Heboh Promo Minuman Keras untuk Muhammad dan Maria, kolom oleh Prima Mari Kristanto.
PWMU.CO – Sebuah tempat hiburan di Jakarta membuat promosi untuk menarik pengunjung dengan menawarkan minuman keras gratis.
Sebagai tempat hiburan yang identik dengan minuman keras tidak aneh dan tidak salah membuat promosi demikian. Namanya juga tempat “begituan”.
Yang membedakan dalam kegiatan promosi itu adalah penggunaan nama Muhammad dan Maria sebagai syarat mendapat minuman keras gratis bagi pengunjung. Dalam rilis promosinya, pengunjung yang bernama Muhammad atau Maria berhak mendapat minuman keras gratis.
Apa arti sebuah nama? Barangkali ada yang teringat kalimat tersebut sambil mengenang legenda sastra Inggris William Shakespeare.
Atau ada yang baru mencoba dan meraba-raba salahnya di mana? Kenapa harus marah? Kenapa harus dilaporkan ke pihak berwajib? Atau beragam pertanyaan lainnya.
Beruntung pihak Kepolisian Metro Jakarta Selatan bertindak cepat dengan menetapkan enam orang tersangka dalam kasus ini. Peran masing-masing tersangka adalah sebagai direktur kreatif, kepala tim promosi, desainer grafis, admin tim promosi, pengunggah gambar, dan pencari sponsor.
Dua Nama Tokok Mulia
Muhammad dan Maria adalah dua nama manusia mulia yang diabadikan menjadi nama surat dalam al-Quran al-Karim. Untuk nama Maria yang oleh umat Nasrani dimuliakan sebagai ibunda Nabi Isa alaihisalam, umat Islam menyebutnya sebagai Maryam.
Selama ini, dua nama tersebut sangat identik dengan kebaikan akhlak mulia seorang pria dan wanita. Orangtua yang memberi nama Muhammad atau Maryam atau Maria pasti punya niat baik disertai doa agar sang anak kelak memiliki sifat-sifat mulia dua makhuk Allah yang diabadikan dalam kitab suci.
Di dunia hiburan dan olahraga nama Muhammad dan Maria juga identik dengan kebaikan, juga sederet prestasi. Muhammad Ali, Mohammad Salah, Mariah Carrey, Maria Sharapova bahkan nama Maria juga dipakai laki-laki pada diri Angel Di Maria pesepakbola handal asal Argentina.
Di dunia pendidikan dan dakwah Islam nama Muhammad lebih banyak lagi tersemat di nama-nama tokoh intelektual serta ulama. Nama Maria juga, sangat “pasaran” di kalangan wanita Nasrani, baik Kristen maupun Katolik dan selalu identik bahkan iconic, menjadi ikon wanita Nasrani “baik-baik”.
Baca selengkapnya di halaman 2: Bukan Kreativitas
Discussion about this post