CJH asal Myanmar Minta Doa, Negaranya Krisis Politik dan Finansial; Liputan Kemas Saiful Rizal, kontributor PWMU.CO yang berada di Tanah Suci.
PWMU.CO – Ibadah haji merupakan pertemuan umat Islam terbesar sedunia. Tidak perduli negara kaya atau negara miskin, negara besar atau negara kecil, selama ada umat Islam di sana selalu ada perwakilannya yang melaksanakan ibadah haji.
Dalam banyak kesempatan, khususnya saat ibadah di Masjid al-Haram, kita akan bertemu dengan calon jamaah haji (CJH) dari berbagai negara itu. Selain Indonesia, jamaah dalam jumlah besar berasal India dan Turki. Adapun jamaah berjumlah kecil misalnya dari negara dengan jumlah umat Islam minoritas seperti Myanmar.
Pada berbagai kesempatan seperti di bus dalam perjalanan dari hotel ke Masjid al-Haram dan sebaliknya, atau saat di Masjid al-Haram menunggu waktu shalat, sering saya duduk bersebelahan dengan saudara seiman dari negara lain. Kadang jamaah dari India, Uzbekistan, Kazaqstan, Guinea (Afrika Barat), Iran, Turki, atau Malaysia.
Ketika duduk bersebelahan dalam waktu agak lama itulah terkadang saya berkenalan dengan mereka menggunakan bahasa Inggris atau Arab dengan kemampuan saya yang terbatas. Biasanya bertanya asal negara serta jumlah umat Islam di negara tersebut.
Seperti halnya dengan jamaah asal India, laki-laki sekira berusia 50 tahun. Dia mengatakan umat Islam di negaranya berjumlah 30 persen. Diapun bertanya persentase umat Islam di Indonesia, sayapun jawab 90 persen. Diapun menimpali bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia.
Dengan jamaah asal Afrika, lelaki setengah tua kira-kira berusia 60 tahun saya bertanya asalnya, dia jawab “Guinea, West Afrika”. Ketika dia bertanya balik asal negara, saya jawab Indonesia. Seketika dia berteriak Sukarno Soeharto. Saya pun menganggukkan kepala seraya kasih jempol buatnya. Sayangnya saya lupa menanyakan kedua nama CJH di atas.
Baca sambungan di halaman 2: Ketemu CJH Myanmar