PWMU.CO– Abu Tarahim, begitu julukan Ketua PDM Kota Pasuruan Drs Abu Nasir MAg kepada Ketua PWM Jawa Timur Dr Saad Ibrahim saat memberi sambutan di acara Silaturahim Syawalan di Masjid Darul Arqam, Rabu (18/5/22).
Di acara ini Dr Saad Ibrahim hadir sebagai pembicara. Abu Nasir bercerita, delapan bulan lalu ketika Kiai Saad mengisi kajian Ahad pagi di SMA Muhammadiyah menjanjikan memberikan mobil operasional kepada PDM Kota Pasuruan.
”Sepekan kemudian setelah kajian tersebut, kami menuju Agro Wisata memenuhi undangan PWM, dan mobil tersebut diberikan begitu saja di acara itu,” kenangnya.
”Dan mobil tersebut, Kijang Inova 2016, sudah dipakai oleh PDM Kota Pasuruan,” tutur Abu Nasir disambut tepuk tangan hadirin.
Untuk itu, lanjut Abu Nasir, ia menjuluki Kiai Said sebagai Abu Tarahim. Artinya bapak yang penuh belas kasih. ”Kalau ada PDM-PDM yang perlu dibantu, perhatian dan belas kasih beliau luar biasa,” katanya.
”Beliau selalu semangat dan memberi dukungan untuk terus bergerak, maju ke depan tidak pernah berhenti,” tambahhnya.
Mencari Wasilah
Bicara topik lainnya, Abu Nasir mengajak kepada hadirin untuk mencari wasilah dan ridha Allah melalui bermacam cara. Karena Allah berfirman dalam surat al-Maidah: 35
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, takutlah kepada Allah dan carilah jalan menuju Allah dengan berbagai wasilah. Lalu berjihadlah di jalanNya, semoga kamu menjadi orang yang menang.
”Kalau ada yang mempunyai duit, berwasilah dengan duitnya. Karena kami berjuang melalui persyarikan Muhammadiyah dengan membangun fasiltas dan sarana pendidikan,” tambahnya.
Kalau ada yang mempunyai waktu, sambung dia, jika diundang, apapun itu mohon sempatkan hadir, mumpung masih diberikan kesehatan oleh Allah.
”Kalau ada pikiran cerdas dan solutif dari bapak dan ibu, kami siap menerima,” sambungnya. ”Jika bapak-ibu ada tenaga dan kesehatan, hadirlah bersama kami untuk mengurus Muhammadiyah, karena ke depan, tidak ada yang mengurus Muhammadiyah kecuali bapak ibu dan generasi kita semuanya,” harapnya.
Apalagi, lanjut Abu Nasir, kalau seseorang mempunyai semua hal di atas alangkah baiknya dijadikan wasilah menggapai ridha Allah.
Karena itu, Abu Nasir mengajak kepada hadirin untuk selalu bersama-sama mengembangkan dakwah persyarikatan Muhammadiyah.
”Karena tantangan sosial dan politik sangat besar dan Muhammadiyah merupakan bagian dari warga masyarakat dan warga negara, jangan sampai tertinggal dan ketinggalan,” pungkasnya. (*)
Penulis Dadang Prabowo Editor Sugeng Purwanto