Inilah para Penolong Agama Allah, liputan Elisyah Susanty kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Milad Ke-7 Masjid Nur Hidayah yang jatuh pada Ahad, 17 April 2022 diramaikan dengan acara buka bersama dan tausiah dengan narasumber Dr H Sam’un MAg dari Sidoarjo.
Acara yang digelar di masjid yang beralamatkan di Jalan Raya Pancawarna 11 C AU 18-19 Kita Baru Driyorejo ini dihadiri oleh jamaah masjid, warga sekitar, pengurus Dikdasmen PCM Driyorejo, guru dari TK Aba 38 KBD, dan TK ABA 45 Bambe.
Penggerak Agama Allah
Dalam tausiyahnya, Dr H Sam’un MAg mengatakan mengenai keikhlasan dalam memperjuangkan dan menjadi penolong agama Allah.
“Ada 3 golongan penolong agama Allah, yaitu Hisbullah adalah golongan tentara Allah, Ansurullah adalah penegak/penolong agama Allah, dan Waliyullah adalah para wali Allah,” ujar anggota Divisi Tarjih dan Fatwa Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Dia memaparkan Muhammadiyah adalah suatu golongan penggerak agama Allah. Muhammadiyah adalah suatu golongan penggerak agama Allah dan setiap orang bisa menjadi wali Allah dengan bermuhammadiyah. Prinsip yang dipegang adalah yang tercantum dalam al-Quran dan Sunnah Rasulullah.
Amalkan Ajaran Allah
Dr H Sam’un MAg menjelaskan kita bisa menjadi wali Allah dengan tetap berpegang pada perintah Allah yaitu menjauhi larangannya dan melaksanakan perintahnya. Dengan mengamalkan ajarannya maka semakin menambah ketakwaan kita kepada Allah.
“Ramadhan sebagai momentum untuk menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik. Jadilah kamu sebagai penolong-penolong agama Allah,” imbaunya.
“Dengan semangat Milad ke-7 Masjid Nur Hidayah diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk bisa menyebarkan dakwah Islam dan menjadikan umat sebagai penolong agama Allah,”
Setelah acara tausiyah selesai dilanjutkan shalat magrib berjamaah dan buka puasa berjamaah. Hidangan takjil dan menu makan yang disediakan tim dari Aisyiyah ludes dalam 30 menit. Antusiasme yang diluar dugaan tentu membuat senang bagi Takmir Masjid karena dengan kondisi ini menggambarkan bahwa keberadaan Masjid Nur Hidayah tetap dirindukan para jamaah. (*)
Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.