Wisuda Pertama MIM 28, Begini Kesan Wali Murid

Wisuda pertama MIM
Penampilan pesilat MIM 28 di wisuda pertama.

PWMU.CO– Wisuda pertama MIM Dupan (MI Muhammadiyah 28) Jl. Raya Bangkingan Surabaya  berlangsung, Sabtu (18/6/2022).

Sebanyak 15 anak berpakaian toga siap mengikuti wisuda kelulusan dan tahfidh Quran. Anak-anak inilah murid pertama yang orangtuanya memercayakan dibina di madrasah milik PCM Lakarsantri ini.

Selama enam tahun mereka mengikuti pembelajaran di madrasah yang bertagline Sekolah Inovatif. Mendapatkan ilmu pengetahuan umum dan tahfidh Quran.

Ketua Ikatan Wali Murid MI Muhammadiyah 28 (Ikwam) Abdur Rahman Kadafi adalah orangtua yang pertama kali mendaftarkan anaknya ke madrasah ini dan sekarang ikut wisuda.

Dia bercerita, awalnya tidak tahu kalau di Bangkingan ini ada sekolah Muhammadiyah. ”Tahunya usai shalat Jumat di Masjid al-Qohar Lidah Kulon mendapatkan brosur MIM 28 yang disebarkan oleh takmir masjid,” kata pengusaha konstruksi ini.

Ketika dia menuju lokasi madrasah ternyata gedungnya belum jadi. Lahannya masih berpagar gedek. Ruang yang siap baru satu kelas. Itupun masih belum ada apa-apanya.

”Tapi saya percaya sekolah Muhammadiyah itu terbaik memberikan pendidikan umum dan agama. Maka saya daftarkan anak saya di madrasah ini,” sambungnya.

Dia mengikuti perkembangan pembangunan gedung dan pembelajaran selama enam tahun berjalan hingga sekarang menjadi bangunan berlantai tiga.  ”Semangat guru-gurunya juga luar biasa mendidik anak-anak,” tuturnya.

Karena itu dia berdoa semoga MIM Dupan terus berkembang dan terus maju menyiapkan generasi Qurani.

Akreditasi B

Pengawas Pembina Madrasah Kemenag Kota Surabaya Hj. Ani Handayani MPd dalam sambutannya menyampaikan tahu perkembangan MIM 28 ini sedari awal karena sering berkomunikasi dengan Hidayat ST, Kepala Madrasah pertama.

”Kini saya sangat bangga melihat perkembangan madrasah ini yang semakin baik dari tahun ke tahun. Apalagi dalam waktu 2,5 tahun madrasah ini telah terakreditasi dengan nilai B. Itu capaian yang sangat luar biasa bagi madrasah yang baru berdiri,” tuturnya. 

Dia juga memberi apresiasi kepada guru-guru yang masih muda dan energik selalu menambah wawasan pentingnya peningkatan mutu. Hingga sekarang mengadakan wisuda pertama.

Penampilan anak HW memainkan semaphore.

Pentas Seni

Wisuda pertama MIM 28 dimeriahkan dengan pentas kreasi seni murid-murid kelas 2-5. Juga penampilan murid TK Aisyiyah 59 Lakarsantri yang membuka acara dengan Tari Bajul Ijo. Dengan kostum biaya penari berlenggak-lenggok menggerakan tangan dan kaki menggambarkan buaya sedang berenang dan bergembira. Iringan lagunya pun rancak.

Kemudia tampil atraksi pendekar-pendekar cilik Tapak Suci berloncatan di atas panggung. Sebanyak lima pesilat memeragakan jurus-jurus silat. Atraksi ditutup dengan aksi menghantam genteng dengan tangan kosong. Pyaaar… genteng hancur berkeping-keping.

Lalu giliran pasukan Hizbul Wathan beraksi bermain bendera semaphore. Mulai huruf A sampai Z. Terakhir  menyusun kalimat HW Yes.

Setelah itu tampil penyanyi cilik yang tampil cantik dan anggun, Rosalia Husna, murid kelas 2. Dia mempersembahkan lagu untuk kakak kelas 6.  Rosalia adalah juara favorit lomba seni tingkat Kota Surabaya yang diselenggarakan LSBO Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya.

Nasihat Luqman

Sementara Ketua Majelis Dikdasmen PCM Lakarsantri Hidayat ST dalam sambutan wisuda pertama ini mengatakan, ingin menjadikan MI Dupan sebagai sekolah unggulan di Tepi Barat Kota Surabaya ini. Menjadi pilihan masyarakat menyekolahkan anaknya di sini.

 Dia menyampaikan kepada para lulusan perdana ini supaya mengingat pesan Lukman kepada anak-anaknya seperti diabadikan dalam surat Luqman ayat 13-19.

Tujuh nasihat Luqman itu pertama, jangan menyekutukan Allah. Kedua, berbuat baik kepada orangtua. Ketiga, jangan ikutan orangtua jika berbuat musyrik.

Keempat, kebaikan dan keburukan meski sebesar biji sawi akan ada balasannya. Kelima, dirikanlah shalat, zakat, dan suruhlah manusia (berdakwah) kepada kebaikan, cegah kemungkaran dan bersabarlah ketika mengalami kesulitan dalam berdakwah.

Keenam, jangan memalingkan muka karena sombong dan jangan berjalan di muka bumi dengan angkuh. Ketujuh, sederhanlah dalam berjalan dan jangan mengeraskan suara.

Hidayat mengucapkan selamat dan sukses kepada wisudawan dan wisudawati angkatan perdana ini MIM Dupan ini.

Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version