Pemuda Muhammadiyah Keduyung Berbagi Sembako pada Dhuafa, laporan Slamet Hariadi, kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Keduyung, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, menyalurkan 68 paket sembako kepada fakir, miskin, dan yatim piatu, Kamis (21/4/22).
Dengan seragam khas baju warna krem, 10 pemuda ayang dibantu enam peserta Pekan Dakwah Ramadhan dari Paciran Islamic Studi Club (ISC), menyusuri rumah ke rumah para penerima bantuan.
Mereka beraksi mulai pukul 15.30 untuk menyalurkan bantuan satu paket sembako berisi beras, gula, minyak, dan mi instan.
Semangat dan kecerian terlihat di wajah para pemuda itu, meskipun mereka dalam kondisi sedang menjalankan puasa. Dengan mengendari sepeda motor mereka menyusir Desa Keduyung membagikan sembako yang diangkut mobil pickup.
Sekretaris PRPM Keduyung, Diya’ul Ilmi Alfatawa, mengatakan makan program bakti sosial yang bernama Paket Ramadhan Sejahtera.
“Program ini dilaksanakan dalam rangka menyejahterakan masyarakat khususnya warga Muhammadiyah yang membutuhkan uluran tangan para aghniya’, dan memperingati momen Ramadhan, bulan keberkahan,” ujarnya.
Memperkuat Kepedulain Sosial
Diya’, sapaan akrabya, mengharapkan, dalam bulan Ramadhan yang mengandung banyak keberkahan ini bisa semakin memperkuat rasa kepedulian sosial.
Dia menambahkan PRPM Keduyung berterima kasih kepada para donatur yang memberikan bantuan dana untuk terlaksananya program ini. Dia menguarikan dana didapatkan dari berbagao pihak. Di antaranya adalah dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah Keduyung, Klinik Muhammadiyah Keduyung, kas PRPM, dan donatur dari per orangan.
Bantuan paket sembako ini, mendapat apresiasi warga. Tasmuni, janda tiga anak berterima kasih kepada PRPM Keduyung.
“Paket sembako yang kami terima sedikit bisa membantu meringankan kebutuhan dapur, terutama mahalnya harga minyak goreng saat ini,” ucapnya.
Hal senada juga di ungkapkan Adnan Qohar yang sudah lama tidak bekerja dan mengidap sakit hipertensi. Bantuan sembako ini bisa sedikit membantu kebutuhan hidupnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni