Agenda lain yang tidak kalah pentingnya adalah me-review konstitusi organisasi. Karena seperti kita ketahui bahwa seiring kemajauan gerakan Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan ini, bermunculan problem-problem baru baik sebagai konsekuensi dari perkembangan internal maupun eksternal. Antara lain, mengenai mekanisme penyelesaian konflik internal, dan legalitas penguasaan aset oleh Organisasi Otonom (Ortom).
Seiring perkembangan organisasi, konflik antarpimpinan maupun dengan pengelola amal usaha dan anggota sulit dihindari. Semula, mudah diselesaikan dengan mekanisme kultural, diselesaikan dengan sentuhan moral. Tapi dalam perkembangannya kini dirasa belum cukup.
Perlu institusi baru yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) semacam Ombudsman. Yakni sebuah lembaga yang memiliki kewenangan mengawasi dan memediasi penyelesaian fihak-fihak yang berkonflik dalam Muhammadiyah dan amal usahanya. Dengan lembaga baru tersebut, energi pimpinan Persyarikatan tidak tersita untuk penyelesaian konflik.
Demikian pula soal legalitas penguasaan aset oleh Ortom. Aisyiyah misalnya, selama ini aman menggunakan aset-aset tanah atas nama Badan Hukum Muhammadiyah dalam pengelolaan amal usaha pendidikannya. Namun belakangan menghadapi masalah, tidak dapat mengurus perpanjangan surat ijin operasional sekolah karena tidak memiliki bukti kepemilikan atas tanah.
Surat Keterangan PP Muhammadiyah No. 781/I.0/B/2005, tentang nama-nama Ortom; SK PP Muhammadiyah No 92/KEP/I.0/B/2007, tentang Qaidah Ortom; dan SK PP Muhammadiyah No. 22/KEP/I.0/B/2009, tentang Penetapan Aisyiyah sebagai Ortom khusus, belum cukup kuat untuk meyakinkan aparat. Mereka meminta hal itu tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) atau Anggaran Rumah Tangga (ART) Muhammadiyah.
Oleh karena dalam AD dan ART Muhammadiyah tidak menyebut secara definitif nama-nama Ortom dimaksud, maka para pejabat yang berwenang, tidak meluluskan permohonan ijin perpanjangan.
Oleh karena itu, Tanwir perlu mengagendakan pembahasan perubahan ART, menyesuaikan dengan dinamika mutakhir. Antara lain, memasukkan secara definitif nama-nama Ortom Muhammadiyah. Selamat ber-Tanwir, semoga menghasilkan yang terbaik. (*)
*) Nadjib Hamid, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Discussion about this post