Haedar Nashir: Miras Haram Mutlak, Tidak Bisa Ditawar

Selasa 2 Maret 2021 | 14:32
Surat PGI

Surat PGI Minta Revisi Pelajaran Agama Islam Contoh Intoleransi

Selasa 2 Maret 2021 | 14:16
Perpres Miras

Perpres Miras Batalkan, Desakan KAMI

Selasa 2 Maret 2021 | 11:49

Milad PWMU.CO

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis
Milad PWMU.CO

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
243

Kusmiani: Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis. (Dokumen pribadi/PWMU.CO) Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis ditulis oleh Kusmiani, kontributor dari SD Muwri...

Read more
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
142
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
186
Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Sabtu 27 Februari 2021 | 13:49
154

Slogan Sekolah Terinspirasi Judul PWMU.CO

Sabtu 27 Februari 2021 | 06:11
200

Berita Terpopuler

  • Bisnis vaksin

    Bisnis Vaksin Triliunan, Ini yang Nikmati

    4937 shares
    Share 1975 Tweet 1234
  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    257069 shares
    Share 102828 Tweet 64267
  • Haedar Nashir: Bela Negara adalah DNA Muhammadiyah

    1992 shares
    Share 797 Tweet 498
  • Kiai-Kiai Muhammadiyah Alumni Tebuireng

    1839 shares
    Share 736 Tweet 460
  • Muhadjir Effendy: Alumni Ponpes Muhammadiyah 100 Persen Islam dan Indonesia

    1064 shares
    Share 426 Tweet 266
  • Surat PGI Minta Revisi Pelajaran Agama Islam Contoh Intoleransi

    1050 shares
    Share 420 Tweet 263
  • Menanti Kejutan Tanwir Hizbul Wathan

    1009 shares
    Share 404 Tweet 252
  • Setelah Toko Muhammadiyah, PCM Rungkut Bangun Masjid Al-Anwar

    351 shares
    Share 140 Tweet 88
  • Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

    5225 shares
    Share 2090 Tweet 1306
  • Miras Dilegalkan, Mana Suara Wapres Kiai Ma’ruf Amin

    312 shares
    Share 125 Tweet 78
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In