PWMU.CO – Meski Valentine’s Day masih separo bulan lagi, tapi gema penolakannya mulai menggema. Pada Ahad, (29/1) pagi kemarin misalnya, muncul gerakan Aksi Bela Pelajar Jilid II Pelajar Bergerak yang mengusung tema Spirit Aksi Tolak Valentine’s Day.
Aksi yang diselenggarakan oleh ‘Komunitas Dai Berkemajuan’ dan ‘Gerakan Pelajar tanpa Pacaran’–yang berada dalam naungan Pimpinan Daerah IPM Kota Surabaya ini–diikuti oleh 200-an orang peserta, berasal dari berbagai kalangan pelajar dan mahasiswa Surabaya.
Koordinator Muhammad Alfian menjelaskan, aksi ini bertujuan untuk mengajak dan menyeru kepada para pelajar dan masyarakat untuk menjauhi dan meninggalkan budaya Barat Valentine’s Day. “Karena dalam budaya ini banyak unsur negatifnya, terutama dijadikan momen oleh remaja untuk berkasih-sayang dengan aktivitas seksual sebelum berlangsung pernikahan,” ujarnya.
(Baca juga: Bersama MUI-Disdik, IPM Deklarasikan Gerakan Pelajar tanpa Pacaran)
Menurut Indah Oktaviyati, peserta dari SMA Muhammadiyah 1 Surabaya, aksi ini bertujuan untuk membentengi akidah dan akhlak umat Islam. “Kita harus memberi penyadaran tentang bahayanya merayakan Valentine’s Day,” tuturnya.
Aksi yang berlangsung dalam Car Free Day (CFD) di Taman Bungkul Surabaya, mendapat berbagai respon positif dari masyarakat di sekitar. Pada 6 November tahun lalu, komunitas ini melakukan Aksi Bela Pelajar I untuk menolak pacaran karena merusak moral generasi bangsa. (Dinda Fadilah)
Discussion about this post