IMM Umla Gelar Seminar Entrepreneur Ditantang Masalah Ini

IMM Umla
Satria Putra Wibisono

PWMU.CO– IMM Umla (Universitas Muhammadiyah Lamongan) mengadakan seminar kewirausahaan dengan tema Membangun Jiwa Enterpreneur pada Mahasiswa di Gedung Dakwah, Sabtu (18/6/2022).

Hadir membuka acara Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Lamongan Satria Putra Wibisono. Seluruh perwakilan dari Pimpinan Komisariat IMM se Cabang Lamongan dan seluruh kader PK IMM Al Iskandariyah Umla hadir di acara ini.

Seminar Kewirausahaan menghadirkan pembicara Pradita Aditya SH, pendiri PT Duta Merpati Indonesia dan Ketua Gekrafs Lamongan.

Satria Putra Wibisono mengapresiasi PK IMM Al-Iskandariyah Umla yang membuat gebrakan dengan gerakan entrepreneur mahasiswa. ”Semoga ini dapat menjadi awal yang baik dan pencerah bagi gerakan IMM ke depan,” katanya.

Dia mengatakan, pada waktu yang lalu kita dihadapkan pada pandemi Covid-19. Juga masih tantangan masa revolusi industri 4.0.

”Kedua hal tersebut mengubah segala tatanan lama menjadi sebuah tatanan kehidupan baru. Karena dua hal tersebut, terjadi perubahan besar-besaran dalam dunia teknologi. Terjadi disrupsi teknologi digital,” ungkapnya.

Pada era disrupsi teknologi digital saat ini, ujar dia, kita mengenal istilah metaverse. Metaverse adalah konsep dunia virtual yang akan menjadi masa depan dari kemutakhiran teknologi dan digadang-gadang menjadi dunia digital utama di masa mendatang.

Tantangan Ekonomi

”Dalam melihat realitas tersebut, apakah kader IMM mampu menghadapi tantangan tersebut atau justru mengakibatkan teralienasinya diri kader IMM?” tanya Satria.

”Ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi kita semua, terutama kader IMM yang notabene sebagai agent of change dan social control,” ujarnya.

Satria menambahkan, kegiatan ekonomi merupakan usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan ekonomi juga penentu kehidupan masyarakat. Banyak kebutuhan pokok seperti sandang pangan dan papan yang bergantung pada penghasilan masyarakat melalui kegiatan ekonomi.

Kader IMM harus melihat hal ini sebagai tantangan gerakan baru. Penting untuk disampaikan, karena sebagian besar kader masih mempunyai anggapan bahwa ekonomi bukan gerakan yang substansial bagi IMM.

Maka dari itu, kata Satria, pertama yang dapat kita lakukan adalah mengubah mindset atau pola pikir kita dari yang sebelumnya old mind menuju new mind, sehingga dapat menyamakan pandangan, visi misi dalam hal ini untuk mewujudkan tujuan bersama.

”Kami mendorong kader IMM Lamongan fokus pada gerakan kemandirian ekonomi yang berbasis teknologi digital. Sebagai pimpinan setingkat di atasnya, kami siap membantu menyediakan kebutuhan bagi kader IMM Lamongan terkait kegiatan ekonomi dan kewirausahaan,” pungkasnya.

Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version