PWMU.CO – Pesan Sekjen MUI di Pesantren Amanah Muhammadiyah Tasikmalaya. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr KH Amirsyah Tambunan memberikan amanah padapara santri Pesantren Amanah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (5/5/2022).
Buya Amirsyah, sapaannya, berpesan kepada santri agar selalu menjaga amanah dengan menghormati guru dan menjaga amanah sebagai alumni. “Jangan disalahgunakan,” ujarnya.
Dia lalu menyinggung persoalan keumatan. Menurutnya, penyebab kemunduran umat di antaranya karena dua hal:
Pertama, karena umat jauh dari ilmu pengetahuan atau malas belajar atau punya ilmu tapi tidak mengamalkan
Kedua, sibuk menumpuk harta kekayaan sehingga lupa berbuat kebajikan untuk umat dan bangsa.
“Adik-adik harus bangga dan bersyukur bisa menamatkan di pesantren, menjadikan ilmu sebagai bekal dunia dan akhirat,” pesannya.
Mengutip istilah Ketua PWM Jawa Barat Ir Suhada yang hadir dalam acara ini, Buya Amirsyam bepesan, “Hendaknya kita berjuang dan bersungguh-sungguh di jalan Allah, sehingga kaya di dunia, mati masuk surga.”
Selanjutnya Buya Amirsyah berpesan untuk memajukan amal usaha Muhammadiyah, seperti pembangunan masjid dan pesantren yang belum selesai.
“Maka tugas kita adalah memindahkan harta dan kekayaan yang dimiliki oleh orang-orang kaya. Harus didistribusikan kepada rakyat, termasuk memindahkan uang dari orang kaya ke mesjid Muhammadiyah ini,” pesannya.
Dia menerangkan, “Kalau kita yakin dan berjuang dengan ilmu serta jaringan, maka tidak ada yang mustahil, sebagai contoh ada lembaga zakat di Jakarta dengan platform digital bisa dapat 1 miliar per hari.”
Oleh sebab itu, sambung dia, pengembangan pesantren ini sejalan dengan visi MUI antara lain mewujudkan khaira ummah (umat terbaik).
Tiga Misi Utama
Menurutnya, untuk mencapai visi tersebut, ada tiga misi utama: pertama, menggerakan kepemimpinan kelembagaan. Kedua, amar makruf nahi mungkar. Ketiga, persatuan umat atau ukhuwah islamiyah.
Untuk itu walau, lanjutnya, meski umat diterpa isu dan diadu domba, umat tetap konsisten mendukung MUI karena 70 ormas yang bergabung dalam MUI tetap kompak dan bersatu untuk memajukan bangsa dan negara.
“Jangan khawatir dan jangan cemas, beri kabar gembira, bahwa surga jannatul naimmenanti jika kita berbuat kebaikan dan menolong agama Allah, jabatan di dunia hanya sementara,” ungkapnya.
Menjawab pertanyaan Ocep Bambang Satria, siswa kelas XII soal banyaknya info di media yang menyuarakan perpecahan, Buya Amirsyah mengatakan, maka umat Islam harus konsisten menjalankan Islam, bagaimana cara agar bisa memfilter mana cerita yang benar dan mana yang bohong.
“Mereka ingin umat Islam terpecah belah. Seperti soal Lebaran, dia ingin umat terpecah. Saya percaya semua benar tapi bagaimana memfilter mana yang benar dan yang salah,” ujarnya lalu mengutip Surat al-Hujurat ayat 6.
“Kalau ada orang fasik membawa berita, periksa apa yang disampaikan, jangan sampai lalai dan akhirnya terjadi kegaduhan,” katanya.
Dia mencontohkan perang saudara Yaman dan Afganistan yang menurutnya terjadi gara-gara percaya berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Fatwa MUI haram menyebarkan berita bohong dan fitnah serta wajib menyebarkan berita yang benar,” kata dia.
Di. Bagian akhir tausiahnya, Buya Amirsyah berpesan agar setelah tamat dari pesantren, melanjutkan ke perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM).
“Jangan salah memilih PTM. Muhammadiyah memiliki 167 PTM Kalau bukan warga Muhammadiyah yang membesarkan PTM siapa lagi? Maka ranting dan cabang harus membesarkan PTM,” pesannya. Dia menegaskan, di tengah persaingan pasar, PTM bisa tumbuh dan bersaing.
Hadir mudir Pesantren Al Amanah KH Arif Somantri MAg. Dia mengharapkan silaturrahmi ini memberikan pembekalan karena dalam waktu dekat anak pesantren menjadi alumni. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post