PWMU.CO– Tegar Adit Dwi Pratama, siswa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) berhasil meraih medali perak, pada cabang olahraga wushu taolu dui lian putra atau berpasangan putra di Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jawa Timur 2022
Tegar berpasangan dengan Wahyu Hidayat. Pertandingan Wushu Porprov Jatim dilaksanakan di Gedung Serba Guna Jember, Sabtu-Senin (25 – 27/6/2022).
Tegar, sapaannya, mengaku telah melakukan persiapan yang matang untuk event ini. Mulai dari persiapan fisik, mental yang kuat, dan menjaga pola makan.
”Saya dan tim rutin latihan sejak lima bulan lalu. Durasi waktu latihan lima jam sehari mulai pukul 17.00 hingga pukul 22.00,” kata Tegar putra pertama pasangan Januri dan Anita. Dia sangat bersyukur atas prestasi yang diraihnya ini.
Semua jurus wushu mulai tangan kosong, senjata pendek dan senjata panjang sudah dipraktikkan dalam latihan.
”Sesaat sebelum bertanding saya merasakan cedera bagian tumit dan lutut kambuh. Akibatnya tidak bisa bermain maksimal, tetapi berusaha melakukan yang terbaik,” katanya saat ditemui Sabtu (2/7/2022).
Ia mengakui lawannya, Tim Wushu Kabupaten Jember lebih unggul dengan memperoleh skor 9.30.
Perolehan nilai Tegar dan Wahyu Hidayat 9.22 terpaut 7 Poin. Timnya lebih unggul 2 poin dengan Tim Wushu Kota Batu yang meraih perunggu.
Siswa berhobi olahraga ini mengaku tertarik wushu, seni beladiri dari China karena memiliki gerakan lengkap yang melibatkan seluruh anggota badan seperti berlari, melompat, memukul, menendang hingga gerakan salto.
Cabang olahraga wushu kategori taolu yang ia ikuti mengacu pada teknik tangan, teknik kaki, lompatan, sikap gerak kaki, merebut, melempar, gulat serta keseimbangan.
Kenal lewat CD
Sejak kecil Tegar suka dengan jaranan atau reog tetapi di Surabaya susah mencari kaset CDnya. Yang ada hanya kaset CD barongsai wushu lima naga yang ia suka. Setiap ada yang baru ia beli.
Suatu hari salah satu pemain barongsai itu yang sekarang menjadi guru wushunya, Kurniawan Cahyadi, berada di depan rumahnya. Ternyata ia adalah teman tetangganya.
”Saat mau pulang saya lihat dia memakai jaket wushu lima naga,” papar Tegar. Ia langsung meminta ayahnya untuk menanyakan di mana tempat latihannya, jadwal latihannya.
Setelah mendapat informasi siswa yang bercita cita menjadi TNI ini mulai melihat dan mengamati anggota yang sedang latihan hingga ia memutuskan bergabung dengan klub Sasana Wushu Lima Naga hingga saat ini.
Prestasi demi prestasi dia raih sejak tergabung di klub tersebut. Di Smamda Surabaya prestasinya terus meningkat. ”Alhamdulillah, prestasi saya di sejak saya bersekolah di Smamda meningkat,” ungkap siswa kelahiran 19 September 2004.
Ia menjelaskan, Smamda memberikan support dari guru yang memberi izin latihan persiapan mengikuti lomba, memberi keringanan pengerjaan tugas, ulangan susulan saat ia meninggalkan pelajaran. Juga doa yang dipanjatkan keluarga besar Smamda dan orangtua membuatnya menjadi juara.
”Hal yang sangat saya syukuri Smamda memberi saya apresiasi beasiswa SPP 10 bulan pada saat Smamda Champion Award pada bulan Juni atas prestasi yang saya capai, terima kasih Smamda,” ucapnya.
Sekolah Terbaik
Anita, ibunda Tegar, juga sangat bersyukur karena Smamda benar – benar ngopeni putranya. ”Alhamdulillah, Smamda luar biasa, prestasi putra saya bisa meningkat, dan diapresiasi,” terang Anita.
Tidak hanya prestasi olah raganya tetapi juga diupayakan agar pelajarannya tidak tertinggal. Perempuan berusia 46 tahun itu berkisah, semula ia sempat ragu memasukkan putranya ke Smamda karena masalah finansial. Saat ini sangat bersyukur menyekolahkan putranya di Smamda karena prestasi yang sudah diraih. ”Saya tidak salah memilih sekolah terbaik untuk putra saya,” pungkasnya.
Saat ini Tegar Adit Dwi Pratama sedang berada di Palembang untuk mengikuti Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VI. Ia bertanding pada cabang olahraga kungfu tradisional.
Penulis Tanti Puspitorini Editor Sugeng Purwanto