Nasyiah Gresik Launching Batik Khas, Ini Filosofinya

Dari kanan ke kiri: Anggota Komisi X DPR RI Prof Zainuddin Maliki, Wakil Ketua PDM Gresik Hilmi Aziz, Ian Ianah, Ifa Faridah, dan Ketua PDA Gresik Ida Rahayuningsih. (Istimewa/PWMU.CO)

Nasyiah Gresik Launching Batik Khas, Ini Filosofinya; Liputan Fatma Hajar Islamiyah, kontributor PWMU.CO Gresik.

PWMU.CO – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik me-launching batik khas Nasyiatul Aisyiyah Gresik, dia acara Resepsi Milad Ke-94 Nasyiatul Aisyiyah di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Sabtu (29/7/22).

Peluncuran batik bernuansa hijau itu langsung direspon secara antusias oleh para kader yang hadir. Terbukti dari antrean panjang pemesanan batik usai launching.

“Bersyukur kepada Allah, alhamdulillah akhirnya hari ini bisa launching,” ungkapkan bahagia Ketua Departemen Ekonomi PDNA Kabupaten Gresik,  Ian Ianah SPsi.

Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Gresik Ifa Faridah SPd berharap dengan dimilikinya batik Nasyiah khas Gresik ini akan menjadi kebanggaan bersama. “Dengan kultur dan budaya Lokal Kabupaten Gresik,” ungkapnya.

Ian Ianah menceritakan perjalanan pembuatan Batik Khas NA Gresik itu. “Berharap bahwa kita (kader Nasyiatul Aisyiyah dengan sebutan lain NA atau Nasyiah, Gresik) punya batik harian sendiri yang khas agar saat acara ndak memakai seragam itu-itu saja, hehehe,” jelasnya.

Menurutnya, keinginan membuat batik ini sudah cukup lama. Dari PDNA Gresik juga sangat berhati-hati dalam memutuskan desain. Dari desain yang diajukan departemen ekonomi, ada hampir enam kali revisi,” ungkapnya.

“Alhamdulillah, desain dibantu suami saya sendiri, sehingga untuk koordinasi revisi itu lebih mudah,” terang Ian.

Batik tersebut didesain secara khusus oleh Abidin Roiyyani, suami Ian Ianah. Lulusan D3 Desain Komunikasi Visual, ITS Surabaya itu menjelaskan, desain batik diserasikan antara ke-NA-an dengan budaya lokal Gresik. 

“Ini yang membuatnya penuh makna. Menjadi identitas bagi kader Nasyiah sekaligus diri khas kader dari Gresik,” ungkapnya.

Baca sambungan di halaman 2: Filosofi Batik

Dari kanan ke kiri: Anggota Komisi X DPR RI Prof Zainuddin Maliki, Wakil Ketua PDM Gresik Hilmi Aziz, Ian Ianah, Ifa Faridah, dan Ketua PDA Gresik Ida Rahayuningsih. Nasyiah Gresik Launching Batik Khas, Ini Filosofinya (Istimema/PWMU.CO)

Filosofi Batik

Abidin Roiyyani menjelaskan, Batik Khas NA Gresik ini terinspirasi dari batik kawung. Dia lalu menjelaskan filosofi desain batik itu.

Pertama, background hamparan padi yang berwarna kuning transparan, memiliki makna bahwa Nasyiah Gresik merupakan generasi muda yang memiliki sifat seperti padi. 

“Sesuai dengan makna padi pada logo Nasyiatul Aisyiah, semakin berisi semakin merunduk,” ujarnya.

Kedua, gambar damar kurung dengan tulisan Nasyiah Gresik berwarna kuning, berharap Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Gresik bisa seperti makna filosofi damar kurung. Yakni menjadi penerang dan pencerah bagi semua wanita khususnya dan masyarakat pada umumnya, menuju era keemasan yang gemilang.

Ketiga, gambar pudak sebanyak tiga, dengan warna yang diambil dari warna identitas Nasyiah. Pudak merupakan makanan khas Gresik yang konon merupakan akronim dari pusat dakwah. Filosofinya: Nasyiah bisa melakukan dakwah ke tiga generasi, yakni untuk generasi yang berusia di bawahnya, generasi yang sebaya, dan generasi yang berusia di atasnya.

Keempat, motif sulur bunga berwarna putih melambangkan kehidupan yang bertumbuh, lambang kesuburan, dan kemakmuran dengan berlandaskan kesucian.

Motif padi berwarna kuning diambil dari makna padi yang ada di logo Nasyiah, dibuat lebih besar dan menonjol, bertujuan agar kita selalu ingat akan filosofi padi yang ada di logo Nasyiatul Aisyiyah. Sedangkan warna dasar hijau pekat pada menggambarkan aura tegas yang dimiliki kader Nasyiah yang merepresentasikan kepemimpinan dan ketertiban dalam berorganisasi.

Lambang Kehidupan dan Keadilan

Ornamen di bawahnya terinspirasi dengan motif batik kawung yang disusun secara geometris ini diartikan sebagai lambang terjadinya kehidupan dan keadilan. Dengan logo NA di tengahnya, memiliki harapan, agar kita tidak pernah melupakan ideologi Nasyiah dalam kehidupan kita.

Ian Ianah menambahkan, keempat unsur desain ini digabung dan dijadikan satu sedemikian rupa, sehingga menjadi batik NA khas Gresik yang memiliki makna filosofi yang tinggi. 

“Maka ketika kita memakainya, tidak hanya kita terlihat  semakin anggun dan mewah, tapi kita ingat akan filosofi dalam Batik NA Khas Gresik, yang pada akhirnya menambah semangat kita dalam ber-Nasyiah,” terangnya.

Sebagai ikhtiar penguatan semangat bersama, Ifa Faridah juga mengungkapkan tentang nilai-nilai yang harus terus ditumbuhkembangkan dalam bernasyiah khususnya setelah hadirnya Batik Khas NA Gresik.

“Kader Nasyiah se-Kabupaten Gresik harus bangga menjadi warga Gresik dan khususnya menjadi kader Nasyiah. Karena penting sekali di manapun kita tinggal, sikap patriotisme harus ditanamkan pada jiwa kita,” ungkapnya.

“Dan tentunya setiap kali kita melihat maupun memakai batik khas NA Gresik ini, kita sadar akan tanggungjawab sebagai kader Nasyiah Kabupaten Gresik. Ke depan semoga batik ini menjadi ikon Nasyiah Gresik,” tambah Ifa Faridah. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version