• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Minggu, Mei 29, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Khutbah

Khutbah Idul Fitri 1443: Ajaran tentang Dua Kesadaran

Selasa 26 April 2022 | 14:17
7 min read
184
SHARES
575
VIEWS
ADVERTISEMENT
Khutbah Idul Fitri 1443: Ajaran tentang Dua Kesadaran (illustrast freepik.com)

Khutbah Idul Fitri 1443: Ajaran tentang Dua Kesadaran oleh Pradana Boy ZTF, Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ .وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْم: ]يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ[ ]يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا[ ]يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا[ فَإِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَأَفْضَلُ الهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ r وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ َوكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ

 اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Hadlirin, jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan oleh Allah

Allah adalah sumber segala pujian. Di pagi hari ini, kita berhimpun untuk bersama menginsyafi segala kenistaan. Allah adalah penggerak hati, maka tanpa izin-Nya tiadalah kuasa manusia melangkahkah kaki, demi menggapai ridha Ilahi, di hari fitri ini. Kepada Allah kita haturkan syukur, dalam laku kehidupan dan tak hanya dalam tutur.

Nabi Muhammad adalah cahaya kehidupan, kepadanya kita panjatkan shalawat dan salam.

Juga kepada para sahabatnya yang mengikrarkan kesetiaan, dalam perjuangan menegakkan ajaran Islam. Kepada Nabi Muhammad kita memohon syafaat, pada hari ketika lisan hanya mampu tercekat hebat, hanya tangan dan kaki yang bersaksi atas apa yang diperbuat. Dari syafaat, kita gantungkan harap untuk selamat di akhirat. 

Hadlirin, jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan oleh Allah

Dalam salah satu kitabnya yang masyhur, Fihi ma Fihi, Jalaluddin Rumi, seorang sufi besar yang lahir di Samarkand pada tahun 604 Hijriyah atau 1207 Masehi menuturkan sebuah kisah tentang seorang penguasa di Kota Rum. Pada suatu saat sang penguasa berdialog dengan Jalaluddin Rumi, mungkin juga disaksikan oleh sejumlah pengikut sang penguasa. Ia memulai dialog dengan mengucapkan, 

“Pada zaman dahulu orang kafir menyembah berhala dan bersujud kepadanya. Kini, kita melakukan hal yang sama. Kita pergi dan bersujud kepada bangsa Mongol. Kita melayani mereka. Namun, di luar pelayanan yang kita lakukan kepada mereka itu, dalam hati kita masing-masing, ternyata kita memiliki berhala-berhala lainnya, seperti ketamakan, hasrat nafsu, dendam, dan kedengkian yang sadar atau tidak, semua kita patuhi … Lalu masih pantaskah kita mengaku sebagai Muslim?”

Mendengar perkataan itu, Rumi menjawab: “Namun ada yang berbeda di sini. Dalam pikiranmu terlintas pandangan bahwa perilaku semacam itu sungguh buruk dan tak bisa diterima. Itu terjadi karena mata hatimu telah melihat sesuatu yang agung sehingga kau bisa menunjukkan mana yang baik dan mana yang keji. Air asin akan terasa asin bagi lidah yang pernah meneguk air manis. Sesuatu menjadi jelas setelah melihat kebalikannya. Demikian Allah menanamkan cahaya iman dalam jiwamu, sehingga kau bisa melihat hakikat sebuah perbuatan …”

Dari dialog itu terungkap, bahwa sang penguasa dengan sangat baik menggambarkan berhala-berhala dalam diri manusia. Sementara Jalaluddin Rumi melihat masuknya cahaya ilahiah ke dalam jiwa sang penguasa, sehingga ia mampu membedakan dua hal yang bertentangan dan mengambil sikap atasnya. 

Dua Kesadaran 

Jika dihubungkan dengan puasa Ramadhan yang baru saja kita jalankan, percakapan ini memiliki relevansi yang sangat tinggi. Setidaknya ada pelajaran tentang dua kesadaran yang bisa kita petik darinya.

Pertama, kesadaran sang penguasa akan adanya berhala-berhala dalam diri manusia adalah sebuah kesadaran simbolik akan kerentanan jiwa manusia untuk jatuh ke dalam fatamorgana dunia. Lebih jauh, kesadaran itu mengajak untuk mengindentifikasi berhala-berhala apakah yang ada dalam kita. 

Setiap diri kita pastilah menyimpan berhala-berhala dalam diri, entah itu berhala dalam wujud ketamakan, sulit untuk bersyukur, kecemburuan individual dan sosial, atau perasaan tak pernah puas dalam memenuhi dahaga atas hasrat duniawi. Namun, apakah tepatnya berhala-berhala yang bersemayam dalam diri kita itu, hanya masing-masing individu yang mengetahuinya, melalui perenungan dan refleksi diri yang mendalam. 

Singkat kata, aneka berhala dalam kehidupan manusia itu, bertumpu kepada satu sikap, yakni kecintaan yang berlebih pada hal-hal yang berbau duniawi. Sesungguhnya, hal itu sama sekali tak menyalahi kodrat kemanusiaan. Karena cinta kepada hal-hal duniawi adalah sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai perhiasan. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah Ali Imran ayat 14: 

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”

Akan tetapi, Islam mengajarkan agar kecintaan pada hal-hal duniawi itu jangan sampai menjadikan seorang Muslim terpedaya. Jika terpedaya, kecintaan itu justu akan mengarahkan manusia kepada penuhanan hawa nafsu. Allah menegaskan dalam al-Quran Surah al-Jatsiyah Ayat 23: 

اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةًۗ فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِ ۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

Kesadaran Situasi

Kedua, kesadaran akan situasi. Bahwa manusia seringkali menyadari keadaan yang dialami sesungguhnya lebih baik dari keadaan-keadaan lainnya, manakala manusia telah mengalami satu keadaan yang lebih buruk. Sebagai misal, bagi sebagian manusia yang tak pernah merasakan kepahitan hidup dalam bentuk kekurangan makanan, akan sangat sulit untuk mencerna apa makna rasa lapar. Dengan berpuasa, mereka yang tak pernah mengalami rasa lapar itu, akan segera merasakan betapa pahitnya hidup dalam lilitan rasa lapar. 

Maka, sebagaimana ibarat yang diajukan Jalaluddin Rumi bahwa air asin akan terasa asin, manakala seseorang pernah mereguk minuman yang manis; kenikmatan hidup yang dirasakan oleh seseorang akan benar-benar muncul dan terasa sebagai kenikmatan hidup setelah ia mengalami “penderitaan” baik dalam arti faktual maupun simulatif. Dalam kehidupan sosial masyarakat modern, situasi inilah yang disebut dengan empati dan solidaritas sosial. Sebuah situasi turut merasakan keadaan orang lain, betapapun secara faktual tidak berada dalam situasi itu.

Singkatnya, dengan menggunakan ukuran dua jenis kesadaran di atas, puasa sesungguhnya mengajak umat Islam untuk melakukan refleksi ke dalam dan sekaligus keluar. Refleksi ke dalam mengambil bentuk perenungan atas berhala-berhala dalam diri. Pada tahapan berikutnya, jika berhala-berhala itu telah diketahui, harus dibuat upaya pelemahan atau bahkan penghancuran berhala-berhala itu melalui riyadhah atau latihan pengendalian diri selama puasa di bulan Ramadhan; dan mewujudkannya di setiap masa kehidupan di luar Ramadhan.

Namun, pada saat yang sama, puasa mengajarkan refleksi ke luar, yakni membangun kepekaan, sehingga muncul empati dan solidaritas sosial tadi. Puasa mengandung makna hakiki dan simbolis akan kepedulian kepada sesama. Namun, kepedulian kepada sesama itu kadang sulit diwujudkan oleh karena sebagian orang tidak mengalami secara langsung apa yang dialami oleh seseorang yang lain. Maka, menangkap kedua makna puasa itu untuk mempertinggi solidaritas sosial sangat penting agar manusia tidak menjadi pribadi-pribadi yang terbelah. Kebaikan yang ditanam oleh seseorang kepada sesamanya, sesungguhnya merupakan investasi akhirat untuk dirinya sendiri. Firman Allah dalam Surah al-Muzammil ayat 20: 

وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ هُوَ خَيْراً وَأَعْظَمَ أَجْراً

Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. (al-Muzammil: 20)

Pribadi yang terbelah adalah mereka yang menampilkan dua sisi bertentangan dalam dirinya. Misalnya adalah seseorang yang memiliki pengetahuan agama yang memadai, pengalaman spiritual yang menakjubkan, dan ketaatan ritual yang tinggi; namun hatinya tak bergetar melihat ketimpangan sosial di sekitarnya. Dengan segala rangkaiannya, puasa melatih agar kita terampil menggunakan mata hati sosial. Dengan ketajaman mata hati sosial, maka kita akan selalu berusaha mencintai sesama manusia, sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri. Rasulullah bersabda:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

Tidaklah beriman seorang di antara kalian, sehingga ia mencintaia saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

Kini ketika Ramadan telah meninggalkan kita, tugas berat yang nyata di depan mata adalah bagaimana menghadirkan Ramadan di sepanjang tahun, termasuk di dalamnya adalah menghidupkan ajaran tentang dua kesadaran di atas. 

Hadlirin, jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan oleh Allah, maka marilah di hari yang suci ini, kita tutup khutbah singkat ini dengan bersama-sama berdoa.

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم  تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم

عِيْدُكُمْ مُبَارَكٌ وَعَسَاكُمْ مِنَ العَائِدِيْنَ وَالفَائِزِيْنَ

كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ .وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Editor Mohammad Nurfatoni
Naskah Khutbah Idul Fitri 1443 ini telah dimuat majalah Matan dengan judul Ajaran tentang Dua Kesadaran

Tags: KhutbahKhutbah Idul FitriKhutbah Idul Fitri 2022Khutbah MuhammadiyahPradana Boy ZTF
SendShare74Tweet46Share

Related Posts

Khutbah Pernikahan: Akad Nikah Bukan Peristiwa Kecil, Dahsyatnya seperti Perjanjian para Rasul

Minggu 15 Mei 2022 | 16:46
10.5k

Dr Syamsudin saat menyampaikan Khutbah nikah. Khutbah Pernikahan: Akad Nikah Bukan Peristiwa Kecil, Dahsyatnya seperti...

Khotbah Idul Fitri Dr dr Sukadiono di Masjid Sabilillah PCM Tandes Surabaya

Minggu 1 Mei 2022 | 15:57
152

Dr dr Sukadiono Khotbah Idul Fitri: Mengembangkan Kecerdasan Spiritual dan Emosional Melalui Puasa Ramadhan oleh ...

Khutbah Idul Fitri: Ramadhan untuk Putus Cinta Buta Dunia

Sabtu 30 April 2022 | 22:05
261

Khutbah Idul Fitri: Ramadhan untuk Putus Cinta Buta Dunia (illustrais freepik.com) PWMU.CO - Khutbah Idul Fitri:...

Khutbah Idul Fitri 2022: Visi dan Misi setiap Mukmin

Sabtu 30 April 2022 | 12:48
509

Khutbah Idul Fitri 2022: Visi dan Misi setiap Mukmin (Illustrassi freepik.com) Khutbah Idul Fitri 2022:...

Targetkan Peningkatan Iman dan Amal, Khutbah Jumat Pilihan

Rabu 13 April 2022 | 11:15
191

Targetkan Peningkatan Iman dan Amal, Khutbah Jumat Pilihan (ilustrasi freepik.com) Targetkan Peningkatan Iman dan Amal,...

Spirit Tauhid Jiwai Karakter Bangsa, Khutbah Jumat Kontekstual

Kamis 7 April 2022 | 17:33
263

Spirit Tauhid Jiwai Karakter Bangsa, Khutbah Jumat Kontekstual (ilustrasi freepik/COM) PWMU.CO - Spirit Tauhid Jiwai...

Persaudaraan di Ujung Bulan Sabit

Minggu 3 April 2022 | 15:29
299

Pradana Boy ZTF Persaudaraan di Ujung Bulan Sabit, Pradana Boy ZTF, Wakil Dekan I Fakultas...

Daftar Penceramah Radikal, Stempel yang Muncul tiap Musim

Rabu 9 Maret 2022 | 15:40
816

PWMU.CO- Daftar penceramah radikal beredar lagi. Felix Siauw mengunggah foto tangkapan layar di akun Instagram...

Taman Banjar Sekar, Wisata Baru di Lamongan

Rabu 9 Februari 2022 | 21:06
637

Kembangkan potensi desa, Dosen UMM Pradana Boy bersama istrinya menikmati keindahan taman bunga yang dirintisnya...

Dakwah Virtual Tantangan Muhammadiyah Bangkalan

Senin 13 September 2021 | 08:29
267

Tamar Djaja: Dakwah Virtual Tantangan Muhammadiyah Bangkalan (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO - Dakwah Virtual Tantangan Muhammadiyah Bangkalan....

Discussion about this post

Terpopuler Hari Ini

  • Buya Syafii, Kompas Moral Bangsa Itu Telah Tiada

    10075 shares
    Share 4030 Tweet 2519
  • Haedar Nashir: Saya Jadi Saksi, Buya Syafii Dipanggil Allah dengan Kesiapan Luar Biasa

    6907 shares
    Share 2763 Tweet 1727
  • Buya Syafii dan Tiga Pendekar Chicago

    4156 shares
    Share 1662 Tweet 1039
  • Jadi Duta Buku Nasional, Ini Rahasia Siswa Smamio

    3564 shares
    Share 1426 Tweet 891
  • Smamio Gandeng PBS Kenalkan Budaya Tionghoa

    610 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    3882 shares
    Share 1553 Tweet 971
  • Kenangan bersama Buya Syafii sang Alumnus Muallimin

    262 shares
    Share 105 Tweet 66
  • Pancasila Produk Tokoh Muhammadiyah, Jangan Alergi Dulu

    170 shares
    Share 68 Tweet 43
  • Presiden Jokowi Beri Penghormatan Terakhir pada Buya Syafii

    320 shares
    Share 128 Tweet 80
  • Buya Syafii Itu seperti Nabi Khidir

    666 shares
    Share 266 Tweet 167

Berita Terkini

Kabar

Minimnya Keterwakilan Politik Perempuan Muhammadiyah Dipertanyakan

Minggu 29 Mei 2022 | 05:49
48

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gresik Nur Saidah SE MM saat menyampaikan sambutan. Minimnya Keterwakilan Politik Perempuan Muhammadiyah Dipertanyakan (Ian Ianah/PWMU.CO)...

Read more

Pesan Ketua PWM pada Wisudawan SMK Mutu

Minggu 29 Mei 2022 | 04:59
52

Tak Mengenal Gender, Stop Pelecehan Seksual

Sabtu 28 Mei 2022 | 20:12
25

Wabup Indah Bagikan Kartu Prioritas Berobat RSUM Lumajang

Sabtu 28 Mei 2022 | 20:05
97

Smamga Jember Wisuda 225 Siswanya

Sabtu 28 Mei 2022 | 20:03
39

Ketua Pusat Studi Peradaban Islam UM Jember Raih Doktor

Sabtu 28 Mei 2022 | 17:19
242

Peduli Lansia, PWA Jatim Gelar Pramurukti

Sabtu 28 Mei 2022 | 15:46
169

Penyuluhan G-Beka dan Gosok Gigi Berhadiah di SD Musix

Sabtu 28 Mei 2022 | 15:03
104

Kenangan bersama Buya Syafii sang Alumnus Muallimin

Sabtu 28 Mei 2022 | 12:52
818

Madrasah Itu Maju kalau Banyak Muridnya, apalagi Menolak

Sabtu 28 Mei 2022 | 12:32
194
PWMU.CO | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In