Kolaborasi
Selain komunikasi, Nanang menegaskan perlunya kolaborasi. “Ini menjadi attitude atau sikap mental atau way of management: cara mengelola organisasi,” ujarnya.
Dia mengimbau, “Jangan sampai sekolah ini dikendalikan isu. Apalagi isu negatif! Kolaborasi itu hal fundamental. Kita tidak akan besar kalau tidak melakukan sinergi atau kolaborasi. Anda tidak bisa melawan perubahan itu sendirian, Anda harus berkolaborasi!”
Nanang pun mengenang, bagaimana SD Mugeb memiliki sejarah terpanjang dari tiga sekolah lainnya di bawah naungan Majelis Dikdasmen PCM GKB. “Sekolah ini berdiri sejak tahun 1995, berarti sudah 27 tahun,” kenangnya.
Dengan panjangnya pengalaman itu, dia berharap, tidak ada pihak yang merasa suatu tugas itu bukan tugasnya. “Bukan itu tugas Kesiswaan, PP, atau PPK. Ini SD Mugeb, jadi harus kolaborasi. Di sini terkandung mekanisme untuk memanajemeni secara profesional,” lanjutnya.
Dia juga mengingatkan agar setiap program harus terencana dan terukur. Katanya, “Sekarang bukan jamannya kualitatif. Harus terencana dan terukur!”
Outward Looking
Selanjutnya, Nanang mengimbau untuk membiasakan berpikir outward looking. “Jangan kita kegeeran. Sekarang dunia berubah cepat dan kita harus responsif!” tuturnya.
Menurutnya, sekolah punya akreditasi A itu sudah biasa. “Tambahi sekolah pocil, sekolah ramah anak, sekolah penggerak. Buat berbeda dari sekolah lain dari sisi keunggulannya. Ini penting dijadikan momentum untuk meningkatkan kualitas,” terangnya.
Dia menegaskan, “Keunggulan itu bukan skill (keterampilan), tapi attitude (sikap). Itu sikap mental yang diwujudkan dengan perilaku organisasi, yang tergantung perilaku individu siapa pun yang ada di sekolah ini.”
Baca sambungan di halaman 3: Kriteria Sukses dan Kerja Sama
Discussion about this post