
Ramadhan dan Idul Fitri Jalan Kebajikan Utama, Pesan-Pesan Prof Dr Haedar Nashir MSi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah
PWMU.CO – Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H. Mohon maaf lahir-batin atas segala khilaf di Hari Raya Puasa yang sarat makna bagi semua. Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga puasa serta ibadah Ramadhan dan Idul Fitri bagi setiap Muslim menjadi jalan kebajikan utama dalam kehidupan, sehingga menjadi amliah yang diterima di sisi Allah SWT.
Harapannya setiap Muslim yang menjalankannya menjadi insan bertakwa yang senantiasa menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, menebar rahmat bagi semesta, serta meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat dalam curahan ridha Allah Maha Pemberi Berkah.
Bagi kaum Muslimun mari jadikan puasa dan ibadah Ramahdan serta Idul Fitri tahun ini sebagai “jalan baru kerohanian” yang semakin meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah, yang memancarkan kesalehan diri dan cahaya kebajikan hidup bersama.
Puasa dan Idul Fitri mampu menampilkan keteladanan diri dalam perilaku dan pengamalan keagamaan yang mendamaikan, menyatukan, mencerdaskan, memajukan, mencerahkan, dan menebar kebajikan utama yang rahmatan lil-‘alamin bagi kehidupan sesama dan lingkungan semesta. Ramadhan dan Idul Fitri tidak berhenti di ranah rutinitas semata, tetapi harus bermakna nyata dalam menebar segala kebaikan hidup bagi sesama dan lingkungan semesta.
Puasa dan ibadah Ramadhan serta Idul Fitri bagi setiap Muslim mesti meningkatkan kearifan yang memancarkan perilaku utama yang sarat makna. Kehusyukan dan penghayatan atas hakikat beribadah yang menyertai rukun syariat akan melahirkan hikmah beragama. Manakala terdapat perbedaan atau ikhtilafdalam praktik ibadah hendaknya makin memperkaya toleransi yang tulus sarat ukhuwah di seluruh lingkungan ummah.
Jadikan ibadah dan ajaran agama sebagai jalan keselamatan, ketenangan, kebahagiaan, dan kedamian hidup yang mencerahkan diri, keluarga, masyarakat, serta lingkaran luas peradaban bersama. Hasil puasa dan Idul Fitri seyogyanya menjadi kanopi dan benteng rohani yang luhur dalam meredam nafsu amarah, dengki, benci, arogansi, korupsi, tamak, seteru, fitnah, dan segala nista yang merusak diri dan kehidupan bersama.
Pesan untuk Mubaligh
Para ustadz, mubaligh, dan tokoh agama diharapkan ilmu dan hikmah yang utama senantiasa menyebarkan pesan-pesan keagamaan yang menyejukkan, mendamaikan, menyatukan, dan memupuk ukhuwah dengan jiwa ikhlas, tasamuh, dan welas asih yang sarat makna di tengah kesamaan maupun perbedaan paham dan praktik beragama.
Manfaatkan media sosial sebagai wasilah atau jalan mulia memupuk dan menebar nilai-nilai keagamaan yang luhur, mencerdaskan, dan mencerahkan bagi kehidupan diri dan bersama yang penuh makna. Kemampuan menahan diri (al-imsak) dalam menyikapi segala keadaan dan masalah merupakan uswah hasanah para penyebar dakwah yang akan membawa cerah mehidupan bersama yang dilimpahi berkah.
Baca sambungan di halaman 2: Pesan untuk Pemerintah
Discussion about this post