
PWMU.CO– MC lima bahasa membuat meriah dan heboh wisuda ke-43 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo di Auditorium AR Fachrudin, Kamis (26/5/2022).
MC atau master of ceremony di acara wisuda itu dibawakan enam siswa. Tiga laki-laki dan tiga perempuan. Joan Nugroho Sakti dari kelas X-2 membawakan bahasa Indonesia dan Jepang.
Nikita Permata Subagiyo kelas X-9 terpilih menyampaikan bahasa Indonesia. Muhammad Kresna Aziz dari kelas X-11 bicara bahasa Indonesia. Diva Kayla Khairani Prameswari kelas XI-IBB membawakan Bahasa Inggris.
Brahmantia Herarchi Amanah Trisula dari XI-IPS 1 untuk bahasa Arab. Yuga Dhany Seiswantara dari kelas XI-MIPA 8 membawakan bahasa Jawa.
MC lima bahasa ini menyampaikan dengan fasih memandu acara sehingga menjadi mengesankan.
”Ini sudah jadi tradisi Smamda Sidoarjo, setiap wisuda para pranatacara atau MC menyampaikan dalam lima bahasa, Indonesia, Jawa, Inggris, Arab, dan Jepang,” kata Pratiwi Samsugiyarni, koordinator divisi acara.
Dia menjelaskan, setiap instruksi selalu diawali dengan bahasa asing atau bahasa Jawa kemudian disampaikan dalam bahasa Indonesia. Maka setiap tampil pranatacara dalam acara wisuda selalu berpasangan agar bisa menyampaikan dalam dua bahasa. Indonesia dan asing.
Para MC ini dibina oleh guru pengampu pelajaran abahasa. Pratiwi Samsugiyarni untuk Bahasa Inggris, Siti Ayu Nurlaili untuk Bahasa Jawa, Naily Zahrotul Fitriani untuk Bahasa Jepang, Mariza Hadul Aslamiyah untuk Bahasa Arab, dan Chasiliriza Nufiansyah Yanuri untuk Bahasa Indonesia.
”Latihan dimulai sejak tanggal 6 April 2022 setiap pulang sekolah. Rata-rata tiap pertemuan tiga jam,” kata perempuan yang akrab disapa Mam Tiwi.
Audisi Pranatacara
Menentukan pranatacara atau MC dari siswa yang belum pernah secara khusus belajar ilmu pembawa acara ternyata cukup susah. Untuk menyiasati masalah tersebut, para pembina membuat audisi.
Caranya dengan memberikan tes kepada siswa yang penampilannya meyakinkan untuk membacakan teks naskah wisuda. ”Ada beberapa yang sangat bagus, namun ternyata sudah masuk tim paduan suara, Smamda Voice. Ada yang bahasa Arabnya bagus tapi sudah terpilih menjadi qori,” cerita Mam Tiwi.
Mesk begitu beberapa siswa akhirnya terpilih menjadi MC. Tim pranatacara ini langsung berlatih. Selama latihan, selalu diawali dengan pemanasan berupa olah vokal dan nafas.
”Anggota tim disarankan selalu memakan kencur, menghindari gorengan, dan makanan pedas agar suaranya terpelihara dengan baik,” tegas Mam Tiwi.
Beberapa kendala selama latihan juga muncul, misalnya ada anggota ikut lomba, atau sakit. Tapi terus berlangsung. ”Alhamdulillah akhirnya berjalan lancar dan pranatacara tampil dengan maksimal. Semua puas dengan hasilnya,” tandas Mam Tiwi.
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post