Al Mizan Bukan Penjara atau Hotel Berbintang. Laporan Alfain Jalaluddin Ramadlan, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan menggelar acara Orientasi Kepesantrenan yang diadakan Kamis (7/7/2022) melalui Zoom Meeting.
Orientasi kepesantrenan ini, bertujuan untuk mengenalkan lebih dekat tentang pesantren dan teknis kedatangan santri baru tahun pelajaran 2022/2023.
Hadir Direktur PA dan PP Al Mizan Muhammadiyah Lamongan Ustadz Mujianto MPdI, Kepala Bagian Kepondokan Ustadz Anggun Imanto SPd, dan dewan asatidz serta seluruh santri baru beserta walinya.
Dalam sambutannya, Kepala Kepondokan Anggun Imanto berdoa, semoga apa yang dinginkan keluarga besar Pesantren Al Mizan dimudahkan oleh Allah SWT.
“Untuk para wali yang menginginkan memiliki anak yang sholih dan sholihah semoga diijabah dan dimudahkan oleh Allah SWT. Sehingga ketika nanti putra-putrinya di sini maupun keluar dari sini sesuai harapan yang di cita-citakan,” katanya.
Anggun Imanto juga berdoa untuk santri baru yang memiliki niat untuk beribadah kepada Allah melalui jalan menuntut ilmu dan mendalami agama Islam. Semoga Allah memberikan kemudahan, sehingga di tengah-tengah perjalanan tidak terjadi gangguan-gangguan.
“Sehingga yang menjadi hajat dan keinginan anak-anak semua bisa terwujud sampai lulus, yang nantinya bisa menyandang gelar sebagai alumni Al Mizan,” tuturnya.
Bukan Penjara Juga Bukan Hotel
Anggun mengatakan, Al Mizan bukanlah penjara yang menakutkan, juga bukan hotel berbintang.
“Sehingga nanti anak-anak ketika sudah di pondok, jika biasanya (di rumah) tidur di kasur, nanti di pondok tidak tidur di atas kasur. Karena ada ketentuan dari pondok tentang penggunaan alas tidur,” katanya.
Dia mengingatkan, ketika anak-anak datang ke pondok, yang pertama harus dikuatkan adalah niat. Karena Al Mizan bukan rumah makan yang menyediakan makanan lezat, juga bukan tempat bermain.
“Tapi ini adalah tempat yang sederhana untuk menempa diri para santri agar menjadi manusia yang berakhlakul karimah, beraqidah salimah, beribadah shohihah sesuai dengan tuntunan al-Quran dan as-Sunnah,” jelasnya.
Selain itu,santri juga diharapkan berwawasan luas, mampu hidup secara mandiri sebagai kader persyarikatan secara khusus dan umat Islam secara umum yang mampu menebar manfaat di manapun berada.
“Itu adalah cita-cita dan harapan kami semua, sehingga nanti di sini, anak-anak tidak mendapati makanan yang lezat, yang didapati adalah makanan standar yang memenuhi gizi empat sehat lima sempurna,” jelasnya.
Wali Santri Penentu Keberhasilan Pendidikan
Anggun melanjutkan, keberhasilan pendidikan di Al Mizan itu ditentukan oleh enam hal, salah satunya yaitu ditentukan oleh wali santri.
“Kalau bapak ibunya mendukung dan ridho terhadap semua yang ada di pesantren, serta ikhlas meninggalkan anak-anak belajar di pesantren, maka insya Allah anak-anak akan nyaman tinggal di pondok,” paparnya.
Tetapi jika walinya tidak ridho, contohnya ketika tidak ada waktu kunjungan, maka rasanya akan berat sekali, karena tidak ikhlas dan ridho.
“Maka keberhasilan anak-anak di Al Mizan itu sangat ditentukan oleh para wali santri,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni