Begini Ketua Lazismu Jatim bila Berjumpa Pedagang Kecil seperti Ini; Liputan Mohamad Su’ud, kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Sebuah narasi via chat disertai video berdurasi 31 detik dikirim oleh Ketua Lazismu Jawa Timur drh Zainul Muslimin di WhatsApp Group Family Gathering, Ahad (19/6/2022).
Sontak menarik perhatian saya. Segera saya hubungi dia via japri, untuk menanyakan hal-hal menarik lainnya sekitar video yang telah di-share itu.
Bagi saya pesan sosialnya sangat kuat dan perlu empati yang tinggi. Itulah alasan saya menanyakan makna tersirat di balik aksi mulia yang dilakukan Pak Zainul, sapaan akrabnya.
Alasan lain, karena tidak banyak para tokoh atau orang lain yang biasanya memperhatikan hal-hal kecil demikian. Beliau memiliki kepedulian kepada masyarakat bawah. Apa yang sudah Pak Zainul contohkan patut disyiarkan.
“Assalamualaikum. Bapak Zainul Muslimin, saget nyuwun (bisa minta) data-data terkait video yang Jenengan share di group, nggeh? pinta saya. Tidak kurang 10 menit dia membalas apa yang saya butuhkan.
Begini kisahnya. Siang bakda Dhuhur, Sabtu (17/6/2022), Pak Zainul ke Magetan dalam rangka kegiatan supervisi Lazismu Farm yang sedang menyiapkan sapi kurban. Dari Magetan dia langsung ke Ngrambe Ngawi untuk membuka Jambore Ambulans Muhammadiyah Jawa Timur.
“Kalau lagi perjalanan ke Madiun atau Magetan saya seringkali mampir ke SPBU Nglames. Selain isi BBM, kadang juga cuma numpang ke toilet,” terangnya.
Seringkali di tempat yang sama Zainul menjumpai Mbah Suminah asal Nglames Madiun yang berjualan aneka makanan tradisional. “Orangnya sudah sepuh, kurus dan bajunya minimalis (compang-camping). Jualannya telur puyuh, serta pisang dan kacang rebus,” ungkapnya.
Dengan nada canda Pak Zainul berujar, “Kadang mau beli kacang, asam urat. Mau beli telur puyuh, kolesterol. Mau beli pisang rebus, pisangnya burik, apalagi kempot-kempot seperti masih terlalu muda,” tulis Zainul disertai emoticon senyum simpul.
Belilah walau Tidak Butuh
“Pak, niki butuh ditukoni seket ewu (Pak ini perlu dibeli Rp 50 ribu),” tutur Mbah Suminah kepadanya.
Zainul mengajak kepada semua orang, bila menjumpai orang senasib Mbah Suminah yang lain agar menumbuhkan semangat berdagangnya. “Mari kita borong dagangannya,” ajaknya
Dia melanjutkan, “Walau kita nggak butuh, ya sudah dibeli saja nanti bisa dibagikan kepada siapa yang butuh,” tegas Zainul dengan emoticon serius
Menurutnya, hal tersebut sebagai bagian menebar manfaat sesama.
Dia bercerita, di akhir perjumpaan dengan Mbah Suminah, Pak Zainul memberi saran agar jualannya lebih ditingkatkan kualitas dan kebersihannya.
“Saya hanya pengin berusaha menyemangati orang-orang yang berbisnis agar tetap semangat menjalankan bisnisnya,” harapnya.
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post