Jangan Lupakan Jalan Arteri
Tidak dipungkiri keberadaan jalan tol mampu mengurangi kepadatan di jalan arteri, sehingga jalan-jalan arteri bisa menjadi solusi keterbatasan rest area. Keluar sejenak dari ruas jalan tol bisa menjadi hiburan tersendiri di tengah kejenuhan menyusuri ruas-ruas jalan tol yang monoton, lurus bahkan gersang.
Misalnya perjalanan panjang dengan tujuan Surakarta menuju Surabaya bisa sesekali keluar pintu tol Ngawi, Nganjuk, atau Jombang meskipun tujuan akhir bukan kota-kota tersebut. Di setiap pintu keluar biasa ada rest area atau keluar ke perkampungan warga di sepanjang jalan arteri.
Masjid, mushala, SPBU, warung makan sampai depot dan restoran banyak tersedia di sepanjang jalan arteri akses keluar tol menjadi tempat nyaman melepas penat tanpa pembatasan waktu sebagaimana di rest area. Hanya perlu meluangkan waktu sekitar sepuluh menit temasuk menunggu antrian keluar untuk menemukan tempat istirahat yang nyaman. Kelebihan fasilitas istirahat di luar rest area dibanding fasilitas di rest area jalan tol adalah kebersihan, harga makanan, minuman pun lebih terjangkau dengan pilihan lebih beragam.
Dari beragam pengalaman berkendara di jalan tol dan jalan arteri selama masa Lebaran dan di luar Lebaran penulis pribadi menilai jalan tol perlu tetapi bukan segala-galanya. Akses jalan arteri tidak berbayar harus diperbanyak, dibuatkan bermacam rekayasa agar tidak terjadi kemacetan di simpul-simpul simpangan.
Membaca pengalaman rekan sesama penulis yang mudik ke kampung halaman bernuansa off-road sungguh mengharukan, lucu bercampur sedih. Akses jalan-jalan gratis yang bagus dan luas lebih penting dari jalan tol karena denyut ekonomi rakyat sesungguhnya ada di pedesaan, bukan di perkotaan.
Salah besar jika menganggap jalan-jalan desa dan akses ke desa-desa hanya ramai saat lebaran saja, sehingga tidak perlu diperbaiki sebagaimana jalan kota dan jalan tol. Barangkali perlu merubah paradigma jika jalan-jalan desa diperbaiki, diperluas dan dipermulus bisa menjadikan desa-desa sebagai pusat ekonomi pertanian yang efisien dan modern sebagaimana sentra-sentra industri di kota-kota besar. Jika program ini berjalan, arus urbanisasi, kemacetan dan beragam masalah selama arus mudik dan balik bisa berkurang bahkan hilang. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post