Tiga Indikator Ikhlas; Liputan Kontributor PWMU.CO Lamongan M Faried Achiyani.
PWMU.CO – Puasa mendidik dan melatih menjadi muttakin, beramal dan berkiprah membangun kehidupan dengan ikhlas. Hal ini disampaikan Drs H Abdul Ghoffar MM Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat Lamongan pada khutbah Idul Fitri di tanah lapang Sawogaling, Babat, Lamongan, Senin (2/5/22).
Ghoffar—sapaan akrabnya—lantas menceritakan salah satu cerita Israiliat seperti yang Imam Al-Ghazali tulis dalam Ihya’ Ulumid Din Jilid IV. Dia mengungkap ketika sang Hujjatul Islam itu memaparkan keutamaan ikhlas.
Dia mengisahkan, seorang pemuda pertamanya dapat mengalahkan iblis. Tapi pada kisah selanjutnya, iblis mengalahkan pemuda alim tersebut.
“Hal ini dikarenakan, pada kali pertama kamu marah, kamu melakukan itu demi Allah. Niatmu adalah akhirat. Sehingga Allah menundukkanku untukmu. Tetapi kali ini, kamu marah demi dirimu sendiri dan demi dinar-dinar yang aku hentikan untukmu,” ujar Ghoffar menirukan jawaban Iblis.
Fitnah Dajjal
Ghoffar pun menerangkan pelajaran dari kisah tersebut. “Pohon iblis adalah fitnah Dajjal. Yaitu upaya yang menghalangi manusia dari jalan Allah, taat dan patuh kepada Allah,” ujarnya.
“Dan mendorong manusia untuk berbuat maksiat, berbuat zalim kepada Allah dan kepada sesama makhluk baik manusia maupun alam semesta,” tambahnya.
Di zaman akhir, lanjut Ghoffar, di era disrupsi seperti sekarang, pohon iblis itu bertebaran di mana-mana. “Merambah ke semua lini kehidupan. Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan dan
keamanan, kesehatan, bahkan agama,” urai dia.
Semua itu menurutnya berpotensi menjadi pohon iblis yang menghalangi manusia dari jalan Allah. “Menghalangi manusia untuk berbuat adil dan mendorong manusia untuk berbuat dhalim,” imbuhnya.
Baca sambungan di halaman 2: Fitnah Materi