Menghidupkan Ranting Aisyiyah juga Ibadah

Menghidupkan Ranting Aisyiyah juga Ibadah; Liputan Estu Rahayu, kontributor PWMU.CO Gresik.

PWMU.CO – Mendirikan Ranting Aisyiyah juga ibadah. Jadi, ibadah tidak hanya shalat dan puasa. Demikian pernyataan Siti Maftuchah dalam acara Silaturrahmi Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) GKB 4 Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Ahad (26/6/2022)

Acara yang dilaksanakan di rumah Sugiri Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo itu dihadiri pimpinan dan anggota baru. Mereka datang karena diajak bergabung di PRA GKB 4 setelah dua tahun tanpa kegiatan akibat pandemi Covid-19.

Ketua PRA GKB 4 Siti Maftuchah mengajak menghidupkan kembali kegiatan Aisyiyah dengan menghadiri setiap pertemuan yang akan dilaksanakan di hari Ahad keempat setiap bulannya.

“Marilah kita hidupkan kembali PRA GKB 4 ini dengan ikhlas dan penuh kesadaran,” ujar tenaga kesehatan Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik.

Dengan menghadiri setiap pertemuan, lanjutnya, saling bersilaturrahmi adalah bagian dari menghidupkan ranting. “Karena silaturahmi dan menghidupkan ranting adalah bagian dari ibadah,” tegasnya.

“Jadi ibadah itu tidak hanya shalat dan puasa. Kehadiran kita dengan niat ikhlas karena Allah juga bagian dari ibadah,” imbuhnya.

Tadarus Al-Qur’an

Pertemuan perdana ini diawali dengan menderas al-Qur’an. Sekretaris PRA GKB 4 Choirul Hidajati Farida, atau akrab disapa Ida, mengawali tadarus dari surat al-Fatihah. Kemudian dilanjutkan empat sampai lima ayat oleh anggota yang lain. 

“Kita membaca berurutan dari ibu-ibu yang duduk sebelah kanan saya. Begitu seterusnya,” ujarnya.

Selesai tadarus, istri dari Ketua Lazismu Gresik, Abdul Rojak MPd itu membacakan susunan pengurus PRA GKB 4 Desa Randuagung berikut.

1. Ketua: Siti Maftuchah 
2. Sekretaris: Choirul Hidajati Farida
3. Bendahara: Maria Ulfa.
4. Ketua Majelis Tabligh dan Kader: Estu Rahayu. Anggota: Firda Febriyanti, Munawaroh, Nurul Wahyu dan Nur Sakdiyah.
5. Ketua Majelis Pendidikan, Ekonomi, dan Keterampilan: Anita. Anggota: Tri Wahyuningrum, Sumarni, Nur Laila dan Suminem. 

Editor Mohammad Nurfatoni