Sama Setan Terbelenggu Saja Kalah, salah satu kisah lucunya Pak AR.
PWMU.CO – Pak AR pernah ditanya oleh seorang jamaah. Topik pertanyaan soal setan yang dibelenggu ketika bulan Ramadhan. Yang membuat dia bertanya-tanya, mengapa masih banyak orang yang berbuat kemaksiatan di bulan suci itu jika padahal setan sudah dibelenggu.
Maka seorang jamaah itu menanyakan pada Pak AR—sapaan akrab KH Abdul Rozak Fakhruddin, Ketua (Umum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1968-1990.
Pak AR tidak memberikan menjawab yang berisi penjelasan hadits. Dia hanya memberi gambaran tentang karakter manusia yang sangat lemah. Pak AR menjelaskan, manusia mengaku beriman kepada Allah dan berjanji akan menaati perintah-perintah-Nya. TetapI banyak yang gagal karena lemah imannya.
“Melawan setan yang dibelenggu saja kalah, apalagi melawan setan yang lepas atau tidak dibelenggu,” jawab Pak AR.
Kisah lucu diatas diceritakan oleh Musthofa W. Hasyim dalam buku Pak AR dan Jejak-jejak Bijaknya, karya Haidar Musyafa terbitan Imania, 2020.
Menurut Haidar Musyawa dalam bab Lucu tapi Mendidik di buku tersebut, kekuatan dakwah Pak AR, salah satunya, terletak pada cara penyampaiannya yang kadang kocak. Tetapi kelucuan itu dibangun Pak AR dengan tidak melibatkan istilah-istilah jorok atau menyenggol sesuatu yang berkaitan dengan tabu atau aurat.
Humor-humor Pak AR mengalir begitu saja, seakan dia tidak menyadari kalau yang diomongkannya adalah sesuatu yang mengundang tawa. Sebab Pak AR sendiri hampir tidak pernah tertawa meski apa yang diomongkan berhasil membuat jamaah gerr-gerrran. Ekspres Pak AR itu ‘flat’ saat melucu. (*)
Mohammad Nurfatoni