Dirijen bagai Kusir, Pemegang Kendali Arah dan Kecepatan Lagu; liputan Anik Nur Asia Mas’ud, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO –Tangannya bergerak lincah. Badannya yang mendorong kedua tangannya itu tampak penuh energi. Begitulah saat Sri Wahyuni SAg MPd memperagakan cara membirama.
Dia siang itu menjadi pemateri dalam Workshop Membirama dan Bermain Musik Angklung, di lapangan indoor lantai 7 SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Selasa (28/6/22).
Acara yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (PW IGABA) Jawa Timur ini diikuti oleh 115 guru TK Aisyiyah se-Jawa Timur.
Di hadapan para peserta, Bu Uyun, sapaannya, menjelaskan bagaimana menjadi seorang dirijen. Menurutnya, empat syarat untuk menjadi dirigen, pertama mempunyai sikap dasar seorang pemimpin. “Dia harus disiplin, tegas, dan bisa mengorganisir,” jelasnya.
Kedua, mempunyai pendengaran yang baik. Menurutnya, kepekaan mendengar penting karena selisih dua nada saja tidak selaras (fals). “Menurut teori dari seratus persen populasi dunia yang fals tidak sampai lima persen. Yang ada orang yang tidak berani menjangkau suaranya dengan berani,” paparnya.
Misalnya, di TK gurunya memberi contoh, lanjutnya, lagu dibawakan dengan datar atau kepelecok sehingga fals. “Ini harus dihop (stop) dan diulangi lagi,” ujar Ketua Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik itu.
Ketiga, seorang dirijen harus berwibawa, bisa menyugesti orang lain. Keempat, mempunyai sikap tenang dan sabar. “Tidak boleh panik dan gelisah,” jelasnya.
Baca sambungan di halaman 2: Keahlian Lain Dirijen