PWMU.CO- Sejarah Tapak Suci diungkap di resepsi Milad Tapak Suci ke 59 dan Pelantikan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Pendekar Nasional Tahap III Tahun 2022 yang digelar di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalasan Yogyakarta dan live di channel YouTube PP Tapak Suci, Ahad (31/7/2022).
Turut hadir dalam acara ini Majelis Guru PP Tapak Suci, Pendekar Besar Prof Dr H Zamroni, Pendekar Besar H M. Muhlas Abror, personalia PP Tapak Suci, dan setiap Pimpinan Wilayah (Pimwil), Pimda Tapak Suci, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kotagede.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci, Pendekar M Afnan Hadikusumo, dalam sambutannya menyampaikan, perguruan seni beladiri Tapak Suci didirikan oleh para pendahulu kita, yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan serta menjadi alat dakwah.
Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci yang selanjutnya disebut dengan Perguruan Tapak Suci, secara organisasi didirikan pada tanggal 31 Juli 1963 oleh anak murid perguruan Kasegu.
”Tidak banyak diketahui oleh banyak orang secara historis aliran ilmu pencak silat Tapak Suci sudah ada sejak tahun 1925,” ujarnya.
Sejarah Tapak Suci, sambungnya, dimulai ketika seorang pesilat tangguh yang bernama KH Busyro Syuhada, guru silat Jenderal Soedirman, mendapatkan murid-murid yang sanggup mewarisi keahliannya dalam seni pencak silat.
”Perguruan seni pencak silat ini didirikan pada tahun 1925 dan diberi nama Perguruan Seni Pencak Silat Cikauman dipimpin Pendekar M Wahib dan Pendekar A Dimyati, yang sama-sama murid dari KH Busyro Syuhada,” jelasnya.
Tiga Perguruan
Perguruan ini memiliki landasan agama dan kebangsaan yang kuat. Perguruan ini menegaskan seluruh pengikutnya untuk mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama dan bangsa.
”Perguruan Cikauman melahirkan pendekar-pendekar muda, yang akhirnya mengembangkan cabang perguruan untuk memperluas jangkauan dengan nama Perguruan Seranoman pada tahun 1930,” terangnya.
“Murid-murid dari perguruan ini kemudian banyak yang menjadi anggota Laskar Angkatan Perang Sabil (LAPS) untuk berperang melawan penjajah, dan banyak yang gugur dalam pertempuran bersenjata melawan penjajah,” tambahnya.
Perkembangan kedua, kata anggota MPR RI ini, perguruan ini semakin hari semakin pesat dengan pertambahan murid. Lahirnya pendekar-pendekar muda hasil didikan Peguruan Cikauman dan Seranoman memungkinkan mendirikan perguruan-perguruan baru, yaitu Perguruan Kasegu (Kauman Serba Guna) pada tahun 1951 oleh Pendekar Barrie Irsyad.
Perguruan Tapak Suci
Akan tetapi banyaknya perguruan pencak silat di Kauman berpotensi menciptakan perpecahan. ”Kemudian ada desakan dari murid-murid Perguruan Kasegu untuk menggabungkan dan menyatukan semua aliran perguruan silat yang sejalan dan sealiran serta seinduk keilmuan,” terangnya.
Kemudian pada tahun 1963, desakan itu semakin kuat dari anak murid Perguruan Kasegu. Maka, kata Afnan, pada tanggal 31 juli 1963 bertepatan dengan 10 Rabiul Awal 1383 H pukul 20:00 WIB, lahirlah Perguruan Tapak Suci secara resmi di Kauman Yogyakarta.
Belajar dari kegagalan pengelolaan dalam bentuk padepokan yang kental dengan senioritas, maka Barrie Irsyad memutuskan untuk mengelola Tapak Suci dengan menggunakan sistem organisasi modern yang dipimpin oleh seorang ketua umum. Terpilih Djarnawi Hadikusumo
”Berubahlah Perguruan Tapak Suci menjadi sebuah organisasi beladiri. Tapak Suci kemudian ditetapkan sebagai organisasi otonom yang berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah,” paparnya.
Namanya berubah menjadi Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah. ”Setelah bergabung dengan Muhammadiyah inilah, unsur syirik dan kanuragan dihilangkan dari materi pengajaran beladiri,” tutur Afnan menyudahi sejarah Tapak Suci.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Sugeng Purwanto