Tumbuhkan Karakter Baik Anak via Class Meeting, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Jember Wulidatul Aminah.
PWMU.CO – Penilaian Akhir Semester (PAS) telah usai dilaksanakan oleh siswa SD Muhammadiyah 1 (Mutu) Jember dan kegiatan siswa selanjutnya mengikuti classmeeting. Kegiatan ini diikuti siswa kelas I sampai kelas V, Senin (13/6/2022).
Waka Kesiswaan SD Mutu Jember Latifah Hanif SPd menyampaikan class meeting kali ini terdiri beberapa perlombaan yang diselenggarakan lima hari berturut turut. Digelar di halaman satu dan halaman dua SD Mutu Jember.
“Mengingat banyaknya perlombaan yang dilombakan, maka kita selenggarakan selama lima hari. Mulai Senin (13/6/22) hingga Jumat (17/6/22),” ujarnya.
Beberapa lomba yang dilombakan, lanjutnya, yakni lari kelereng dan lari bendera untuk siswa putri kelas I dan II. Giring balon dan memasukkan paku dalam botol untuk siswa putri kelas III dan IV. Dan lomba futsal untuk siswa putra kelas I sampai V.
“Alasan mengapa dipilih lomba-lomba yang menyenangkan untuk diperlombakan pada class meeting agar setelah PAS usai, anak-anak perlu sesuatu yang menyenangkan dan yang juga bisa menunjukkan kemampuan khususnya ranah motorik,” jelasnya.
“Memang dipilih lomba yang menyenangkan mengingat anak-anak usai PAS. Dan dipilih lomba untuk mengasah motorik mereka. Harapannya anak-anak bisa menunjukkan kemampuannya bersama teman-teman,” tambahnya.
Percaya Diri dan Sportif
Menurutnya antusiasme anak-anak yang mengikuti class meeting tahun ini sangat gembira. Ini mengingat tahun lalu mereka masih mengikuti classmeeting secara online.
“Menumbuhkan karakter pada anak bisa dilakukan dengan banyak hal baik, termasuk dengan classmeeting. Anak-anak belajar menerima kekalahan atau kemenangan, sportivitas dan lain sebagainya. Tidak hanya belajar percaya diri, namun banyak lagi karakter yang bisa ditumbuhkan dengan classmeeting ini,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, anak-anak yang tidak mewakili kelas mengikuti lomba juga diarahkan menjadi suporter teman yang mengikuti lomba. Jadi tidak ada istilah hanya anak yang mengikuti lomba saja yang bisa belajar percaya diri dan sportifitas.
“Siswa yang menjadi suporter juga harus sportif. Anak-anak sejak dini kita harapkan memiliki karakter yang baik, agar karakter baik tersebut terus melekat pada dirinya,” tegasnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.