Bus Shalawat, 24 Jam Antar-Jemput Jamaah Haji ke Masjid Al-Haram, liputan Ichwan Arif co-editor PWMU.CO dari Tanah Suci
PWMU.CO – Jamaah haji semakin dimanjakan dengan pelayanan transportasi oleh panitia penyelenggarang haji dengan hadirnya bus shalawat yang siap antar jamaah ke Masjid Al-Haram 24 jam.
Jamaah bisa kapan pun berangkat ke Masjid Al-Haram untuk menunaikan shalat jamaah. Terutama bagi jamaah yang tinggalnya di Arkan Bakkah 1-2 yang jarak hotel dan terminalnya hanya sekitar 200 meter saja.
Apalagi, jarak tempuh menuju dan pulang dari masjid yang melewati terowongan hanya butuh 3-4 menit saja. Pendeknya waktu inilah yang membuat jamaah memanfaatkan layanan bus untuk shalat jamaah di Masjid Al-Haram.
Adanya bus shalawat sangat dirasakan manfaatnya bagi jamaah. Tak terkecuali bagi Muhammad Arif (53 tahun). Arif, sapaan akrabnya, mengatakan bus shalawat sangat bagus pelayanannya.
“Saya shalat 5 waktu di Masjid Al-Haram dan selalu memanfaatkan bus ini. Kalau mau shalat Subuh, saya berangkat pukul 02.30 untuk shalat Tahajud terlebih dahulu. Pada pukul itu, bus sudah ada dan siap antar jamaah. Berapa pun jumlah penumpang yang ada, bus hanya menunggu dua menit, setelah itu bus langsung berangkat,” ujar jamaah haji dari Bangko, Jambi kepada PWMU.CO, Rabu (27/7/22).
Bapak tiga anak ini mengaku sangat bersyukur, jam berapa pun berangkat ke Masjid Al-Haram, bus shalawat selalu siap memberangkatkan jamaah.
Atur Jam Berangkat
Sosialisasi transportasi bus shalawat oleh pihak mahtab melalui ketua kloter selalu disampaikan ke jamaah melalu ketua rombongan dan ketua regu. Bahkan poster himbauan tentang keberangkatan dan kepulangan jamaah dari Masjid Al-Haram pun diberikan.
“Setiap mau masuk lift di tiap hotelkan ada poster himbauan. Jadi, saya berangkat ke masjid 1 jam sebelum waktunya,” kata bapak yang bekerja sebagai petani ini.
Dia memaparkan untuk kepulangan ke hotel pun menunggu 1 jam setelah usai shalat jamaah, biar sedikit longgar dan aman.
“Jadi kalau mau pulang ke hotel setelah shalat Isya, ya saya menunggu dulu di masjid,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni