PWMU.CO – Siapa sangka ‘limbah’ kulit Singkong (Cassava) dan daun Kelor memiliki banyak manfaat bagai kesehatan dan sekaligus bernilai ekonomis tinggi? Bahkan, berbagai negara telah siap untuk memproduksinya secara massal. Berkat kreatifitas Sri Istuti Mamik semua itu bisa menjadi mungkin. Ketua Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Lowokwaru, Kota Malang itu mampu mengolah kulit Singkong dan daun Kelor menjadi berbagai produk cosmetik yang bermanfaat untuk kecantikan. Salah satunya digunakan sebagai cream perawatan untuk penghulus kulit wajah.
Pengasuh Pondok Pesantren Modern “Surya Buana” ini menyatakan sedang mempertimbangkan berbagai tawaran kerjasama yang datang kepadanya. Beberapa negara seperti Korea Selatan, Rumania dan Kroasia menyatakan berminat untuk bisa memproduksi penemuan Mamik secara massal.
(Baca: Hanya Tamat SMP, tapi Karya Kreatif Kader Muhammadiyah Ini Ditayangkan Indosiar 91 Episode)
”Apabila ada tawaran dari dalam negeri tentu saya amat menghargai itu. Saya tetap akan mengutamakan tawaran itu,” katanya saat kru pwmu.co (Media online milik Pesyarikatan Muhammadiyah Jatim) berkunjung ke kediamannya, di Jl. Gajayana IV No631 Dinoyo Lowokwaru Malang, Rabu (1/2).
Mamik menjelaskan, daun Kelor dan kulit Cassava yang diolah dengan cara dihaluskan tersebut bisa dipakai untuk masker kecantikan. ”Daun Kelor dan kulit Cassava bisa dibuat ‘Moringa Mask’,” Mamik memberitahukan nama dari masker buatannya itu.
Mamik menerangkan cara pemakaiannya terbilang cukup simpel. Yakni, hanya perlu mencampurnya dengan olive oil dan madu. ”Moringa Mask itu memiliki khasiat luar biasa, yaitu bisa menghaluskan kulit wajah,” promosinya.
Kemudian, Mamik juga memaparkan penemuan lainnya. Yakni, kulit jeruk yang dihaluskan dengan biji Alpukat kemudian ditambahkan dengan madu dan olive oil. ”Campuran itu bisa dijadikan face craft yang berkhasiat untuk menghilangkan flek,” ujarnya.
(Baca juga: Berkarya Kreatif: Inilah 12 Penerima Muhammadiyah Award 2016, Tiga dari Sekolah Jatim)
Mantan Kepala MTS Negeri I Malang ini menambahkan, inovasi itu harus selalu datang dari apa-apa yang ada di sekitar kita. Bahkan, dari benda yang sering kita buang. Salah satu contoh adalah biji Alpukat. ”Subhanallah. Biji Alpukat ternyata mengandung zat anti aging (memperlambat penuaan),” terangnya.
Berkat kreativitasnya tersebut, Ibu lima anak ini telah mendapatkan banyak penghargaan dari berbagai negara. ”Alhamdulillah. Saya bisa memanfaatkan bahan alam untuk mendukung hidup sehat dan ekonomis,” tandasnya. (uzlifah/aan)
Discussion about this post