SMPM 2 Ponorogo Undang Dua Kepala Sekolah dari Gresik

Suasana pertemuan. SMPM 2 Ponorogo Undang Dua Kepala Sekolah dari Gresik (Arif Setyatno/PWMU.CO)

SMPM 2 Ponorogo Undang Dua Kepala Sekolah dari Gresik untuk Berbagi Pengalaman Memajukan Sekolah; Liputan Ismini, kontributor PWMU.CO Ponorogo

PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 2 Ponorogo menghadirkan dua narasumber dari Gresik yakni Kepala SMA Muhammadiyah 10 GKB (Smamio) Hari Widianto MPd dan Kepala SD Muhammadiyah 1 Driyorejo (Mudri) Teguh Abdillah MPd, Senin (1/8/22).

Keduanya dihadirkan untuk berbagi pengalaman bagaimana memajukan sekolah kepada 25 guru dua sekolah yang terletak di Jalan MH Thamrin, Ponorogo. Yakni SMP Muhammadiyah dan SMK Muhammadiyah 2 Ponorogo.

Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Ponorogo (PCM) Gatot Subroto mengatakan, sekolah Muhammadiyah itu sekolah perjuangan. “Dan perjuangannya itu berat maka agenda seperti ini perlu diadakan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, acara sharing pengalaman tersebut bertujuan agar sekolah, khususnya SMP dan SMK bisa belajar dari Smamio dan SD Mudri kaitannya dalam hal pengelolaan sekolah. 

Kepala SMP Muhammadiyah 2 Ponorogo Indah Sulistyowati SPd mengatakan, “Kita perlu belajar lebih dan lebih agar tidak ketinggalan. Dan perlu meniru jejak beliau-beliau yang telah berhasil memajukan sekolahnya.” 

Dalam paparannya Hari Widianto mengungkapkan, untuk membuat sekolah tetap eksis itu tidak selalu dengan prestasi. Menurutnya hal tersebut bisa saja dilakukan dengan melibatkan teknologi digital seperti media sosial TikTokInstagramFacebook, dan media-media lain yang saat ini diminati oleh banyak anak-anak. 

“Kegiatan-kegiatan sekolah itu buatlah menarik dan unggah di sosial media apapun, agar dapat dipantau oleh masyarakat,” pesannya.

Dia menambahkan sekolah itu membutuhkan mobilitas dan akselerasi atau pengelolaan sumber daya manusia, market sekolah, prestasi, pelaporan, monitor dan evaluasi, dan RTL (rencana tindak lanjut) sehingga semua berjalan seimbang. 

“Kalau perlu sekolah itu bekerja sama dengan sekolah lain misal SD atau SMK. Dan buatkan grup khusus informasi prestasi agar bisa terakses dan terkonfirmasi,” tambahnya.

Sedangkan Teguh membagikan pengalamannya memajukan sekolah yakni dengan cara menganalisis masalah-masalah yang ada terlebih dahulu untuk dijadikan evaluasi. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version